Ilustrasi Pasangan Gen Z (Sumber foto: Tan Danh)

Kumpulan Kosakata Relationship Gen Z Viral di Medsos, dari Ghosting hingga Situationship

12 March 2024   |   14:30 WIB
Image
Amanda Syavira Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Gen Z memang memiliki segudang keunikan dalam kehidupannya. Mulai dari tren makanan, fashion, hingga kosakata. Contohnya saja pada frasa atau bahasa yang digunakan untuk menggambarkan realita kehidupan sehari-hari. Seringkali mereka membuat istilah-istilah baru yang terkadang memberikan kesan unik tapi membingungkan. 

Kebanyakan istilah tersebut memang diambil dari bahasa slang, budaya pop, atau bahkan pengalaman pribadi mereka yang unik. Nah, kalau Genhype sering berselancar di media sosial pasti kalian suka mendengar istilah yang diucapkan oleh Gen Z seputar hubungan asmara mereka.

Baca juga: Arti Istilah 'Cringe' dan 'Savage' yang Viral di Media Sosial

Contohnya saja seperti situationship, ghosting, atau red flag. Terkadang, istilah tersebut bisa saja diartikan, tapi ada juga yang memiliki makna berbeda dengan aslinya. 

Mungkin dari Genhype disini sudah ada yang pernah mendengar atau bahkan belum pernah mendengarnya sama sekali. Nah, biar menarik yuk kita bahas apa saja istilah-istilah unik yang sering dibicarakan oleh Gen Z seputar kisah asmaranya. 

 

Sumber foto: Pexels/Helena Lopes

Sumber foto: Pexels/Helena Lopes
 

1. Situationship

Pernah enggak kalian merasakan kedekatan hubungan dengan lawan jenis tapi tidak ada status hubungan? Nah, itulah yang disebut dengan situationship. Sebenarnya pada fase ini kita lebih mengenalnya dengan istilah hubungan tanpa status atau HTS.

Menurut Women’s Health, situationship adalah keadaan di mana kedua belah pihak menjalin hubungan secara emosional, tapi tidak ada komitmen yang jelas antar keduanya. Dalam situasi ini, hubungan yang dijalani berada di tengah-tengah, kalian tidak menjadi pasangan tapi juga lebih dari sekadar teman.

Tak sedikit dari muda mudi yang memilih fase ini dalam hubungan percintaanya karena fase situationship dapat memberikan kebebasan pada keduanya. Namun, tak dapat dipungkiri juga jika fase situationship dapat membuat kebingungan dalam hubungan karena tidak ada kejelasan untuk kedepannya. 


2. Gaslighting

"Kamu kenapa sih? Jangan enggak jelas deh"
"Masa gitu doang baper"
"Enggak usah lebay deh, itu cuma pikiran kamu aja"


Siapa yang pernah mengalami kejadian seperti diatas? Rasanya kita sudah yakin dengan diri sendiri, tapi dipatahkan oleh omongan orang lain. Itulah yang dinamakan dengan gaslighting. Dilansir melalui Medical News Today, gaslighting merupakan bentuk penyalahgunaan psikologis atau psychological abuse yang membuat orang lain meragukan dirinya sendiri tentang realitas yang terjadi.

Korban biasanya akan merasakan kebingungan, cemas, atau tidak percaya pada diri mereka sendiri. Dalam sebuah hubungan, biasanya pelaku melakukan gaslighting untuk memanipulasi dan memutarbalikkan fakta sehingga membuat korban mempertanyakan realitas yang ada. 


3. Love Bombing

Menjalin hubungan yang sudah tidak kita rasakan setelah sekian lama pasti rasanya sangat menyenangkan. Kita kembali lagi dengan fase kupu-kupu di perut, senyum-senyum sendiri melihat layar handphone, sampai hati pun ikut berbunga-bunga. Namun, bagaimana jika fase itu hanya bertahan sebentar lalu sirna begitu saja?
Nah, fase di atas bisa disebut dengan love bombing.

Dilansir melalui Cosmopolitan, love bombing adalah taktik manipulatif yang digunakan oleh love bombers, yaitu sebutan untuk individu yang narsistik dan abusive. Love bombers akan dengan cepat memberikan kasih sayang, perhatian, dan pujian kepada pasangan mereka secara berlebihan dan tidak wajar. Tujuannya adalah untuk membuat pasangan merasa terpaku dan terikat pada mereka. 

Ketika pelaku sudah mendapatkan egonya, biasanya perlahan ia akan menghilang begitu saja. Entah itu karena sudah merasa tidak tertarik lagi atau merasa dikekang dengan hubungan yang dijalani sehingga hubungan bisa kandas dengan sia-sia. 


4. Ghosting

Ghosting atau yang sering kita kenal dengan ‘tiba-tiba menghilang’ adalah fase di mana salah satu pasangan ‘hilang’ begitu saja tanpa ada closure. Biasanya ghosting terjadi ketika di tahap pdkt atau pacaran. Pelaku akan menghilang atau meninggalkan orang lain tanpa ada alasan yang jelas.

Tak hanya pada masalah percintaan, ghosting juga bisa terjadi pada hubungan pertemanan. Sejatinya, korban akan mengalami gangguan kecemasan karena ditinggal begitu saja oleh pelaku ghosting. 


5. Red Flag

“Udah tinggalin aja, soalnya dia red flag banget” 

Hayo, mungkin kata ini sudah tidak asing lagi bagi Genhype, kan? Istilah yang satu ini memang sangat populer belakangan ini di media sosial. Red flag menggambarkan ciri, perilaku, atau tindakan seseorang yang dinilai tidak pantas atau tidak baik oleh lingkungan sekitarnya.

Misalnya, suka mengatur-atur pasangan, berbicara yang tidak senonoh, tidak menghargai privasi pasangannya, dan masih banyak lagi. Dalam sebuah hubungan, red flag bisa dikategorikan pada toxic relationship dan dapat membahayakan korban nantinya. 


6. Green Flag

Green flag adalah kebalikannya dari red flag. Jika red flag dicirikan pada perilaku seseorang yang tidak baik, green flag adalah sebaliknya. Green flag adalah kestabilan emosi yang dimiliki oleh seseorang sehingga komunikasi dan hubungan dapat terjaga dengan baik. Misalnya, sifat-sifat yang memang harus ada pada setiap pasangan seperti pengertian, perhatian, suka memberi, tidak suka berbohong atau selingkuh. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Makin Diminati Anak Muda, Cek Kiat Jitu Bermain Tenis Lapangan 

BERIKUTNYA

Penemuan Diri Jason Ranti yang Baru dalam Single Hari-Hari Musik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: