Suplemen & Vitamin yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan, Cek Bahayanya Bagi Tubuh
27 February 2024 |
11:14 WIB
Suplemen dan vitamin biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, juga kesehatan secara keseluruhan. Meski manfaatnya sama, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Sebelum mengonsumsinya, penting untuk mengetahui karakteristik vitamin dan suplemen.
Mengutip Medical News Today, sederhananya vitamin termasuk dalam kategori suplemen, sementara suplemen tidak semuanya mengandung vitamin. Vitamin merupakan nutrisi tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena tidak semua vitamin dapat diproduksi secara alami. Bahan bakunya terbuat dari makanan organik.
Baca juga: Jangan Asal, Begini Kiat Memilih Suplemen yang Tepat Untuk Kesehatan Tubuh
Sementara suplemen adalah zat aditif yang mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Beda dari vitamin yang organik, suplemen dibuat dari bahan kimia seperti obat. Bentuknya pil, tablet, kapsul, atau cairan, serta mengandung lebih dari tiga macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Nah Genhype, ketahui bahwa ada suplemen dan vitamin yang jika diminum bersamaan justru akan membuat kinerjanya jadi tidak efektif, bahkan menyebabkan keracunan. Yuk, simak jenis suplemen dan vitamin yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan.
Mengonsumsinya secara bersamaan dapat mengurangi jumlah vitamin B-12 yang masuk dalam tubuh. Disarankan untuk mengonsumsi vitamin C dan vitamin B12 setidaknya dengan selang waktu dua jam.
Setidaknya ada selang waktu dua jam saat mengonsumsi asam folat dan vitamin B12. Selain itu, konsultasikan juga dengan dokter mengenai kadar vitamin yang aman untuk dikonsumsi.
Mengonsumsi vitamin E lebih dari 800 IU juga dapat mengganggu pembekuan darah dan menyebabkan darah menjadi lebih encer. Selain itu, apabila vitamin E dikonsumsi bersama obat pengencer darah, seperti warfarin, ini bisa meningkatkan risiko pendarahan.
Konsumsi kalsium secara berlebihan tidak baik karena menyebabkan nyeri tulang dan kelemahan otot, serta mengganggu kerja otak. Disarankan untuk mengonsumsi kalsium menjelang tidur, bukan saat makan. Dikhawatirkan ada beberapa kandungan magnesium dari makanan yang berpotensi terserap tubuh.
Apabila dikonsumsi secara bersamaan, proses penyerapannya akan bersaing sehingga tidak optimal. Dalam kasus ini, seng akan menang dan membuatnya banyak terserap oleh tubuh. Akibatnya orang yang terlalu banyak mengonsumsi seng mungkin akan mengalami kekurangan tembaga.
Kekurangan tembaga bisa menyebabkan tubuh mudah lelah, sering sakit, tulang lemah dan lebih rapuh, memiliki masalah terkait ingatan dan pembelajaran.
Baca juga: Berikut Deretan Produk Obat Tradisional dan Suplemen yang Aman dan Lulus Uji BPOM
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mengutip Medical News Today, sederhananya vitamin termasuk dalam kategori suplemen, sementara suplemen tidak semuanya mengandung vitamin. Vitamin merupakan nutrisi tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena tidak semua vitamin dapat diproduksi secara alami. Bahan bakunya terbuat dari makanan organik.
Baca juga: Jangan Asal, Begini Kiat Memilih Suplemen yang Tepat Untuk Kesehatan Tubuh
Sementara suplemen adalah zat aditif yang mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Beda dari vitamin yang organik, suplemen dibuat dari bahan kimia seperti obat. Bentuknya pil, tablet, kapsul, atau cairan, serta mengandung lebih dari tiga macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Nah Genhype, ketahui bahwa ada suplemen dan vitamin yang jika diminum bersamaan justru akan membuat kinerjanya jadi tidak efektif, bahkan menyebabkan keracunan. Yuk, simak jenis suplemen dan vitamin yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan.
1. Vitamin C dan vitamin B12
Vitamin C adalah antioksidan penting untuk meningkatkan kesehatan dan sistem kekebalan tubuh. Sementara vitamin B12 berfungsi untuk membantu menjaga sistem saraf dan mendukung proses pembentukan sel darah merah.Mengonsumsinya secara bersamaan dapat mengurangi jumlah vitamin B-12 yang masuk dalam tubuh. Disarankan untuk mengonsumsi vitamin C dan vitamin B12 setidaknya dengan selang waktu dua jam.
2. Asam folat (vitamin B9) dan vitamin B12
Meskipun keduanya penting, mengonsumsi asam folat terlalu banyak dapat menimbulkan gejala defisiensi atau kekurangan vitamin B12. Efeknya tubuh akan menunjukkan gejala seperti kulit pucat, lemas, hilang keseimbangan, hingga mudah sariawan.Setidaknya ada selang waktu dua jam saat mengonsumsi asam folat dan vitamin B12. Selain itu, konsultasikan juga dengan dokter mengenai kadar vitamin yang aman untuk dikonsumsi.
3. Vitamin E dan vitamin K
Vitamin E dapat melancarkan aliran darah. Sementara vitamin K biasanya diresepkan oleh dokter untuk membantu pembekuan darah. Mengonsumsi vitamin E dan K secara bersamaan dapat menetralkan efek vitamin K dan membuat tubuh kelebihan vitamin E.Mengonsumsi vitamin E lebih dari 800 IU juga dapat mengganggu pembekuan darah dan menyebabkan darah menjadi lebih encer. Selain itu, apabila vitamin E dikonsumsi bersama obat pengencer darah, seperti warfarin, ini bisa meningkatkan risiko pendarahan.
4. Magnesium dan kalsium
Magnesium berfungsi untuk membantu fungsi otot, saraf, kontrol gula darah, dan tekanan darah. Sementara, kalsium baik untuk kesehatan tulang. Kedua mineral ini tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan karena dapat mengganggu penyerapan magnesium dan membuat kita kelebihan kalsium.Konsumsi kalsium secara berlebihan tidak baik karena menyebabkan nyeri tulang dan kelemahan otot, serta mengganggu kerja otak. Disarankan untuk mengonsumsi kalsium menjelang tidur, bukan saat makan. Dikhawatirkan ada beberapa kandungan magnesium dari makanan yang berpotensi terserap tubuh.
5. Tembaga dan zinc
Tembaga dan zinc atau seng merupakan mineral penting untuk kesehatan. Tembaga dapat membantu perkembangan otak, sistem saraf, dan pembuatan jaringan penting dalam tubuh. Sementara itu, seng adalah mineral penting untuk mempercepat proses penyembuhan.Apabila dikonsumsi secara bersamaan, proses penyerapannya akan bersaing sehingga tidak optimal. Dalam kasus ini, seng akan menang dan membuatnya banyak terserap oleh tubuh. Akibatnya orang yang terlalu banyak mengonsumsi seng mungkin akan mengalami kekurangan tembaga.
Kekurangan tembaga bisa menyebabkan tubuh mudah lelah, sering sakit, tulang lemah dan lebih rapuh, memiliki masalah terkait ingatan dan pembelajaran.
Baca juga: Berikut Deretan Produk Obat Tradisional dan Suplemen yang Aman dan Lulus Uji BPOM
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.