4 Kiat Aman Berkendara Bersama Si Kecil
05 March 2024 |
08:35 WIB
Berkendara dengan sang buah hati perlu perhatian dan persiapan ekstra di tengah musim pancaroba. Pasalnya, terdapat potensi hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai petir, angin kencang, puting beliung, hingga fenomena hujan es.
Menurut Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial PT. Hankook Tire Sales Indonesia, mengatakan orang tua harus lebih waspada berkendara saat peralihan musim. Terlebih, jika anak masih kecil dan terbilang sangat aktif. Mereka harus membagi fokus antara mengemudi dan mengawasi aktivitas anak.
Baca juga: Kenali 5 Masalah Mobil yang Rawan Terjadi saat Musim Hujan
Nah, dalam kondisi seperti ini, menurut Apriyanto ada beberapa langkah yang bisa menjaga keamanan berkendara bersama si kecil. Pertama, memastikan kondisi mobil dalam keaadan prima.
Ayah atau ibu sebelum mengendarai mobil wajib memeriksa performa mesin, rem, kelistrikan, wiper, dan lampu kendaraan. Pastikan pula ban dalam kondisi baik dan tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan. “Dengan sistem pengereman dan kondisi ban yang optimal, kendaraan akan memiliki kontrol yang lebih baik di jalan,” ujarnya, dikutip Hypeabis.id, Senin (4/3/2023).
Langkah kedua, gunakan car seat yang sesuai usia dan berat badan anak. Untuk bayi di bawah 123 kilogram dan usia di bawah 1 tahun, gunakan infant car seat yang menghadap ke belakang. Sebaliknya, bagi bayi di atas 13 kilogram dan berusia 2 tahun ke atas, gunakan convertible car seat yang menghadap ke depan.
“Jika anak di atas 20 kilogram atau berusia lebih dari 5 tahun, gunakan car seat booster yang memiliki tambahan tali pengaman,” tambah Apriyanto.
Langkah ketiga, perhatikan kecepatan berkendara demi keselamatan anak, terutama pad a jalanan yang basah dan licin. Apriyanto menyarankan ketika berkendara bersama anak, batas kecepatan kendaraan yang ideal sebaiknya 60-80 km/jam agar memberikan waktu yang cukup untuk merespons situasi darurat dan mengurangi risiko kecelakaan.
Hindari pula perubahan kecepatan yang mendadak, seperti akselerasi atau pengereman yang kasar agar anak tidak mual atau bahkan cedera. Keempat, perhatikan kondisi jalanan. Pengendara perlu berhati-hati saat melewati jalanan yang tergenang air agar terhindar dari selip.
Ariyanto menyebut ban yang kehilangan cengkraman karena selip dapat menciptakan situasi berbahaya, terutama ketika kendaraan melaju terlalu cepat dan kehilangan kendali. “Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan fatal,” tambahnya.
Oleh karena itu, dia menghimbau para keluarga muda untuk lebih cermat memilih ban sebagai komponen vital yang langsung bersinggungan dengan permukaan jalan. Sebaiknya, pengendara memilih ban dengan cengkraman optimal sehingga meminimalisir risiko selip di jalan. Kemudian, pilih ban yang dapat meminimalisir guncangan dan meningkatkan kenyamanan anak selama perjalanan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menurut Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial PT. Hankook Tire Sales Indonesia, mengatakan orang tua harus lebih waspada berkendara saat peralihan musim. Terlebih, jika anak masih kecil dan terbilang sangat aktif. Mereka harus membagi fokus antara mengemudi dan mengawasi aktivitas anak.
Baca juga: Kenali 5 Masalah Mobil yang Rawan Terjadi saat Musim Hujan
Nah, dalam kondisi seperti ini, menurut Apriyanto ada beberapa langkah yang bisa menjaga keamanan berkendara bersama si kecil. Pertama, memastikan kondisi mobil dalam keaadan prima.
Ayah atau ibu sebelum mengendarai mobil wajib memeriksa performa mesin, rem, kelistrikan, wiper, dan lampu kendaraan. Pastikan pula ban dalam kondisi baik dan tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan. “Dengan sistem pengereman dan kondisi ban yang optimal, kendaraan akan memiliki kontrol yang lebih baik di jalan,” ujarnya, dikutip Hypeabis.id, Senin (4/3/2023).
Langkah kedua, gunakan car seat yang sesuai usia dan berat badan anak. Untuk bayi di bawah 123 kilogram dan usia di bawah 1 tahun, gunakan infant car seat yang menghadap ke belakang. Sebaliknya, bagi bayi di atas 13 kilogram dan berusia 2 tahun ke atas, gunakan convertible car seat yang menghadap ke depan.
“Jika anak di atas 20 kilogram atau berusia lebih dari 5 tahun, gunakan car seat booster yang memiliki tambahan tali pengaman,” tambah Apriyanto.
Langkah ketiga, perhatikan kecepatan berkendara demi keselamatan anak, terutama pad a jalanan yang basah dan licin. Apriyanto menyarankan ketika berkendara bersama anak, batas kecepatan kendaraan yang ideal sebaiknya 60-80 km/jam agar memberikan waktu yang cukup untuk merespons situasi darurat dan mengurangi risiko kecelakaan.
Hindari pula perubahan kecepatan yang mendadak, seperti akselerasi atau pengereman yang kasar agar anak tidak mual atau bahkan cedera. Keempat, perhatikan kondisi jalanan. Pengendara perlu berhati-hati saat melewati jalanan yang tergenang air agar terhindar dari selip.
Ariyanto menyebut ban yang kehilangan cengkraman karena selip dapat menciptakan situasi berbahaya, terutama ketika kendaraan melaju terlalu cepat dan kehilangan kendali. “Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan fatal,” tambahnya.
Oleh karena itu, dia menghimbau para keluarga muda untuk lebih cermat memilih ban sebagai komponen vital yang langsung bersinggungan dengan permukaan jalan. Sebaiknya, pengendara memilih ban dengan cengkraman optimal sehingga meminimalisir risiko selip di jalan. Kemudian, pilih ban yang dapat meminimalisir guncangan dan meningkatkan kenyamanan anak selama perjalanan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.