Museum MACAN Tampilkan Karya Pemenang The 5th VH Award 2024
02 March 2024 |
16:12 WIB
Museum MACAN kembali mempresentasikan karya pemenang dan finalis ajang VH Award ke-5. Pameran ini melibatkan seluruh finalis, termasuk peraih Grand Prix dari kompetisi bergengsi tahunan internasional itu. Ekshibisi ini dibuka untuk umum pada 29 Februari hingga 21 April 2024.
Para seniman personal dan kolektif itu adalah Subash Thebe Limbu dari Dhara, Nepal; Zike He, perupa dengan pendekatan new media; dan sutradara asal Indonesia, Riar Rizaldi. Ada juga Su Hui-Yu seorang seniman yang berbasis di Taiwan, serta kolektif seni dan riset yang berbasis di New York, zzyw.
Baca juga: Pameran Unconditional Love: Saat Cinta Tak Bersyarat Dimaknai Lewat Bahasa Rupa
Berasal dari beragam latar belakang di negara-negara di Asia, setiap finalis terlihat menonjol dalam pendekatan artistiknya masing-masing. Namun, secara umum kelima finalis itu menggunakan media baru untuk mengejawantahkan ekspresi dan kekhawatiran mereka terhadap fenomena antroposen.
Secara umum, antroposen adalah kala yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem bumi. istilah yang kali pertama dicetuskan oleh ekolog Eugene F. Stoermer pada dekade 80-an itu saat ini memang kian dirasakan manusia dengan berbagai fenomena di sekujur dunia.
Mantan Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, salah satu juri mengatakan, tahun ini merupakan kali kedua Museum MACAN merepresentasikan karya para pemenang. Oleh karena itu pihaknya turut bangga dan bangga mendukung komitmen Hyundai Motor Group dalam memberi ruang bagi para seniman di kawasan Asia dan sekitarnya.
"Pameran ini merupakan rangkaian presentasi para finalis di seluruh dunia, yang saat ini sedang berlangsung di Elektra Visual Museum, Montreal, juga dipresentasikan di HMG Vision Hall dan tempat bergengsi lain," katanya dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, DooEun Choi, Art Director Hyundai Motor, mengatakan kompetisi Th 5th VH Award 2024 merupakan upaya untuk merayakan keragaman dan kreativitas seniman media di seluruh dunia. Terutama bagi mereka yang memiliki keinginan untuk terlibat dalam konteks Asia dalam memaknai yang lampau dan yang akan datang.
“Para perupa baru ini memperluas perspektif kita tentang masa depan umat manusia, dan memungkinkan kita untuk mengaburkan segala batasan melalui praktik lintas budaya mereka yang unik," katanya.
Diadakan sejak 2016, VH AWARD menghadirkan dan mendukung perupa media baru dengan membagikan pengalaman artistik dan memamerkan karya seni mereka di berbagai platform global. VH AWARD diprakarsai untuk mempertemukan dunia seni dan teknologi melalui penelitian lintas budaya dan ekspresi artistik lintas disiplin.
Para pemenang pameran ini kali pertama diumumkan pada 2022, di mana lima perupa yang terpilih masing-masing mendapatkan hibah untuk memproduksi karya seni baru. Para finalis juga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam sebuah program residensi daring yang diadakan oleh Eyebeam, pusat seni dan teknologi terkemuka yang berbasis di New York.
Tak hanya itu, para perupa tersebut juga berpartisipasi dalam rangkaian sesi pengembangan profesional dan bimbingan rutin bersama pakar seni ternama dunia. para pembeimbung itu adalah Barbara London dan Magdalena Magiera, juga perupa Jon Ippolito, Clarinda Mac Low, Kamau Amu Patton, Taeyoon Choi dan Marton Robinson.
Baca juga: Penikmat Seni Merapat, Cek Agenda Pameran Seni Maret 2024 di Jakarta dan Bandung
Adapun, juri dalam ajang VH Award antara lain Direktur Museum MACAN Aaron Seeto, Sook-kyung Lee, Direktur The Whitworth, University of Manchester; Yukiko Shikata, Kurator dan Kritikus yang berbasis di Tokyo; Martin Honzik, Chief Curatorial Officer Ars Electronica Linz; Roderick Shrock, Kurator dan Direktur Eksekutif Eyebeam.
Editor: Fajar Sidik
Para seniman personal dan kolektif itu adalah Subash Thebe Limbu dari Dhara, Nepal; Zike He, perupa dengan pendekatan new media; dan sutradara asal Indonesia, Riar Rizaldi. Ada juga Su Hui-Yu seorang seniman yang berbasis di Taiwan, serta kolektif seni dan riset yang berbasis di New York, zzyw.
Baca juga: Pameran Unconditional Love: Saat Cinta Tak Bersyarat Dimaknai Lewat Bahasa Rupa
Berasal dari beragam latar belakang di negara-negara di Asia, setiap finalis terlihat menonjol dalam pendekatan artistiknya masing-masing. Namun, secara umum kelima finalis itu menggunakan media baru untuk mengejawantahkan ekspresi dan kekhawatiran mereka terhadap fenomena antroposen.
Secara umum, antroposen adalah kala yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem bumi. istilah yang kali pertama dicetuskan oleh ekolog Eugene F. Stoermer pada dekade 80-an itu saat ini memang kian dirasakan manusia dengan berbagai fenomena di sekujur dunia.
Mantan Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, salah satu juri mengatakan, tahun ini merupakan kali kedua Museum MACAN merepresentasikan karya para pemenang. Oleh karena itu pihaknya turut bangga dan bangga mendukung komitmen Hyundai Motor Group dalam memberi ruang bagi para seniman di kawasan Asia dan sekitarnya.
"Pameran ini merupakan rangkaian presentasi para finalis di seluruh dunia, yang saat ini sedang berlangsung di Elektra Visual Museum, Montreal, juga dipresentasikan di HMG Vision Hall dan tempat bergengsi lain," katanya dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, DooEun Choi, Art Director Hyundai Motor, mengatakan kompetisi Th 5th VH Award 2024 merupakan upaya untuk merayakan keragaman dan kreativitas seniman media di seluruh dunia. Terutama bagi mereka yang memiliki keinginan untuk terlibat dalam konteks Asia dalam memaknai yang lampau dan yang akan datang.
“Para perupa baru ini memperluas perspektif kita tentang masa depan umat manusia, dan memungkinkan kita untuk mengaburkan segala batasan melalui praktik lintas budaya mereka yang unik," katanya.
Diadakan sejak 2016, VH AWARD menghadirkan dan mendukung perupa media baru dengan membagikan pengalaman artistik dan memamerkan karya seni mereka di berbagai platform global. VH AWARD diprakarsai untuk mempertemukan dunia seni dan teknologi melalui penelitian lintas budaya dan ekspresi artistik lintas disiplin.
Para pemenang pameran ini kali pertama diumumkan pada 2022, di mana lima perupa yang terpilih masing-masing mendapatkan hibah untuk memproduksi karya seni baru. Para finalis juga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam sebuah program residensi daring yang diadakan oleh Eyebeam, pusat seni dan teknologi terkemuka yang berbasis di New York.
Tak hanya itu, para perupa tersebut juga berpartisipasi dalam rangkaian sesi pengembangan profesional dan bimbingan rutin bersama pakar seni ternama dunia. para pembeimbung itu adalah Barbara London dan Magdalena Magiera, juga perupa Jon Ippolito, Clarinda Mac Low, Kamau Amu Patton, Taeyoon Choi dan Marton Robinson.
Baca juga: Penikmat Seni Merapat, Cek Agenda Pameran Seni Maret 2024 di Jakarta dan Bandung
Adapun, juri dalam ajang VH Award antara lain Direktur Museum MACAN Aaron Seeto, Sook-kyung Lee, Direktur The Whitworth, University of Manchester; Yukiko Shikata, Kurator dan Kritikus yang berbasis di Tokyo; Martin Honzik, Chief Curatorial Officer Ars Electronica Linz; Roderick Shrock, Kurator dan Direktur Eksekutif Eyebeam.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.