Cek 5 Karya Unik Pameran Common Sanctum Bunga Yuridespita di Galeri Salihara
09 March 2024 |
13:11 WIB
Seniman Bunga Yuridespita kembali menggelar ekshibisi tunggal tahun ini. Berkolaborasi dengan Can's Gallery dan Komunitas Salihara, arsitek jebolan ITB Bandung itu memacak karya-karya terbarunya dalam ekshibisi bertajuk Common Sanctum di Galeri Salihara.
Berlangsung pada 6 Maret sampai 3 April 2024, total terdapat sekitar 50 karya dua dan tiga dimensi yang ditampilkan. Umumnya sejumlah karya yang ditampilkan Bunga merespon langgam arsitektur, khususnya konstruksi ruang dengan berbagai pendekatan di atas kanvas hingga tembok.
Baca juga: Tak hanya Lukisan, Intip Karya Instalasi Bunga Yuridespita di Pameran Common Sanctum
Nah, bagi yang penasaran dan ingin menyaksikan pameran ini, berikut hypeabis.id rangkumkan sepilihan karya unik dalam Common Sanctum, yang bisa kalian nikmati sebelum berkunjung ke Salihara Art Centers.
Karya seni mural yang berada di Galeri Salihara ini tentu saja menjadi titik fokus pameran Common Sanctum. Dibuat di tembok hingga lantai ruangan berbentuk bundar itu, saat diperhatikan dari berbagai sudut, lukisan ini seolah menghadirkan ilusi ruang yang kompleks bagi mata pengunjung.
Salah satu titik poin yang bakal memberikan visual terbaik dapat dilihat melalui tempat yang disediakan Bunga. Yaitu dari ledang atau muka mural yang ditandai dengan gambar sepatu, sehingga perspektif yang dihadirkan bakal tampak merefleksikan semua sudut mural yang didominasi warna-warna monokrom.
"Namun, saya membebaskan pengunjung untuk melihat perspektif ruang tersebut dari sudut pandang mereka sendiri. Sebab, visual tersebut juga merefleksikan ilusi yang berbeda antara setiap orang," katanya.
Spectral Solitude merupakan karya dengan nuansa yang kontras bila dibandingkan karya Bunga yang lain. Sebab, lukisan berukuran 200x200 cm dari mix media itu hanya menampilkan bentuk ruang persegi laiknya papan tulis kapur. Ada nuansa kekosongan yang dalam lukisan bertarikh 2023 itu.
Sepintas karya ini juga mengingatkan terminologi ruang yang tak tepermanai. Meski menurut KBBI, ruang merupakan rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang, tapi idio ini juga memunculkan frasa lain yang memiliki pengertian atau pemaknaannya sendiri. Misal ruang waktu, mesin, angkasa, dan lainnya.
Keunikan lain dari Spectral Solitude adakah menghadirkan nuansa-nuansa rustic laiknya tekstur tembok, kayu yang diwarnai, atau konstruksi ruang yang pejal. Visual tersebut hadir lewat garis-garis tegas yang diimba oleh perupa dari bentuk ruangan persegi, atau bingkai dengan kekosongan ruang.
Blocked Shadow (tempera on canvas, 200x200 cm,2023) merupakan lukisan yang merefleksikan denah dan konstruksi bangunan yang dibidik menggunakan teknik eye bird. Lukisan ini secara umum menampilkan lanskap ruang dari atas ketinggian dari gedung yang memanjang dengan garis-garis warna yang tegas.
Karya ini juga mengingatkan pengunjung pada nirmana, yaitu rupa dasar yang merujuk pada bentuk pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual. Beberapa di antaranya seperti titik, garis, warna, ruang, dan tekstur yang membentuk kesatuan yang harmonis, meski dibuat dalam nuansa yang acak.
Transfigured Memories merupakan penggambaran bentuk tiga dimensi dari karya bunga berjudul Blocked Shadow (tempera on canvas, 200x200 cm). Karya terbaru Bunga ini secara umum tampak merefleksikan bangunan arsitektur yang berdiri menjulang dengan kompleksitas sudut-sudutnya yang unik.
"Ide sculpture ini memang berasal dari narasi personal yang aku alami saat masih kecil. Akhirnya dia muncul dalam bentuk yang lain, yakni tiga dimensi. Jadi memori spasialnya memang cukup membekas di benakku," kata Bunga saat menjelaskan karya menggunakan media resin, plywood, dan duco itu.
Menggunakan media pecahan kaca hingga semen, Stellar Illusions (2024) juga menyuguhkan retrospeksi pengalaman ruang yang unik. Yaitu lewat pantulan cahaya kaca yang memberi nuansa laiknya air yang mengalir. Terdiri dari 25 panel, karya ini juga bisa berfungsi sebagai bentuk pengambilan swafoto.
Refleksi gambar pecahan kaca yang dihadirkan Bunga juga menampilkan visual yang sifatnya yang ilusif. Artinya, lewat karya ini sang seniman seolah memberi sebuah tantangan persoalan. Yaitu tak ada ruang yang bisa dianggap netral atau alamiah karena setiap keberadaan ruang yang diciptakan manusia akan selalu mengandung kepentingan.
Baca juga: Profil dan Karya Riken Yamamoto, Arsitek Jepang Peraih Pritzker Architecture Prize 2024
"Ada beberapa cara yang dikerjakan Bunga untuk menampilkan imajinasi tentang problematika sifat-sifat keadaan ruang tersebut. Intinya, hampir seluruh komposisi bentuk ruang dalam lukisan-lukisan Bunga dikerjakan untuk menunjukkan karakter yang presisi namun sekaligus juga sunyi," kata kurator pameran Rizki A. Zaelani.
