Review Kung Fu Panda 4, Petualangan Baru Po Menaklukkan Para Musuh
12 March 2024 |
16:44 WIB
Tingkah menggemaskan, konyol, dan jenaka dari karakter panda Po terus berlanjut dalam seri film terbarunya. Di bawah arahan Mike Mitchell, keseruan Po bersama teman-temannya dalam memberantas musuh dengan jurus-jurus bela diri kungfu sukses menarik rasa penasaran penggemar animasi, termasuk lewat film keempatnya.
Kung Fu Panda 4 (2024) melanjutkan jalan hidup Po, seekor panda yang tak disangka memiliki kekuatan mendalam tentang seni bela diri kungfu, yang masih dihadapkan dengan berbagai rintangan untuk membasmi kejahatan.
Bersama teman-temannya yang dinamai pasukan Dragon Warrior, mereka kembali mengerahkan segala cara untuk menumpas penjahat kelas kakap, yang mengobrak-abrik dunia dan membuat kehidupan masyarakat jauh dari kata tentram.
Baca juga: Review Film Dune: Part Two, Antara Cinta & Menjaga Alam Semesta
Seperti yang tampak dalam cuplikan trailer, Po tampak meninggalkan Valley of Peace (Lembah Damai) menuju kota besar. Namun, hidupnya tak lantas tenang. Dia justru dihadapkan dengan dilema baru dengan status anyarnya sebagai pemimpin spiritual lembah damai.
Secara umum, film yang dirilis oleh DreamWork Animation dan Universal Pictures ini akan mengajak penonton bergulat dengan batin melalui tak terarahnya Po sebagai seorang pemimpin spiritual. Sang sutradara Mike Mitchell bekerja sama dengan Stephanie Ma Stine agaknya sengaja memberi sentuhan berbeda dalam seri ke-4 film ini.
Meski Po sudah menjadi pemimpin sekalipun, dia tetap dihadapkan dengan pergolakan batin yang membuat tak boleh berhenti berjuang. Alur cerita ini cukup mirip dengan seri-seri Kung Fu Panda sebelumnya, di mana sutradara memberi sentilan kecil tentang pentingnya mengambil langkah usai kemenangan melawan musuh.
Seperti dalam film kali ini, di tengah dilema yang dirasakan Po, ancaman besar melalui sang penyihir hebat bernama Chameleon kembali muncul. Parahnya lagi, Chameleon bisa menjelma menjadi sosok apapun yang diinginkannya.
Po dengan tahta dan tongkat kebaikannya kembali menjadi buruan. Salah-salah, tongkat yang dipenuhi kebaikan itu justru bisa menjadi simalakama jika digunakan untuk keburukan. Chameleon menginginkan tongkat itu untuk untuk memanggil arwah-arwah jahat yang sebelumnya telah dikunci oleh Po di dunia arwah.
Menariknya lagi, Po akan kembali dipertemukan dengan penjahat dari film-film sebelumnya seperti Tai Lung yang begitu legendaris sebagai antagonis pada awal film ini. Sutradara dan penulis juga membawa karakter baru dengan pengaruh yang besar bagi kelanjutan perjuangan para Dragon Warrior.
Di tangan Jennifer Yuh Nelson dan Alessandro Carloni sebagai peramu Kung Fu Panda 3 (2016), sutradara baru tetap membawa alur yang senada dalam animasi terbaru ini.
Tetap konsisten dengan cerita sebelumnya, Kung Fu Panda 4 masih mengajarkan moral mengenai perjuangan dan hangatnya persahabatan yang sayang untuk dilewatkan sebagai tontonan bersama anak-anak dan keluarga.
Baca juga: Review The Zone of Interest: Gangguan Audiovisual & Refleksi Sejarah Ala Glazer
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kung Fu Panda 4 (2024) melanjutkan jalan hidup Po, seekor panda yang tak disangka memiliki kekuatan mendalam tentang seni bela diri kungfu, yang masih dihadapkan dengan berbagai rintangan untuk membasmi kejahatan.
Bersama teman-temannya yang dinamai pasukan Dragon Warrior, mereka kembali mengerahkan segala cara untuk menumpas penjahat kelas kakap, yang mengobrak-abrik dunia dan membuat kehidupan masyarakat jauh dari kata tentram.
Baca juga: Review Film Dune: Part Two, Antara Cinta & Menjaga Alam Semesta
Seperti yang tampak dalam cuplikan trailer, Po tampak meninggalkan Valley of Peace (Lembah Damai) menuju kota besar. Namun, hidupnya tak lantas tenang. Dia justru dihadapkan dengan dilema baru dengan status anyarnya sebagai pemimpin spiritual lembah damai.
Secara umum, film yang dirilis oleh DreamWork Animation dan Universal Pictures ini akan mengajak penonton bergulat dengan batin melalui tak terarahnya Po sebagai seorang pemimpin spiritual. Sang sutradara Mike Mitchell bekerja sama dengan Stephanie Ma Stine agaknya sengaja memberi sentuhan berbeda dalam seri ke-4 film ini.
Meski Po sudah menjadi pemimpin sekalipun, dia tetap dihadapkan dengan pergolakan batin yang membuat tak boleh berhenti berjuang. Alur cerita ini cukup mirip dengan seri-seri Kung Fu Panda sebelumnya, di mana sutradara memberi sentilan kecil tentang pentingnya mengambil langkah usai kemenangan melawan musuh.
Kung Fu Panda 4 (Sumber gambar: iMDB)
Po dengan tahta dan tongkat kebaikannya kembali menjadi buruan. Salah-salah, tongkat yang dipenuhi kebaikan itu justru bisa menjadi simalakama jika digunakan untuk keburukan. Chameleon menginginkan tongkat itu untuk untuk memanggil arwah-arwah jahat yang sebelumnya telah dikunci oleh Po di dunia arwah.
Menariknya lagi, Po akan kembali dipertemukan dengan penjahat dari film-film sebelumnya seperti Tai Lung yang begitu legendaris sebagai antagonis pada awal film ini. Sutradara dan penulis juga membawa karakter baru dengan pengaruh yang besar bagi kelanjutan perjuangan para Dragon Warrior.
Di tangan Jennifer Yuh Nelson dan Alessandro Carloni sebagai peramu Kung Fu Panda 3 (2016), sutradara baru tetap membawa alur yang senada dalam animasi terbaru ini.
Tetap konsisten dengan cerita sebelumnya, Kung Fu Panda 4 masih mengajarkan moral mengenai perjuangan dan hangatnya persahabatan yang sayang untuk dilewatkan sebagai tontonan bersama anak-anak dan keluarga.
Baca juga: Review The Zone of Interest: Gangguan Audiovisual & Refleksi Sejarah Ala Glazer
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.