Ajang Baparekraf Developer Day 2024 Diadakan Lagi, Dorong Peningkatan Talenta Digital
04 March 2024 |
22:55 WIB
Ada kabar gembira bagi para pengembang di dalam negeri. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Dicoding kembali menghadirkan Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 dengan tema Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan bahwa Baparekraf Developer Day dapat menjadi awal yang baik untuk menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan kompetitif pada era digital.
“Program ini merupakan kegiatan peningkatan kapasitas dan kompetensi bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya pada subsektor aplikasi, gim, pengembangan web, dan IoT [Internet of Things],” katanya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno pada Senin, 4 Maret 2024.
Dia menuturkan nilai ekonomi digital Indonesia pada 2023 mencapai US$82 miliar. Angka ini akan mengalami peningkatan menjadi US$109 miliar pada 2025 dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar memimpin pada era digital. Sayangnya, di balik potensi tersebut terdapat kesenjangan keterampilan digital atau digital skills gap antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja.
Baca juga: Google Play x Unity Game Developer Training Dibuka Lagi, Cek Syarat & Cara Daftarnya
Pada kesempatan yang sama, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti mengungkapkan bahwa kebutuhan talenta digital Indonesia diperkirakan mencapai 9 juta sampai 2030.
Kondisi itu berarti, kebutuhan talenta digital yang siap memenuhi pasar tenaga kerja dan sesuai dengan kebutuhan industri mencapai 600.000 setiap tahun. Di sisi lain, institusi formal seperti perguruan tinggi belum mampu memenuhinya. Menurutnya, institusi formal hanya bisa menghasilkan tenaga kerja sekitar 200.000 per tahun.
Dengan begitu, kolaborasi dengan industri menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk mengakselerasi kehadiran talenta-talenta digital Indonesia. “Termasuk melalui kegiatan BDD 2024 yang akan membuka kesempatan bagi 1.000 calon talenta digital tanah air," katanya.
Dia menambahkan bahwa kegiatan BDD akan berlangsung secara luring pada 9 Maret 2024 di Bandung, Jawa Barat. Pada saat ini, penyelenggara membuka masa pendaftaran peserta. Setelah itu, para pendaftar akan melalui proses kurasi sampai terdapat 1.000 peserta yang berhak mengikuti program ini.
Sementara itu, CEO Decoding Indonesia Narenda Wicaksono mengatakan bahwa akan ada enam jalur pembelajaran yang akan diberikan kepada para peserta dalam BDD 2024, yakni android developer, front end web developer, machine learning developer, multi platform app developer, back end developer, dan data scientist.
Pemilihan keenam jalur pembelajaran itu didasarkan pada kebutuhan industri saat ini. "Di dunia digital perkembangan teknologi sangat pesat, Android setiap pekan ada update. Kita juga ingin BDD ini jadi ajang untuk networking sehingga mereka [peserta] bisa saling sharing dan memberikan impact yang makin masif," ujarnya.
Cris Yustianto Putra Tangdialla, alumnus BDD 2023, mengatakan bahwa ajang ini memiliki banyak manfaat bagi para peserta – terutama menambah pengetahuan yang dimiliki terkait dengan perkembangan teknologi. “Bulan per bulan banyak melakukan perubahan. Karenanya kita harus mengejar di situ. Ini pentingnya pendidikan informal di luar kuliah," katanya.
Baca juga: Keren, 3 Game Developer Lokal Lulus Salah Satu Sertifikasi Paling Dicari di Industri Gaming
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan bahwa Baparekraf Developer Day dapat menjadi awal yang baik untuk menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan kompetitif pada era digital.
“Program ini merupakan kegiatan peningkatan kapasitas dan kompetensi bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya pada subsektor aplikasi, gim, pengembangan web, dan IoT [Internet of Things],” katanya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno pada Senin, 4 Maret 2024.
Dia menuturkan nilai ekonomi digital Indonesia pada 2023 mencapai US$82 miliar. Angka ini akan mengalami peningkatan menjadi US$109 miliar pada 2025 dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar memimpin pada era digital. Sayangnya, di balik potensi tersebut terdapat kesenjangan keterampilan digital atau digital skills gap antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja.
Baca juga: Google Play x Unity Game Developer Training Dibuka Lagi, Cek Syarat & Cara Daftarnya
Pada kesempatan yang sama, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti mengungkapkan bahwa kebutuhan talenta digital Indonesia diperkirakan mencapai 9 juta sampai 2030.
Kondisi itu berarti, kebutuhan talenta digital yang siap memenuhi pasar tenaga kerja dan sesuai dengan kebutuhan industri mencapai 600.000 setiap tahun. Di sisi lain, institusi formal seperti perguruan tinggi belum mampu memenuhinya. Menurutnya, institusi formal hanya bisa menghasilkan tenaga kerja sekitar 200.000 per tahun.
Dengan begitu, kolaborasi dengan industri menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk mengakselerasi kehadiran talenta-talenta digital Indonesia. “Termasuk melalui kegiatan BDD 2024 yang akan membuka kesempatan bagi 1.000 calon talenta digital tanah air," katanya.
Dia menambahkan bahwa kegiatan BDD akan berlangsung secara luring pada 9 Maret 2024 di Bandung, Jawa Barat. Pada saat ini, penyelenggara membuka masa pendaftaran peserta. Setelah itu, para pendaftar akan melalui proses kurasi sampai terdapat 1.000 peserta yang berhak mengikuti program ini.
Sementara itu, CEO Decoding Indonesia Narenda Wicaksono mengatakan bahwa akan ada enam jalur pembelajaran yang akan diberikan kepada para peserta dalam BDD 2024, yakni android developer, front end web developer, machine learning developer, multi platform app developer, back end developer, dan data scientist.
Pemilihan keenam jalur pembelajaran itu didasarkan pada kebutuhan industri saat ini. "Di dunia digital perkembangan teknologi sangat pesat, Android setiap pekan ada update. Kita juga ingin BDD ini jadi ajang untuk networking sehingga mereka [peserta] bisa saling sharing dan memberikan impact yang makin masif," ujarnya.
Cris Yustianto Putra Tangdialla, alumnus BDD 2023, mengatakan bahwa ajang ini memiliki banyak manfaat bagi para peserta – terutama menambah pengetahuan yang dimiliki terkait dengan perkembangan teknologi. “Bulan per bulan banyak melakukan perubahan. Karenanya kita harus mengejar di situ. Ini pentingnya pendidikan informal di luar kuliah," katanya.
Baca juga: Keren, 3 Game Developer Lokal Lulus Salah Satu Sertifikasi Paling Dicari di Industri Gaming
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.