Rumah Tapak vs Apartemen: Kenali Kelebihan & Kekurangan Sebelum Membeli
19 March 2024 |
07:00 WIB
Memilih rumah tapak atau apartemen sebagai hunian memang butuh pertimbangan matang. Kedua jenis tipe hunian tersebut memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan yang perlu dicermati, terlebih ketika ini adalah pembelian properti pertama kalian.
Secara umum, rumah tapak atau landed house adalah jenis hunian yang pada umumnya dimiliki masyarakat Indonesia saat ini, yakni bersifat tapak di atas tanah. Adapun apartemen merupakan hunian vertikal yang biasanya diperuntukkan bagi masyarakat perkotaan.
Baca juga: Sebelum Beli Rumah, Perhatikan Dahulu 4 Komponen Penting Ini
Tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk. Semua bergantung kepada kebutuhan dan preferensi dari calon pembeli. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memberi hunian, ada baiknya mengecek kembali beberapa keunggulan dan kekurangan dari rumah tapak dan apartemen.
Mengutip dari Pinhome, Bukalapak, dan Rumah123, berikut adalah beberapa pertimbangan sebelum memutuskan membeli rumah tapak atau apartemen:
1. Memiliki Rumah Sekaligus Lahan
Aspek kepemilikan menjadi bahasan yang menarik untuk membandingkan rumah tapak dan apartemen. Jika membeli rumah tapak, kamu akan mendapatkan dua hal, yakni bangunan rumahnya dan lahan.
Hal ini tentu akan lebih menguntungkan. Sebab, pemilik rumah akan punya dua legalitas. Selain itu, tanah dan bangunan tergolong instrumen investasi yang nilainya tidak turun.
2. Bebas Renovasi
Hunian adalah sesuatu yang bersifat pribadi. Terkadang, pemiliknya ingin melakukan berbagai renovasi agar huniannya bisa lebih nyaman untuk ditinggali. Untuk urusan ini, rumah tapak tentu lebih unggul.
Sebab, rumah tapak memungkinkan pemiliknya merenovasi secara penuh. Hal yang tidak bisa begitu saja dilakukan oleh pemilik apartemen, karena terkadang harus mendapat persetujuan dari pengelola gedung terlebih dahulu.
3. Lebih Mudah Bersosialisasi
Tinggal di rumah tapak cenderung lebih mudah bersosialisasi dibanding apartemen. Sebab, kawasan pemukiman memungkinkan pemilik rumah memiliki tetangga sehingga bisa bersosialisasi dengan mudah dengan orang lain yang tinggal satu kompleks.
Kehidupan sosial di rumah tapak cenderung lebih interaktif dan hidup. Akses keluar masuk ke kawasan juga biasanya akan lebih mudah. Dengan demikian, rumah tapak lebih cocok bagi kamu yang ingin menjalin hubungan sosial dengan tetangga.
4. Lebih Menguntungkan untuk Investasi
Jika dilihat dari sudut pandang investasi, membeli rumah tapak rupanya cukup jadi pilihan yang tepat. Sebab, dari tahun ke tahun, harga rumah tapak selalu naik. Terlebih, jika di sekitar lokasi rumah, mulai ada pembangunan yang cukup pesat.
Hal ini tentu akan mendongkrak harga rumah karena letaknya jadi terlihat makin strategis. Kendati demikian, membeli apartemen sebenarnya juga akan terus naik, tetapi biasanya tidak setinggi rumah.
5. Aspek Lokasi dan Penjualan Kembali
Rumah cenderung lebih mudah dijual dibanding apartemen. Sebab, permintaan rumah terbilang lebih tinggi dibanding apartemen. Selain itu, rumah juga bisa digadaikan sewaktu-waktu bisa ada keperluan mendadak.
Namun, rumah tapak biasanya lebih mudah ditemukan di pinggiran kota. Memiliki hunian yang memerlukan waktu lebih panjang untuk mencapai berbagai tempat tentu jadi pertimbangan. Hal ini berbeda dengan apartemen yang biasanya ada di pusat kota.
