System on Chip (SoC) atau yang dikenal dengan sebutan chipset . (Sumber gambar : Freepik/Vectonauta)

Menilik Kualitas Chipset AI Terbaru Buatan Qualcomm, Samsung, & Mediatek

27 February 2024   |   14:20 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

System on Chip (SoC) atau yang dikenal dengan sebutan chipset merupakan ‘otak’ dari sebuah perangkat elektronik termasuk smartphone. Terdiri dari berbagai komponen seperti pemrosesan data (CPU) dan pemroses grafik (GPU), sirkuit terpadu ini mengintegrasikan hampir semua peranti keras yang digunakan pada ponsel.

Sederhananya, chipset menentukan performa dari ponsel. Pengembangan chipset terus dilakukan perusahaan seperti Qualcomm, Samsung, Apple, hingga MediaTek. Beberapa bahkan menawarkan performa baru yang mendukung era artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Sebut saja Samsung yang menghadirkan Exynos 2400 pada seri smartphone terbarunya, Galaxy S24 dan S24 Plus di Indonesia.

Baca juga: 5 Keunggulan Chipset Dimensity 8300-Ultra yang Jadi ‘Otak’ Poco X6 Pro 5G
 
Chipset 10 core yang meluncur pada 17 Januari 2024 ini diproduksi dengan teknologi fabrikasi 4 nanometer. Exynos 2400 meraih skor benchmark AnTuTu sebesar 1647369. Chipset ini memiliki sejumlah keunggulan seperti mengatasi suhu panas ponsel terutama ketika bermain gim berkat Fan-out Wafer Level Package (FOWLP) dan vapor chamber yang ukurannya 1,5 kali lebih besar pada S24 serta 1,7 kali lebih besar pada S24 Plus. Daya baterai ponsel pun menjadi lebih efisien dan tahan lama.
 
“Chipset sangat berpengaruh besar [untuk kinerja ponsel]. Untuk pemakaian sehari-hari, prosesor Exynos 2400 membuat pemakaian daya jadi lebih rendah, otomatis baterai jadi lebih panjang,” jelas tech reviewer, Wisnu Kumoro saat berbincang dengan Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
 
Masih bicara performa, Exynos 2400 menggunakan Samsung Xclipse 940 GPU yang dibuat dengan arsitektur AMD RDNA 3 terbaru. Kinerja teknologi ray tracing dalam melakukan render alhasil meningkat. Pengguna pun bisa menikmati tampilan dan kualitas grafis yang lebih imersif hingga ke aspek paling detail dan kompleks, seperti refleksi objek yang nyata di cermin dan air, bayangan karakter yang jelas, hingga lighting yang lebih natural. Gameplay terbilang sangat responsif berkat kinerja CPU yang meningkat 1,7 kali dari generasi sebelumnya. 
 
Bicara dukungan AI, Exynos 2400 hadir dengan NPU yang menghasilkan peningkatan kinerja AI 14,7 kali dibandingkan generasi terdahulu. Dengan demikian, smartphone yang ditenagai chipset ini mampu menjalankan komputasi tingkat tinggi dan mengolah data dalam jumlah besar lebih cepat, serta memungkinkan hadirnya AI on-device seperti fitur Live Translete di Galaxy S24 dan S24 Plus.

“Jadi kita bisa melakukan interpreter dalam keadaan offline,” sebut MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus. 
 

Exynos 2400. (Sumber foto: Samsung Semiconductor)

Exynos 2400. (Sumber foto: Samsung Semiconductor)


Sebagai chipset terbaru Samsung, Exynos 2400 diciptakan dengan kemampuan yang lebih andal dari pendahulunya, Exynos 2200. Peningkatan tampak dari kemampuan pengambilan dan pemrosesan gambar pada kameranya. 
 
