Akira Toriyama pencipta komik Dragon Ball (Sumber gambar: IMDb)

Akira Toriyama & Dedikasinya Dalam Mencipta Manga

09 March 2024   |   13:18 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Bagi generasi yang lahir pada era 1980an, komikus yang dibuat Akira Toriyama mungkin tidak asing lagi. Lewat cerita Dragon Ball, anak kecil era tersebut mengenal sang mangaka. Lebih dari itu, dia juga memberikan inspirasi bagi para komikus lainnya di dunia.

Toriyama menutup mata untuk selama-lamanya pada 1 Maret 2024. Kabar ini mengejutkan banyak komikus atau para pencinta manga di seluruh dunia. Alasannya, bukan lain karena dia adalah salah satu mangaka dengan karya yang masih dibaca oleh banyak orang pada saat ini.

Baca juga: Keunikan Karya & Koleksi Iris Apfel, Ikon Fesyen Legendaris yang Meninggal Usia 102 Tahun

Tidak hanya itu, kepergiannya juga membuat banyak pencinta komik di dunia berbela sungkawa. Sedikit contoh adalah para insan kreatif yang menjadi bagian dalam departemen editorial Shueisha, yakni perusahaan penerbitan asal negeri Jepang.

“Seluruh departemen editorial Shueisha sangat sedih dengan berita kematiannya yang mendadak,” katanya dalam laman Shonen Jump.

Bagi mereka, Toriyama bukan sekadar mangaka atau pembuat komik belaka. Pria yang lahir pada 1955 itu telah memberikan pengaruh yang tidak kecil kepada banyak seniman dan pencipta manga pada saat ini.

Tim editorial di Shueisha tidak sendirian. Banyak orang merasakan kesedihan dengan kepergian sang mangaka. Karya Dragon Ball yang dibuatnya telah menemani perkembangan banyak anak yang kini sudah tumbuh dewasa.

Di media sosial Twitter (X), ucapan belasungkawa pun mengalir dengan deras terhadap mangaka tersebut. Mereka yang datang dari berbagai macam latar belakang dan negara – membuktikan bahwa karyanya telah menyentuh banyak pembaca dari berbagai negara.

Sepanjang hidupnya, Toriyama telah menjalani karier sebagai seorang mangaka selama 45 tahun. Dalam laman Encyclopedia, kecintaan Toriyama terhadap komik karya gambar sudah sejak kecil.

Tidak seperti kebanyakan anak kecil yang menganggap menggambar sebagai hobi semata, Toriyama menyukai menggambar lebih dari itu. Dia kerap menggambar potret teman sekolahnya dan mengikuti kelas menggambar di lingkungan sekitar.

Masa kecil sang mangaka juga diisi dengan film – film animasi seperti Tetsuwan Atom atau yang dikenal dengan Astro Boy. Pada suatu waktu, Toriyama pernah mendapatkan hadiah karena menyalin gambar salah satu film masa kecilnya, yakni Disney’s 101 Dalmatians yang rilis pada 1961.

Dia terus – menerus menggambar, termasuk saat sekolah di Prefectural Industrial High School. Setelah lulus, dia bekerja sebagai desainer mekanik. Namun, sang mangaka memilih berhenti guna mencoba keberuntungan dalam menggambar manga.

Pada 1977, Toriyama mengikuti kontes seniman amatir yang disponsori oleh Shonen Jump. Salah satu editor pada saat itu, Kazuhiko Torishima tertarik dengan cerita yang disampaikan oleh sang mangaka.

Jika saat sekolah sering membuat sketsa karakter, Toriyama mulai menggambar manga dengan cerita. Pada 1978, dia membuat karya pertama untuk Shonen Jump berjudul Wonder Island. Sayang, karya ini tidak meledak meskipun mendapatkan perhatian dari pencinta komik.

Dia tidak putus asa. Karya lain pun meluncur dengan judul Highlight Island pada 1979. Dia juga membuat karya berjudul Tomato Girl Detective yang mendobrak kebiasaan cerita pahlawan dalam komik karena karakter utama sebagai pahlawan adalah wanita, bukan laki-laki yang pemberani dan berotot.

Toriyama yang tumbuh menjadi seniman komik mulai sadar bahwa pengamatan dan perenungan terhadap lingkungan sekitar penting untuk menjadi sukses. Pada 1980, dia pun berhasil mengeluarkan karya berjudul Dr. Slump.

Karya ini meledak dan menjadi kesuksesan pertama Toriyama. Dr. Slump sangat digemari oleh para pencinta komik pada saat itu. Karya itu bercerita tentang penemu kaku dan robot ciptaannya yang bernama Arale. Setelah itu, dia juga membuat karakter lainnya bernama Dragon Ball. Karya ini meledak dan sangat terkenal – bahkan sampai ke banyak negara.

Toriyama membuat seri manga Dragon Ball dari dongeng China, yakni Raja Kera. Dalam wawancara dengan Storm Pages, sang seniman menggambarkan kisah itu sebagai legenda yang dikenal oleh hampir setiap anak Asia sebagai pola dasar kisah pencarian.

Meskipun begitu, sang mangaka membuat sedikit perbedaan. Karakter utamanya, yakni Goku menjadi manusia dengan memiliki beberapa sifat supernatural, sehingga menjadikannya orang yang istimewa.

Dalam cerita itu, Goku mengumpulkan tujuh bola naga yang akan mengabulkan keinginan dan mewujudkan impian ketika digabungkan. Cerita Dragon Ball sebenarnya akan diakhiri pada saat semua bola naga terkumpul.

Dia mengurungkan niat itu pada akhirnya. Alasannya, cerita Dragon Ball kian populer di banyak tempat. Tidak sekadar dalam bentuk komik, cerita Dragon Ball juga mengalami ekranisasi menjadi film animasi, video gim, dan sebagainya.

Pada usianya yang tergolong tidak lagi muda, Toriyama masih mengerjakan karya. Lebih dari itu, dia juga masih memiliki cita-cita yang ingin diraihnya. Namun, sayang, takdir bertaka lain terhadap pencipta komik Dr. Slump itu. 

Baca juga: 3 Komik Hiperrealis Karya Alex Ross yang Meredefinisi Superhero

Langkah sang mangaka yang masih berkarya meski tidak lagi muda diungkapkan oleh Bird Studio dan Capsule Corporation Tokyo dalam pernyataan resmi tentang kepergian selama-lamanya. “Kami sangat sedih, dia masih memiliki beberapa karya yang sedang dikerjakan dengan penuh semangat. Selain itu, masih banyak lagi yang ingin dicapai,” demikian tertulis. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Sambut Hari Perempuan Sedunia, 31 Peserta Ramaikan Beauty Class Bisnis Indonesia x Hanasui

BERIKUTNYA

Tip Touch Up & Menentukan Undertone Buat Makeup, Cobain Yuk Genhype

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: