Film Kuyang: Sekutu Iblis Angkat Mitos dari Kalimantan
05 March 2024 |
22:45 WIB
Satu lagi film horor karya sineas dalam negeri akan meramaikan bioskop Indonesia. Terinspirasi dari mitos yang telah melegenda, film bertajuk Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai ini direncanakan tayang serentak di seluruh bioskop nasional pada 7 Maret 2024.
Diproduksi oleh Aenigma Picture, film yang disutradarai oleh Yongki Ongestu ini berangkat dari sebuah kisah mistis asal Kalimantan. Hantu kuyang merupakan makhluk astral yang dipercaya sebagai jelmaan wanita penganut ilmu hitam.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Film Exhuma, Horor Korea yang Dibintangi Lee Do-hyun
Alur cerita di film ini diambil dari sebuah thread Kaskus yang sempat viral karangan Achmad Benbela. Dia kemudian juga menerbitkan film ini menjadi novel dengan judul yang sama. Kini, kisah tersebut akan dialihwahanakan ke dalam bentuk audio visual.
Film Kuyang bukan horor pertama dari Aenigma Picture. Sebelumnya, rumah produksi ini juga sempat merilis horor berjudul Tarian Lengger Maut. Dari dua film yang telah dirilis, tampaknya Aenigma Picture punya ketertarikan lebih pada horor yang berbasis mitos kedaerahan.
Produser Ayanna Yuris mengatakan horor berbasis mitos kedaerahan memang menjadi fondasi yang menarik dalam sebuah cerita. Di Indonesia, hampir setiap daerah memiliki variasi mitosnya masing-masing.
Menurut Ayanna, mengangkat kisah-kisah tersebut menjadi sebuah film adalah sebuah upaya untuk lebih mengenal Indonesia. Baginya, mitos dan cerita-cerita yang melingkarinya adalah sebuah kekayaan bertutur yang magis di negeri ini yang pantas untuk terus dijaga dan dilestarikan.
“Semoga film ini bisa menjadi pilihan hiburan menarik bagi penonton yang mencari pengalaman horor autentik dan mendalam,” ujar Ayanna dalam konferensi pers, Selasa (5/3/2024).
Sutradara Yongki Ongestu mengatakan membuat film berbasis mitos kedaerahan selalu jadi hal menarik baginya. Dirinya mengaku sudah cukup lama tertarik mengeksplorasi mitos, terutama yang berkembang di Kalimantan.
Setelah membaca buku karya Achmad Benbela yang kemudian menjadi fondasi cerita di film ini, ketertarikannya pun makin bertambah. Dia berharap film ini bisa memberi pandangan lebih tentang kepercayaan dan budaya Kalimantan dari berbagai sudut pandang.
“Kami berharap film ini bisa berkontribusi terhadap keanekaragaman kisah horor lokal, khususnya mitos. Jadi, cerita-cerita dari daerah lain juga bisa terus berkembang,” imbuhnya.
Menurut Yongki, proses pembuatan film ini begitu menantang. Sebab, hantu yang dihadirkan bukan fisik yang utuh. Kuyang kerap digambarkan sebagai hantu berkepala terbang dengan jantung yang masih menempel.
Hal tersebut pun membuat proses pembuatan film ini sangat teknis. Selain tentu saja membutuhkan efek CGI yang dominan, terutama saat scene hantu, penggarapan adegan lain pun mesti menyesuaikan dengan hal tersebut.
“Sedari awal yang jadi pertimbangan memang CGI. Akan tetapi, ketika sebuah adegan sudah dipilih, maka mau enggak mau harus dieksekusi dengan maksimal,” tambahnya.
Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai menceritakan kehidupan Bimo dan istrinya, Sriatun. Bimo memiliki pekerjaan sebagai guru yang sedang ditempatkan di sebuah lokasi terpencil. Dia pun harus pindah ke desa tersebut.
Di tempat mengajarnya yang baru tersebut, pasangan muda ini mengalami berbagai keanehan. Ternyata, keanehan tersebut berkaitan dengan kehamilan Sriatun. Janin yang masih di dalam kandungan tersebut memancing kuyang untuk datang dan mengambilnya.
Baca juga: Film Kuyang: Sekutu Iblis Yang Selalu Mengintai Tayang 7 Maret 2024 di Bioskop
Film ini akan dibintangi oleh Dimas Aditya sebagai Bimo; Alyssa Abidin sebagai Sriatun; Putri Ayudya sebagai Mina Uwe; Elly D. Luthan sebagai Tambi Nyai; Egy Fedly sebagai Bue Alang; Totos Rasiti sebagai Kasno; Andri Mashadi sebagai Tingen.
