Sambut Ramadan, Tren Belanja Konsumen Indonesia Bakal Capai Puncaknya
08 March 2024 |
07:30 WIB
Tidak terasa sebentar lagi bulan Ramadan tiba. Momen penuh berkah ini menjadi masa di mana banyak masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan pendapatan yang lebih besar, maka keinginan untuk berbelanja, berpergian, dan pengeluaran lain merayakan Ramadan diperkirakan akan mencapai puncaknya.
Penelitian terbaru yang dirilis oleh oleh InMobi, penyedia teknologi monetisasi konten dan pemasaran yang membantu bisnis mengembangkan pertumbuhan, dan Glance, layar kunci pintar terkemuka di dunia menemukan bahwa tiga dari lima konsumen di Indonesia berencana untuk menghabiskan lebih dari Rp3 juta pada Ramadan tahun 2024.
Baca juga: Mau Bisnis Cuan saat Ramadan? Kenali 5 Pola Belanja dan Strateginya Yuk!
Panduan Pemasar untuk Laporan Ramadan yang dirilis Rabu (6/3/2024), menggali harapan dan perilaku konsumen Indonesia selama musim Ramadan. Laporan ini sekaligus memberikan wawasan bagi merek untuk meningkatkan strategi pemasaran mereka selama bulan suci ini.
Survey ini dilakukan pada Januari 2024 terhadap 500 pengguna smartphone di Indonesia. Dari survey ini terungkap bahwa 60 persen responden berencana untuk meningkatkan anggaran belanja online mereka, sementara 41 persen berniat untuk meningkatkan pengeluaran belanja offline.
Laporan ini menekankan pentingnya merek di Indonesia untuk memberikan prioritas pada pendekatan mobile-first dalam periode pra-Ramadan. Pasalnya, 97 persen konsumen Indonesia mengandalkan smartphone dan review sebelum memutuskan untuk membuat pilihan dalam berbelanja. Sementara itu, lebih dari 73 persen mengandalkan ponsel untuk melakukan pembelian.
Vasuta Agarwal, Chief Business Officer dari Grup InMobi mengatakan, untuk membangun hubungan yang kuat kepada konsumen, para digital marketer perlu memanfaatkan teknologi pemasaran mobile dan fokus pada kategori konten seperti berita, games, dan video.
Tidak bisa disangkal, smartphone sangat berperan besar dalam keputusan membeli konsumen Indonesia. Maka, untuk berhasil di pasar ini pemegang brand harus berinteraksi dengan audiens mereka melalui pengalaman yang menyenangkan sehingga terbangun hubungan yang lebih dekat antara brand dan konsumen.
Selain hal di atas, berikut beberapa temuan penting lainnya dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
Dari laporan tersebut ditemukan bahwa 57 persen penduduk Indonesia berbelanja untuk diri mereka sendiri. Selain itu, mereka juga berbelanja untuk keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan, Staff rumah tangga, mitra bisnis, dan klien.
Adapun jenis produk yang paling banyak dibeli adalah pakaian dan aksesori (89 persen), kebutuhan pokok (71 persen), dan paket hadiah (70 persen). Pakaian, produk kesehatan dan kecantikan, serta gadget paling sering dibeli melalui ponsel. Sementara untuk produk seperti kebutuhan pokok, kendaraan, dan hampers, paling banyak dibeli melalui toko fisik.
Gelombang mudik telah dimulai, di mana 74 persen penduduk Indonesia yang bepergian berencana melakukan perjalanan mengunjungi orang yang dicintai di kampung halaman mereka atau di luar kota.
Secara keseluruhan, 41 persen berencana untuk melakukan perjalanan dalam minggu terakhir Ramadan hingga beberapa hari sebelum Idulfitri. Sebanyak 20 persen akan bepergian pada hari libur sebenarnya. 22 persen melakukan perjalanan sebelum bulan Ramadan atau di awal bulan.
Berbelanja melalui ponsel dianggap sangat baik untuk pembayaran yang mudah, penawaran khusus aplikasi, dan pengiriman gratis, sementara berbelanja di toko memungkinkan orang untuk melihat atau mencoba produk dan menghindari pembelian barang yang salah. Namun, ponsel jauh menjadi platform terbesar untuk riset (97 persen), diikuti oleh toko fisik (62 persen), dan hanya 34 persen menggunakan desktop.
Konsumen jenis ini sudah memutuskan produk tetapi masih aktif mengeksplorasi merek mana yang akan dipilih. Ini cenderung menjadi konsumen yang lebih muda, 59 persen memiliki anggaran di atas Rp3 juta.
