Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Aplikasi Ini Bisa Membantu
12 May 2021 |
12:18 WIB
Merasa tidur kurang nyaman? Susah bisa mendapatkan tidur lelap? Mungkin tidur ada bermasalah. Bila menghadapi hal seperti itu, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah melacaknya. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk keperluan pelacakan tidur ini adalah Sleep as Android.
Aplikasi ini memiliki berbagai fitur yang dapat membantu Anda untuk bisa memperoleh tidur yang lebih baik dan berkualitas. Sleep as Android adalah aplikasi berbayar, tetapi Anda bisa mencobanya selama 14 hari terlebih dahulu.
Untuk mencoba Sleep as Android, Anda bisa memulai dengan pelacakan tidur (sleep tracking). Secara default, pelacakan dilakukan secara manual.
Ini berarti Anda harus memberi tahu aplikasi ini saat Anda mulai tidur. Namun kita juga bisa mengatur agar aplikasi bisa mendeteksi tidur secara otomatis. Anda juga harus mengatur kapan akan dibangunkan lewat fitur alarm.
Agar fungsi deteksi tidur Sleep as Android berjalan lancar, Anda harus menaruh ponsel di kasur. Bila Anda tidur dengan pasangan, akurasi deteksi dengan cara ini bisa berkurang, dan Anda disarankan untuk menggunakan peranti sandangan (seperti gelang atau jam tangan pintar).
Alarm pintar
Aplikasi alarm (jam weker) sudah menjadi fitur standar di banyak ponsel pintar. Namun jam weker ataupun aplikasi alarm konvensional sebenarnya punya kekurangan. Aplikasi tersebut hanya akan membantu Anda untuk terbangun pada waktu yang ditentukan.
Namun, bisa jadi Anda dibangunkan pada waktu yang tidak tepat, misalnya pada fase tidur paling pulas (deep sleep). Bangun pada fase ini akan membuat kita terjaga dalam keadaan mengantuk dan uring-uringan.
Sleep as Android punya kemampuan untuk mendeteksi kualitas tidur, menggunakan sensor (akselerometer atau sonar). Aplikasi ini akan membunyikan alarm pada fase tidur ringan (light sleep), sebelum waktu yang ditentukan.
Bagaimana bila fase ini belum juga dicapai pada saat yang sudah diatur di alarm? Sleep as Android akan tetap mengaktifkan alarm pada waktu itu, dengan asumsi Anda memang wajib bangun pada saat yang ditentukan.
Deteksi tidur
Fitur deteksi tidur merupakan unggulan aplikasi ini. Sleep as Android menggunakan metode aktigrafi, yaitu pelacakan tidur berdasarkan aktivitas dan pergerakan kita pada saat tidur. Dengan aktigrafi, Sleep as Android dapat mengetahui antara lain kualitas dan fase tidur.
Sebagai referensi, tidur tipikal biasanya berlangsung antara 7-8 jam, dan terdiri dari lima siklus. Siklus pertama berlangsung selama 70-100 menit, dan siklus berikutnya makin lama makin panjang. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap yang masing-masing berlangsung selama 5-15 menit.
Siklus tidur yang sehat terdiri dari 10-30 menit tidur ringan, diikuti oleh 40-100 menit tidur lelap. Tipikal persentase tidur lelap adalah antara 30-70?ri keseluruhan periode tidur.
Memanfaatkan Data
Data dari Sleep as Android ini bisa kita manfaatkan untuk memperbaiki kualitas tidur. Sebagai contoh, lama tidur yang terdeteksi bisa dibandingkan dengan lama tidur ideal. Secara umum, lama tidur untuk orang dewasa adalah 7-9 jam tiap harinya.
Lama tidur ideal ini bisa disesuaikan dengan umur: remaja dan anak-anak bisa tidur lebih lama (bisa sampai 10-11 jam), sedangkan orang yang lebih tua mungkin sudah cukup dengan tidur 6 jam. Misalnya, bila tidur sehari-hari Anda ternyata cuma 5 jam, Anda bisa mengusahakan agar tidur lebih cepat.
Sleep as Android juga dapat mendeteksi bila ternyata tren lama tidur Anda memburuk. Serangkaian nasihat yang diberikan adalah, antara lain, lebih rajin berolahraga, mengurangi kafein di malam hari, atau mencoba fitur lulabi (lagu pengantar tidur).
Koneksi Pihak Ketiga
Bila Anda memilikinya, aplikasi Sleep as Android dapat memanfaatkan berbagai peranti tambahan selain ponsel pintar. Misalnya, Anda dapat menghubungkan jam tangan pintar serta gelang kebugaran untuk dapat mendeteksi kualitas tidur dengan lebih baik.
Sleep as Android mendukung peranti seperti Mi Band, Samsung Galaxy Watch, Garmin, dan peranti yang berbasis Google Wear OS pada umumnya.
Untuk pencatatan data, Anda bisa mengintegrasikan Sleep as Android dengan Google Fit (yang antara lain juga mencatat data pergerakan fisik). Google Fit akan menampilkan data tidur dengan data lain, misalnya banyaknya langkah per hari. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh atas kebugaran.
Editor: Purboyo
Aplikasi ini memiliki berbagai fitur yang dapat membantu Anda untuk bisa memperoleh tidur yang lebih baik dan berkualitas. Sleep as Android adalah aplikasi berbayar, tetapi Anda bisa mencobanya selama 14 hari terlebih dahulu.
Untuk mencoba Sleep as Android, Anda bisa memulai dengan pelacakan tidur (sleep tracking). Secara default, pelacakan dilakukan secara manual.
Ini berarti Anda harus memberi tahu aplikasi ini saat Anda mulai tidur. Namun kita juga bisa mengatur agar aplikasi bisa mendeteksi tidur secara otomatis. Anda juga harus mengatur kapan akan dibangunkan lewat fitur alarm.
Agar fungsi deteksi tidur Sleep as Android berjalan lancar, Anda harus menaruh ponsel di kasur. Bila Anda tidur dengan pasangan, akurasi deteksi dengan cara ini bisa berkurang, dan Anda disarankan untuk menggunakan peranti sandangan (seperti gelang atau jam tangan pintar).
aplikasi sleep as android/screenshot
Alarm pintar
Aplikasi alarm (jam weker) sudah menjadi fitur standar di banyak ponsel pintar. Namun jam weker ataupun aplikasi alarm konvensional sebenarnya punya kekurangan. Aplikasi tersebut hanya akan membantu Anda untuk terbangun pada waktu yang ditentukan.
Namun, bisa jadi Anda dibangunkan pada waktu yang tidak tepat, misalnya pada fase tidur paling pulas (deep sleep). Bangun pada fase ini akan membuat kita terjaga dalam keadaan mengantuk dan uring-uringan.
Sleep as Android punya kemampuan untuk mendeteksi kualitas tidur, menggunakan sensor (akselerometer atau sonar). Aplikasi ini akan membunyikan alarm pada fase tidur ringan (light sleep), sebelum waktu yang ditentukan.
Bagaimana bila fase ini belum juga dicapai pada saat yang sudah diatur di alarm? Sleep as Android akan tetap mengaktifkan alarm pada waktu itu, dengan asumsi Anda memang wajib bangun pada saat yang ditentukan.
Deteksi tidur
Fitur deteksi tidur merupakan unggulan aplikasi ini. Sleep as Android menggunakan metode aktigrafi, yaitu pelacakan tidur berdasarkan aktivitas dan pergerakan kita pada saat tidur. Dengan aktigrafi, Sleep as Android dapat mengetahui antara lain kualitas dan fase tidur.
Sebagai referensi, tidur tipikal biasanya berlangsung antara 7-8 jam, dan terdiri dari lima siklus. Siklus pertama berlangsung selama 70-100 menit, dan siklus berikutnya makin lama makin panjang. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap yang masing-masing berlangsung selama 5-15 menit.
Siklus tidur yang sehat terdiri dari 10-30 menit tidur ringan, diikuti oleh 40-100 menit tidur lelap. Tipikal persentase tidur lelap adalah antara 30-70?ri keseluruhan periode tidur.
Memanfaatkan Data
Data dari Sleep as Android ini bisa kita manfaatkan untuk memperbaiki kualitas tidur. Sebagai contoh, lama tidur yang terdeteksi bisa dibandingkan dengan lama tidur ideal. Secara umum, lama tidur untuk orang dewasa adalah 7-9 jam tiap harinya.
Lama tidur ideal ini bisa disesuaikan dengan umur: remaja dan anak-anak bisa tidur lebih lama (bisa sampai 10-11 jam), sedangkan orang yang lebih tua mungkin sudah cukup dengan tidur 6 jam. Misalnya, bila tidur sehari-hari Anda ternyata cuma 5 jam, Anda bisa mengusahakan agar tidur lebih cepat.
Sleep as Android juga dapat mendeteksi bila ternyata tren lama tidur Anda memburuk. Serangkaian nasihat yang diberikan adalah, antara lain, lebih rajin berolahraga, mengurangi kafein di malam hari, atau mencoba fitur lulabi (lagu pengantar tidur).
sleep as android/screenshot
Koneksi Pihak Ketiga
Bila Anda memilikinya, aplikasi Sleep as Android dapat memanfaatkan berbagai peranti tambahan selain ponsel pintar. Misalnya, Anda dapat menghubungkan jam tangan pintar serta gelang kebugaran untuk dapat mendeteksi kualitas tidur dengan lebih baik.
Sleep as Android mendukung peranti seperti Mi Band, Samsung Galaxy Watch, Garmin, dan peranti yang berbasis Google Wear OS pada umumnya.
Untuk pencatatan data, Anda bisa mengintegrasikan Sleep as Android dengan Google Fit (yang antara lain juga mencatat data pergerakan fisik). Google Fit akan menampilkan data tidur dengan data lain, misalnya banyaknya langkah per hari. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh atas kebugaran.
Editor: Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.