1. Lokasi Lebih Strategis
Aspek lokasi memang jadi pertimbangan yang krusial untuk memilih hunian. Saat ini, jika ingin mencari lokasi yang strategis, kebanyakan adalah berbentuk apartemen. Adapun rumah tapak lebih sering berada di pinggiran kota.
Apartemen yang berada di dekat kota lebih cocok untuk pemilik rumah yang punya mobilitas tinggi. Selain itu, punya hunian lebih strategis juga akan mengindarkan pemilik rumah dari potensi macet dan berlama-lama di jalan.
2. Terbatasnya Ruang Sosialisasi
Saat ini sudah banyak apartemen yang memiliki fasilitas publik. Namun, tetap saja, lingkungan apartemen cenderung lebih bersifat privat. Kawasan apartemen juga tidak sebebas lingkungan di rumah tapak.
Oleh karena itu, tinggal di apartemen lebih terbatas ruang bersosialisasinya. Namun, bagi kamu yang menginginkan privasi lebih, justru apartemen ini bisa jadi hunian yang cocok.
3. Harga Terjangkau
Apartemen cenderung memiliki luas bangunan yang lebih kecil. Hal ini juga membuat apartemen lebih terjangkau dibanding rumah tapak. Terlebih, jika keduanya, sama-sama berada di lokasi yang sama.
Selain itu, pembeli apartemen juga tidak memiliki hak atas kepemilikan lahan. Dengan demikian, secara harga pun pastinya akan lebih murah.
4. Lebih Praktis
Apartemen lebih cocok bagi yang sedang mencari hunian praktis. Sebab, umumnya apartemen bisa langsung ditinggali. Kemudian, pemiliknya tak perlu terlalu memikirkan perihal pemeliharaan, keamanan, dan kebersihannya karena telah dijamin pengelola. Namun, pemilih akan dikenai biaya tertentu untuk urusan-urusan tersebut.
5. Fasilitas Lengkap
Selain lebih praktis, apartemen juga umumnya punya fasilitas pendukung yang lebih lengkap. Mulai dari supermarket, tempat ibadah, lapangan olahraga, spa, gym, kolam renang, hingga sekolah. Semuanya berada dalam satu lingkungan yang sama.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Secara umum, rumah tapak atau landed house adalah jenis hunian yang pada umumnya dimiliki masyarakat Indonesia saat ini, yakni bersifat tapak di atas tanah. Adapun apartemen merupakan hunian vertikal yang biasanya diperuntukkan bagi masyarakat perkotaan.
Baca juga: Sebelum Beli Rumah, Perhatikan Dahulu 4 Komponen Penting Ini
Tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk. Semua bergantung kepada kebutuhan dan preferensi dari calon pembeli. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memberi hunian, ada baiknya mengecek kembali beberapa keunggulan dan kekurangan dari rumah tapak dan apartemen.
Mengutip dari Pinhome, Bukalapak, dan Rumah123, berikut adalah beberapa pertimbangan sebelum memutuskan membeli rumah tapak atau apartemen:
Rumah Tapak
Interior rumah. (Sumber foto: Unsplash/Dulkimso Hakim Santoso)
1. Memiliki Rumah Sekaligus Lahan
Aspek kepemilikan menjadi bahasan yang menarik untuk membandingkan rumah tapak dan apartemen. Jika membeli rumah tapak, kamu akan mendapatkan dua hal, yakni bangunan rumahnya dan lahan.
Hal ini tentu akan lebih menguntungkan. Sebab, pemilik rumah akan punya dua legalitas. Selain itu, tanah dan bangunan tergolong instrumen investasi yang nilainya tidak turun.
2. Bebas Renovasi
Hunian adalah sesuatu yang bersifat pribadi. Terkadang, pemiliknya ingin melakukan berbagai renovasi agar huniannya bisa lebih nyaman untuk ditinggali. Untuk urusan ini, rumah tapak tentu lebih unggul.
Sebab, rumah tapak memungkinkan pemiliknya merenovasi secara penuh. Hal yang tidak bisa begitu saja dilakukan oleh pemilik apartemen, karena terkadang harus mendapat persetujuan dari pengelola gedung terlebih dahulu.