Konsumen tipe ini umumnya sudah memutuskan merek dan setia kepada favorit mereka. Demografi umumnya adalah konsumen yang lebih tua, 45 persen memiliki anggaran di atas Rp5 juta.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Penelitian terbaru yang dirilis oleh oleh InMobi, penyedia teknologi monetisasi konten dan pemasaran yang membantu bisnis mengembangkan pertumbuhan, dan Glance, layar kunci pintar terkemuka di dunia menemukan bahwa tiga dari lima konsumen di Indonesia berencana untuk menghabiskan lebih dari Rp3 juta pada Ramadan tahun 2024.
Baca juga: Mau Bisnis Cuan saat Ramadan? Kenali 5 Pola Belanja dan Strateginya Yuk!
Panduan Pemasar untuk Laporan Ramadan yang dirilis Rabu (6/3/2024), menggali harapan dan perilaku konsumen Indonesia selama musim Ramadan. Laporan ini sekaligus memberikan wawasan bagi merek untuk meningkatkan strategi pemasaran mereka selama bulan suci ini.
Survey ini dilakukan pada Januari 2024 terhadap 500 pengguna smartphone di Indonesia. Dari survey ini terungkap bahwa 60 persen responden berencana untuk meningkatkan anggaran belanja online mereka, sementara 41 persen berniat untuk meningkatkan pengeluaran belanja offline.
Laporan ini menekankan pentingnya merek di Indonesia untuk memberikan prioritas pada pendekatan mobile-first dalam periode pra-Ramadan. Pasalnya, 97 persen konsumen Indonesia mengandalkan smartphone dan review sebelum memutuskan untuk membuat pilihan dalam berbelanja. Sementara itu, lebih dari 73 persen mengandalkan ponsel untuk melakukan pembelian.
Vasuta Agarwal, Chief Business Officer dari Grup InMobi mengatakan, untuk membangun hubungan yang kuat kepada konsumen, para digital marketer perlu memanfaatkan teknologi pemasaran mobile dan fokus pada kategori konten seperti berita, games, dan video.
Tidak bisa disangkal, smartphone sangat berperan besar dalam keputusan membeli konsumen Indonesia. Maka, untuk berhasil di pasar ini pemegang brand harus berinteraksi dengan audiens mereka melalui pengalaman yang menyenangkan sehingga terbangun hubungan yang lebih dekat antara brand dan konsumen.
Selain hal di atas, berikut beberapa temuan penting lainnya dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Produk yang Dibeli
Dari laporan tersebut ditemukan bahwa 57 persen penduduk Indonesia berbelanja untuk diri mereka sendiri. Selain itu, mereka juga berbelanja untuk keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan, Staff rumah tangga, mitra bisnis, dan klien.Adapun jenis produk yang paling banyak dibeli adalah pakaian dan aksesori (89 persen), kebutuhan pokok (71 persen), dan paket hadiah (70 persen). Pakaian, produk kesehatan dan kecantikan, serta gadget paling sering dibeli melalui ponsel. Sementara untuk produk seperti kebutuhan pokok, kendaraan, dan hampers, paling banyak dibeli melalui toko fisik.
2. Gelombang Mudik
Gelombang mudik telah dimulai, di mana 74 persen penduduk Indonesia yang bepergian berencana melakukan perjalanan mengunjungi orang yang dicintai di kampung halaman mereka atau di luar kota.Secara keseluruhan, 41 persen berencana untuk melakukan perjalanan dalam minggu terakhir Ramadan hingga beberapa hari sebelum Idulfitri. Sebanyak 20 persen akan bepergian pada hari libur sebenarnya. 22 persen melakukan perjalanan sebelum bulan Ramadan atau di awal bulan.
3. Pendekatan Mobile-First untuk Berbelanja & Riset
Berbelanja melalui ponsel dianggap sangat baik untuk pembayaran yang mudah, penawaran khusus aplikasi, dan pengiriman gratis, sementara berbelanja di toko memungkinkan orang untuk melihat atau mencoba produk dan menghindari pembelian barang yang salah. Namun, ponsel jauh menjadi platform terbesar untuk riset (97 persen), diikuti oleh toko fisik (62 persen), dan hanya 34 persen menggunakan desktop.
Tiga Jenis Konsumen di Indonesia
1. Pembeli Tanpa Rencana (17%)
Pembeli ini umumnya belum memutuskan produk dan merek, tetapi mereka tertarik untuk mengeksplorasi penawaran terbesar. Mereka cenderung menjadi konsumen yang lebih tua, 61 persen memiliki anggaran di bawah Rp3 juta.
2. Pencari Kategori (68%)
Konsumen jenis ini sudah memutuskan produk tetapi masih aktif mengeksplorasi merek mana yang akan dipilih. Ini cenderung menjadi konsumen yang lebih muda, 59 persen memiliki anggaran di atas Rp3 juta.
3. Pencinta Merek (15%)
Konsumen tipe ini umumnya sudah memutuskan merek dan setia kepada favorit mereka. Demografi umumnya adalah konsumen yang lebih tua, 45 persen memiliki anggaran di atas Rp5 juta.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.