.
Editor: Fajar Sidik
Diproduksi oleh Aenigma Picture, film yang disutradarai oleh Yongki Ongestu ini berangkat dari sebuah kisah mistis asal Kalimantan. Hantu kuyang merupakan makhluk astral yang dipercaya sebagai jelmaan wanita penganut ilmu hitam.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Film Exhuma, Horor Korea yang Dibintangi Lee Do-hyun
Alur cerita di film ini diambil dari sebuah thread Kaskus yang sempat viral karangan Achmad Benbela. Dia kemudian juga menerbitkan film ini menjadi novel dengan judul yang sama. Kini, kisah tersebut akan dialihwahanakan ke dalam bentuk audio visual.
Film Kuyang bukan horor pertama dari Aenigma Picture. Sebelumnya, rumah produksi ini juga sempat merilis horor berjudul Tarian Lengger Maut. Dari dua film yang telah dirilis, tampaknya Aenigma Picture punya ketertarikan lebih pada horor yang berbasis mitos kedaerahan.
Produser Ayanna Yuris mengatakan horor berbasis mitos kedaerahan memang menjadi fondasi yang menarik dalam sebuah cerita. Di Indonesia, hampir setiap daerah memiliki variasi mitosnya masing-masing.
Menurut Ayanna, mengangkat kisah-kisah tersebut menjadi sebuah film adalah sebuah upaya untuk lebih mengenal Indonesia. Baginya, mitos dan cerita-cerita yang melingkarinya adalah sebuah kekayaan bertutur yang magis di negeri ini yang pantas untuk terus dijaga dan dilestarikan.
“Semoga film ini bisa menjadi pilihan hiburan menarik bagi penonton yang mencari pengalaman horor autentik dan mendalam,” ujar Ayanna dalam konferensi pers, Selasa (5/3/2024).
Sutradara Yongki Ongestu mengatakan membuat film berbasis mitos kedaerahan selalu jadi hal menarik baginya. Dirinya mengaku sudah cukup lama tertarik mengeksplorasi mitos, terutama yang berkembang di Kalimantan.
Setelah membaca buku karya Achmad Benbela yang kemudian menjadi fondasi cerita di film ini, ketertarikannya pun makin bertambah. Dia berharap film ini bisa memberi pandangan lebih tentang kepercayaan dan budaya Kalimantan dari berbagai sudut pandang.
“Kami berharap film ini bisa berkontribusi terhadap keanekaragaman kisah horor lokal, khususnya mitos. Jadi, cerita-cerita dari daerah lain juga bisa terus berkembang,” imbuhnya.
Menurut Yongki, proses pembuatan film ini begitu menantang. Sebab, hantu yang dihadirkan bukan fisik yang utuh. Kuyang kerap digambarkan sebagai hantu berkepala terbang dengan jantung yang masih menempel.
Hal tersebut pun membuat proses pembuatan film ini sangat teknis. Selain tentu saja membutuhkan efek CGI yang dominan, terutama saat scene hantu, penggarapan adegan lain pun mesti menyesuaikan dengan hal tersebut.
“Sedari awal yang jadi pertimbangan memang CGI. Akan tetapi, ketika sebuah adegan sudah dipilih, maka mau enggak mau harus dieksekusi dengan maksimal,” tambahnya.
Sutradara Yongki Ongestu dalam film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai (Sumber gambar: Aenigma Picture)
Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai menceritakan kehidupan Bimo dan istrinya, Sriatun. Bimo memiliki pekerjaan sebagai guru yang sedang ditempatkan di sebuah lokasi terpencil. Dia pun harus pindah ke desa tersebut.
Di tempat mengajarnya yang baru tersebut, pasangan muda ini mengalami berbagai keanehan. Ternyata, keanehan tersebut berkaitan dengan kehamilan Sriatun. Janin yang masih di dalam kandungan tersebut memancing kuyang untuk datang dan mengambilnya.
Baca juga: Film Kuyang: Sekutu Iblis Yang Selalu Mengintai Tayang 7 Maret 2024 di Bioskop
Film ini akan dibintangi oleh Dimas Aditya sebagai Bimo; Alyssa Abidin sebagai Sriatun; Putri Ayudya sebagai Mina Uwe; Elly D. Luthan sebagai Tambi Nyai; Egy Fedly sebagai Bue Alang; Totos Rasiti sebagai Kasno; Andri Mashadi sebagai Tingen.
.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.