3. Lebih Mudah Bersosialisasi
Tinggal di rumah tapak cenderung lebih mudah bersosialisasi dibanding apartemen. Sebab, kawasan pemukiman memungkinkan pemilik rumah memiliki tetangga sehingga bisa bersosialisasi dengan mudah dengan orang lain yang tinggal satu kompleks.
Kehidupan sosial di rumah tapak cenderung lebih interaktif dan hidup. Akses keluar masuk ke kawasan juga biasanya akan lebih mudah. Dengan demikian, rumah tapak lebih cocok bagi kamu yang ingin menjalin hubungan sosial dengan tetangga.
4. Lebih Menguntungkan untuk Investasi
Jika dilihat dari sudut pandang investasi, membeli rumah tapak rupanya cukup jadi pilihan yang tepat. Sebab, dari tahun ke tahun, harga rumah tapak selalu naik. Terlebih, jika di sekitar lokasi rumah, mulai ada pembangunan yang cukup pesat.
Hal ini tentu akan mendongkrak harga rumah karena letaknya jadi terlihat makin strategis. Kendati demikian, membeli apartemen sebenarnya juga akan terus naik, tetapi biasanya tidak setinggi rumah.
5. Aspek Lokasi dan Penjualan Kembali
Rumah cenderung lebih mudah dijual dibanding apartemen. Sebab, permintaan rumah terbilang lebih tinggi dibanding apartemen. Selain itu, rumah juga bisa digadaikan sewaktu-waktu bisa ada keperluan mendadak.
Namun, rumah tapak biasanya lebih mudah ditemukan di pinggiran kota. Memiliki hunian yang memerlukan waktu lebih panjang untuk mencapai berbagai tempat tentu jadi pertimbangan. Hal ini berbeda dengan apartemen yang biasanya ada di pusat kota.
Apartemen
Interior apartemen. (Sumber foto: Unsplash/deborah cortelazzi
1. Lokasi Lebih Strategis
Aspek lokasi memang jadi pertimbangan yang krusial untuk memilih hunian. Saat ini, jika ingin mencari lokasi yang strategis, kebanyakan adalah berbentuk apartemen. Adapun rumah tapak lebih sering berada di pinggiran kota.
Apartemen yang berada di dekat kota lebih cocok untuk pemilik rumah yang punya mobilitas tinggi. Selain itu, punya hunian lebih strategis juga akan mengindarkan pemilik rumah dari potensi macet dan berlama-lama di jalan.
2. Terbatasnya Ruang Sosialisasi
Saat ini sudah banyak apartemen yang memiliki fasilitas publik. Namun, tetap saja, lingkungan apartemen cenderung lebih bersifat privat. Kawasan apartemen juga tidak sebebas lingkungan di rumah tapak.
Oleh karena itu, tinggal di apartemen lebih terbatas ruang bersosialisasinya. Namun, bagi kamu yang menginginkan privasi lebih, justru apartemen ini bisa jadi hunian yang cocok.
3. Harga Terjangkau
Apartemen cenderung memiliki luas bangunan yang lebih kecil. Hal ini juga membuat apartemen lebih terjangkau dibanding rumah tapak. Terlebih, jika keduanya, sama-sama berada di lokasi yang sama.
Selain itu, pembeli apartemen juga tidak memiliki hak atas kepemilikan lahan. Dengan demikian, secara harga pun pastinya akan lebih murah.
4. Lebih Praktis
Apartemen lebih cocok bagi yang sedang mencari hunian praktis. Sebab, umumnya apartemen bisa langsung ditinggali. Kemudian, pemiliknya tak perlu terlalu memikirkan perihal pemeliharaan, keamanan, dan kebersihannya karena telah dijamin pengelola. Namun, pemilih akan dikenai biaya tertentu untuk urusan-urusan tersebut.
5. Fasilitas Lengkap
Selain lebih praktis, apartemen juga umumnya punya fasilitas pendukung yang lebih lengkap. Mulai dari supermarket, tempat ibadah, lapangan olahraga, spa, gym, kolam renang, hingga sekolah. Semuanya berada dalam satu lingkungan yang sama.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.