Hampir setara dengan Snapdragon 8 Gen 3, Exynos 2400 dibekali AI ISP atau image sensor processor, ponsel yang ditenagainya mampu mengenali banyak objek sekaligus dan menerapkan pengaturan white balance, exposure, hingga dynamic range secara otomatis untuk foto layaknya menggunakan kamera profesional, hasilnya mendetail di tiap piksel. AI ISP juga berperan dalam meningkatkan kemampuan Nightography berkat noise reduction yang lebih optimal sehingga perangkat mampu menghasilkan foto yang lebih jernih di kondisi minim cahaya.
 
Sementara itu, pada kelas smartphone mid range, MediaTek menghadirkan Dimensity 8300-Ultra yang menawarkan kemampuan AI generatif. Andi Renreng, Associate Director Marketing POCO Indonesia, mengatakan kinerja Dimensity 8300-Ultra berhasil memaksimalkan performa POCO X6 Pro 5G yang saat ini sudah dirilis di pasar global. 
 
Dukungan AI generatif pada chipset rasa kelas flagship ini, berkat prosesor AI APU 780 yang terintegrasi di dalamnya. Dengan demikian Dimensity 8300-Ultra mendukung pengembang teknologi untuk membangun aplikasi inovatif yang memanfaatkan model bahasa besar (Large Language Models/LLM) hingga 10B, serta difusi yang stabil.
 
Diketahui, APU 780 memiliki arsitektur yang sama dengan SoC Dimensity 9300. Dengan demikian, chipset ini sanggup menghasilkan peningkatan dua kali pada komputasi INT dan FP16, serta peningkatan kinerja AI sebesar 3,3 kali ketimbang Dimensity 8200.
 
Dibangun di atas teknologi fabrikasi 4 nanometer, Product Marketing Manager of Smartphone Business Unit MediaTek Thomas Chen, menerangkan Dimensity 8300-Ultra terdiri atas empat core Arm Cortex-A715 dan empat core Cortex-A510 yang memanfaatkan arsitektur CPU v9 terbaru Arm.

Konfigurasi ini membuat Dimensity 8300-Ultra memberi kinerja CPU 20 persen lebih cepat dan lebih hemat daya hingga 30 persen dibanding generasi sebelumnya. Ditambah, kinerja GPU Mali-G615 MC6 pada Dimensity 8300-Ultra meningkat hingga 60 persen dan efisiensi daya hingga 55 persen lebih baik.
 
Teknologi game adaptif HyperEngine juga menawarkan penghematan daya. “Dengan prediksi performa berbasis AI, Dimensity 8300-Ultra secara cerdas mereduksi konsumsi daya rata-rata pada kecepatan maksimum,” jelas Thomas Chen.
 
Selain itu, dengan memanfaatkan algoritma performa eksklusif yang memonitor suhu perangkat, memungkinkan smartphone ini tetap dingin. Hasilnya, pengguna bisa menikmati FPS secara penuh, lag rendah, rendering yang mulus, dan baterai yang lebih tahan lama.
 
Dimensity 8300-Ultra juga mendukung konektivitas cepat karena memiliki modem 5G standar 3GPP Release-16 terintegrasi. Optimalisasi tersebut memperkuat kinerja dan jangkauan sub-6GHz. Modem ini juga mendukung agregasi operator 3CC, dengan kecepatan downlink hingga 5,17Gbps.
 
Dari segi kualitas gambar, Dimensity 8300-Ultra dibekali MediaTek AI-PQ untuk smartphone yang bekerja dengan cara menganalisa adegan dalam streaming video secara real-time. Kemudian mengaplikasikan setting sesuai kebutuhan adegan untuk menghasilkan kualitas gambar maksimal.

“AI Region PQ yang baru kini dapat membedakan area-area dalam tiap adegan, menyesuaikan kontras, sharpness, dan color tones melalui AI-Segmentation,” jelas Thomas Chen.

Baca juga: Chipset Snapdragon 8 Gen 4 “Lolos” Uji Coba Game Genshin Impact

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Mau Mengembangkan Keterampilan Digital? Cek Konten-konten dari 3 YouTuber Ini

BERIKUTNYA

Amrit Punjabi Ungkap Kemungkinan Film Horor Pulau Hantu Jadi Universe Baru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: