Ternyata Ini Alasan Orang Korea Selatan Terobsesi dengan MBTI
17 March 2024 |
10:00 WIB
Genhype, apakah kamu pernah dengar tentang tes kepribadian MBTI? Sebagian besar orang Indonesia mungkin kurang familiar. Namun, bagi kamu yang mengikuti perkembangan budaya K-Pop, pasti tahu bahwa mayoritas idol dan publik figur Korea Selatan sangat tertarik dengan tes ini.
Menariknya, mereka bukan hanya tertarik, melainkan terobsesi dengan MBTI. Para anggota idol grup misalnya, kerap membuat konten yang memperlihatkan bagaimana dirinya mengisi tes tersebut. Terkadang mereka juga mengisi tes MBTI untuk anggota lainnya untuk mengetahui seberapa dekat mereka mengenal satu sama lain sebagai sebuah tim.
Baca juga: Mau Karir Tepat & Melesat di Tahun Baru? Cek Warna Kepribadian Dulu Yuk
Masyarakat Korea Selatan juga berbondong-bondong melakukan tes MBTI untuk mengetahui tipe kepribadian masing-masing. Saat ini sudah bukan hal yang aneh bila orang-orang mencari pasangan atau memilih teman berdasarkan tipe MBTI tertentu. Menariknya lagi, semakin banyak perusahaan yang menginginkan tipe MBTI tertentu dalam kualifikasi karyawan yang dicari.
Pembicaraan mengenai MBTI pun menyebar begitu luas. Media, selebritis, idol, hingga influencer media sosial ramai mendiskusikan mengenai hasil tes kepribadian mereka. Saat ini, sepertinya sudah menjadi keharusan bagi selebriti maupun masyarakat biasa untuk menyertakan tipe MBTI dalam profil mereka.
MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. Tes MBTI menghasilkan 16 tipe kepribadian yang terdiri dari kombinasi empat abjad, mewakili E (extrovert), I (Introvert), N (Intuition), S (Sensing), T (Thingking), F (Feeling), P (Perceiving), J (Judging).
MBTI selain dijadikan acuan untuk menilai karakter diri sendiri. Tes kepribadian ini juga diterapkan dalam dunia profesional. Misalnya untuk mengetahui kepribadian karyawan supaya bisa ditempatkan dalam divisi yang tepat sehingga performanya optimal dalam bekerja.
Selain itu, tes ini juga dapat digunakan guru BK di sekolah untuk mengarahkan siswanya menemukan tipe belajar yang cocok sesuai dengan tipe kepribadiannya. Terkadang MBTI juga digunakan para psikolog untuk membantu klien mengenali dirinya sendiri.
Menilik jauh ke belakang, obsesi mengenai pengkategorian kepribadian bukan pertama kali terjadi. Selama beberapa dekade, orang Korea begitu terobsesi pada golongan darah. Mereka percaya, golongan darah menentukan kepribadian bahkan sifat seseorang.
Kala itu bukan hal mengejutkan bila banyak pemimpin perusahaan memiliki golongan darah A. Lantaran golongan darah tersebut dipercaya memiliki sifat kepemimpinan paling kuat dibandingkan tipe lainnya. Namun saat ini, obsesi dengan golongan darah mulai memudar, digantikan dengan MBTI.
Sama seperti obsesi pada golongan darah, obsesi dengan MBTI juga dipercaya karena sifat kelompok masyarakat Korea Selatan yang cenderung kolektif dan berorientasi pada hubungan. Kultur masyarakat Korea Selatan secara luas juga cenderung mengelompokkan dan mengkotak-kotakkan satu sama lain.
Ini bukan saja ditunjukan dengan obsesi pada tipe kepribadian, melainkan juga bagaimana mereka cenderung mengelompokkan berdasarkan asal kota atau daerah, tipe pekerjaan, bahkan juga status hubungan. Terlihat bagaimana masyarakatnya cenderung lebih dekat atau bahkan membatasi interaksi dengan kelompok tertentu, yang paling mirip atau sama dengan mereka.
Obsesi dengan MBTI juga bisa dikaitkan dengan gaya hidup sebagian besar masyarakat di Korea Selatan yang sibuk. Sehingga merek tidak memiliki peluang dan waktu untuk mengenali diri sendiri dan orang sekitarnya. Oleh karena itu tes kepribadian, seperti MBTI, maupun pengelompokan berdasarkan golongan darah menjadi sangat populer. Mereka bisa mudah dan cepat mengenali diri sendiri melalui beberapa pertanyaan saja di tes MBTI. Setelah itu, hasil MBTI yang akan menentukan di kelompok kepribadian apa mereka berada.
Obsesi pada MBTI juga bisa disebabkan karena pengaruh media. Ramainya pembahasan media mengenai MBTI, hingga para selebritas dan idol yang menyebutkan tipe MBTI masing-masing mempengaruhi banyak orang untuk melakukan tes yang sama. Akibatnya, semakin banyak orang mengetahui dan menjadi semakin terobsesi dengan MBTI.
Baca juga: Ingin Tahu Kepribadian Kamu Seperti Apa? Yuk Coba Ikutan Tes Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menariknya, mereka bukan hanya tertarik, melainkan terobsesi dengan MBTI. Para anggota idol grup misalnya, kerap membuat konten yang memperlihatkan bagaimana dirinya mengisi tes tersebut. Terkadang mereka juga mengisi tes MBTI untuk anggota lainnya untuk mengetahui seberapa dekat mereka mengenal satu sama lain sebagai sebuah tim.
Baca juga: Mau Karir Tepat & Melesat di Tahun Baru? Cek Warna Kepribadian Dulu Yuk
Masyarakat Korea Selatan juga berbondong-bondong melakukan tes MBTI untuk mengetahui tipe kepribadian masing-masing. Saat ini sudah bukan hal yang aneh bila orang-orang mencari pasangan atau memilih teman berdasarkan tipe MBTI tertentu. Menariknya lagi, semakin banyak perusahaan yang menginginkan tipe MBTI tertentu dalam kualifikasi karyawan yang dicari.
Pembicaraan mengenai MBTI pun menyebar begitu luas. Media, selebritis, idol, hingga influencer media sosial ramai mendiskusikan mengenai hasil tes kepribadian mereka. Saat ini, sepertinya sudah menjadi keharusan bagi selebriti maupun masyarakat biasa untuk menyertakan tipe MBTI dalam profil mereka.
Mengenal Apa itu MBTI?
MBTI merupakan akronim dari Myers-Briggs Type Indicator. Ini merupakan tes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dan membuat keputusan. Psikotes ini berisi pertanyaan tentang bagaimana perasaan atau tindakan yang dirasakan atau dilakukan seseorang dalam situasi tertentu.MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. Tes MBTI menghasilkan 16 tipe kepribadian yang terdiri dari kombinasi empat abjad, mewakili E (extrovert), I (Introvert), N (Intuition), S (Sensing), T (Thingking), F (Feeling), P (Perceiving), J (Judging).
MBTI selain dijadikan acuan untuk menilai karakter diri sendiri. Tes kepribadian ini juga diterapkan dalam dunia profesional. Misalnya untuk mengetahui kepribadian karyawan supaya bisa ditempatkan dalam divisi yang tepat sehingga performanya optimal dalam bekerja.
Selain itu, tes ini juga dapat digunakan guru BK di sekolah untuk mengarahkan siswanya menemukan tipe belajar yang cocok sesuai dengan tipe kepribadiannya. Terkadang MBTI juga digunakan para psikolog untuk membantu klien mengenali dirinya sendiri.
Apa yang membuat orang Korea begitu terobsesi dengan MBTI?
@hypeabisid Tipe Kepribadian MBTI adalah teori kepribadian yang dikembangkan oleh psikolog Isabel Briggs Myers dan ibunya, Katherine Briggs, berdasarkan teori kepribadian Carl Jung. Nah, terdapat 16 kepribadian yang bisa dimiliki oleh setiap orang. Lalu, apa tipe yang paling populer di dunia? Berikut daftarnya. #Hypeabisid #Hypeurban #MBTI #fyp ? CINEMA (Sped Up) - RC AVENUE
Menilik jauh ke belakang, obsesi mengenai pengkategorian kepribadian bukan pertama kali terjadi. Selama beberapa dekade, orang Korea begitu terobsesi pada golongan darah. Mereka percaya, golongan darah menentukan kepribadian bahkan sifat seseorang.
Kala itu bukan hal mengejutkan bila banyak pemimpin perusahaan memiliki golongan darah A. Lantaran golongan darah tersebut dipercaya memiliki sifat kepemimpinan paling kuat dibandingkan tipe lainnya. Namun saat ini, obsesi dengan golongan darah mulai memudar, digantikan dengan MBTI.
Sama seperti obsesi pada golongan darah, obsesi dengan MBTI juga dipercaya karena sifat kelompok masyarakat Korea Selatan yang cenderung kolektif dan berorientasi pada hubungan. Kultur masyarakat Korea Selatan secara luas juga cenderung mengelompokkan dan mengkotak-kotakkan satu sama lain.
Ini bukan saja ditunjukan dengan obsesi pada tipe kepribadian, melainkan juga bagaimana mereka cenderung mengelompokkan berdasarkan asal kota atau daerah, tipe pekerjaan, bahkan juga status hubungan. Terlihat bagaimana masyarakatnya cenderung lebih dekat atau bahkan membatasi interaksi dengan kelompok tertentu, yang paling mirip atau sama dengan mereka.
Obsesi dengan MBTI juga bisa dikaitkan dengan gaya hidup sebagian besar masyarakat di Korea Selatan yang sibuk. Sehingga merek tidak memiliki peluang dan waktu untuk mengenali diri sendiri dan orang sekitarnya. Oleh karena itu tes kepribadian, seperti MBTI, maupun pengelompokan berdasarkan golongan darah menjadi sangat populer. Mereka bisa mudah dan cepat mengenali diri sendiri melalui beberapa pertanyaan saja di tes MBTI. Setelah itu, hasil MBTI yang akan menentukan di kelompok kepribadian apa mereka berada.
Obsesi pada MBTI juga bisa disebabkan karena pengaruh media. Ramainya pembahasan media mengenai MBTI, hingga para selebritas dan idol yang menyebutkan tipe MBTI masing-masing mempengaruhi banyak orang untuk melakukan tes yang sama. Akibatnya, semakin banyak orang mengetahui dan menjadi semakin terobsesi dengan MBTI.
Baca juga: Ingin Tahu Kepribadian Kamu Seperti Apa? Yuk Coba Ikutan Tes Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.