Editor: Fajar Sidik
Berlangsung pada 6 Maret sampai 3 April 2024, total terdapat sekitar 50 karya dua dan tiga dimensi yang ditampilkan. Umumnya sejumlah karya yang ditampilkan Bunga merespon langgam arsitektur, khususnya konstruksi ruang dengan berbagai pendekatan di atas kanvas hingga tembok.
Baca juga: Tak hanya Lukisan, Intip Karya Instalasi Bunga Yuridespita di Pameran Common Sanctum
Nah, bagi yang penasaran dan ingin menyaksikan pameran ini, berikut hypeabis.id rangkumkan sepilihan karya unik dalam Common Sanctum, yang bisa kalian nikmati sebelum berkunjung ke Salihara Art Centers.
1. Mural Gigantik
Seorang pengunjung berjalan di karya mural Bunga Yuridespita pada pameran tunggal bertajuk Common Sanctum di Salihara Art Center, Jakarta, Rabu (6/3/2024). (sumber gambar Hypeabis.idArief Hermawan P)
Karya seni mural yang berada di Galeri Salihara ini tentu saja menjadi titik fokus pameran Common Sanctum. Dibuat di tembok hingga lantai ruangan berbentuk bundar itu, saat diperhatikan dari berbagai sudut, lukisan ini seolah menghadirkan ilusi ruang yang kompleks bagi mata pengunjung.
Salah satu titik poin yang bakal memberikan visual terbaik dapat dilihat melalui tempat yang disediakan Bunga. Yaitu dari ledang atau muka mural yang ditandai dengan gambar sepatu, sehingga perspektif yang dihadirkan bakal tampak merefleksikan semua sudut mural yang didominasi warna-warna monokrom.
"Namun, saya membebaskan pengunjung untuk melihat perspektif ruang tersebut dari sudut pandang mereka sendiri. Sebab, visual tersebut juga merefleksikan ilusi yang berbeda antara setiap orang," katanya.
2. Spectral Solitude
Spectral Solitude merupakan karya dengan nuansa yang kontras bila dibandingkan karya Bunga yang lain. Sebab, lukisan berukuran 200x200 cm dari mix media itu hanya menampilkan bentuk ruang persegi laiknya papan tulis kapur. Ada nuansa kekosongan yang dalam lukisan bertarikh 2023 itu.Sepintas karya ini juga mengingatkan terminologi ruang yang tak tepermanai. Meski menurut KBBI, ruang merupakan rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang, tapi idio ini juga memunculkan frasa lain yang memiliki pengertian atau pemaknaannya sendiri. Misal ruang waktu, mesin, angkasa, dan lainnya.
Keunikan lain dari Spectral Solitude adakah menghadirkan nuansa-nuansa rustic laiknya tekstur tembok, kayu yang diwarnai, atau konstruksi ruang yang pejal. Visual tersebut hadir lewat garis-garis tegas yang diimba oleh perupa dari bentuk ruangan persegi, atau bingkai dengan kekosongan ruang.
3. Blocked Shadow
Lukisan Bunga Yuridespita berjudul Blocked Shadow pada pameran Common Sanctum di Salihara Art Center, Jakarta,. (sumber gambar Salihara)
Karya ini juga mengingatkan pengunjung pada nirmana, yaitu rupa dasar yang merujuk pada bentuk pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual. Beberapa di antaranya seperti titik, garis, warna, ruang, dan tekstur yang membentuk kesatuan yang harmonis, meski dibuat dalam nuansa yang acak.
4. Transfigured Memories
Transfigured Memories merupakan penggambaran bentuk tiga dimensi dari karya bunga berjudul Blocked Shadow (tempera on canvas, 200x200 cm). Karya terbaru Bunga ini secara umum tampak merefleksikan bangunan arsitektur yang berdiri menjulang dengan kompleksitas sudut-sudutnya yang unik."Ide sculpture ini memang berasal dari narasi personal yang aku alami saat masih kecil. Akhirnya dia muncul dalam bentuk yang lain, yakni tiga dimensi. Jadi memori spasialnya memang cukup membekas di benakku," kata Bunga saat menjelaskan karya menggunakan media resin, plywood, dan duco itu.
5. Stellar Illusions
Seorang pengunjung mengamati karya Bunga Yuridespita berjudul Stellar Illusions dalam pameran Common Sanctum di Salihara Art Center, Jakarta, Rabu (6/3/2024). (sumber gambar Hypeabis.idArief Hermawan P)
Refleksi gambar pecahan kaca yang dihadirkan Bunga juga menampilkan visual yang sifatnya yang ilusif. Artinya, lewat karya ini sang seniman seolah memberi sebuah tantangan persoalan. Yaitu tak ada ruang yang bisa dianggap netral atau alamiah karena setiap keberadaan ruang yang diciptakan manusia akan selalu mengandung kepentingan.
Baca juga: Profil dan Karya Riken Yamamoto, Arsitek Jepang Peraih Pritzker Architecture Prize 2024
"Ada beberapa cara yang dikerjakan Bunga untuk menampilkan imajinasi tentang problematika sifat-sifat keadaan ruang tersebut. Intinya, hampir seluruh komposisi bentuk ruang dalam lukisan-lukisan Bunga dikerjakan untuk menunjukkan karakter yang presisi namun sekaligus juga sunyi," kata kurator pameran Rizki A. Zaelani.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.