Mengenal Karakteristik & Kelebihan Rumah Bergaya Arsitektur Eropa
27 February 2024 |
08:00 WIB
Rumah bergaya arsitektur Eropa merupakan pilihan terbaik untuk memaksimalkan fungsi hunian. Dengan menampilkan denah lantai terbuka, garis-garis yang indah dan bersih, hingga ruang-ruang fungsional, gaya arsitektur Eropa berfokus menjadikan rumah sebagai tempat yang nyaman sekalipun terkadang masih mengadopsi desain-desain kuno.
Menukil dari laman Spark Interiors, seperti namanya, rumah bergaya Eropa memiliki desain arsitektur yang didasarkan pada keanggunan Eropa masa lalu. Semua ruangan biasanya memiliki garis-garis bersih dan fasad asimetris, yang ditonjolkan dengan detail rumit seperti besi atau hiasan kayu.
Baca juga: ARCH:ID 2024 Dihadiri 22.000 Pengunjung, Soroti Pentingnya Placemaking dalam Desain Kota
Pada bagian eksterior, rumah bergaya Eropa umumnya terdiri dari dinding bermaterial batu alam, batu bata, atau plesteran. Atapnya yang tinggi dengan atap pelana runcing memberikan kesan megah pada rumah ini. Terbuat dari genteng tanah liat, atap rumah Eropa biasanya menjulang hingga ke arah jendela yang berfungsi sebagai peneduh dari elemen tersebut.
Lantai dua rumah bergaya Eropa biasanya berada di atap alias terletak di loteng. Pada sebagian besar rumah, lantai dua difungsikan sebagai tempat untuk perpustakaan atau kantor.
Selain itu, biasanya akan ditampilkan juga ornamen seperti pedimen dan batu kunci sebagai bagian dari desainnya. Pintu dan langit-langit melengkung, serta jendela-jendela tinggi dan daun jendela di seluruh ruangan juga kerap dijumpai pada rumah Eropa. Elemen besi yang rumit seperti teralis atau balkon besi tempa melengkapi kayu cedar atau genteng tanah liat dari rumah ini.
Jika ada garasi, ruangan itu biasanya akan terpasang atau terpisah dari bagian depan rumah dan memiliki permukaan beraspal luas yang menyerupai pintu masuk halaman. Biasanya penggunaan pintu garasi berpenampilan vintage dengan elemen aksen engsel dan pegangan akan tampak pada garasi. Tak ketinggalan, penampakan luar rumah Eropa juga biasanya diselimuti tanaman dan bunga-bunga berwarna cerah seperti Dahlia atau Kosmos.
Sementara pada bagian interiornya, rumah bergaya Eropa biasanya akan menggunakan palet warna netral pada perabotannya yang terinspirasi dari alam. Material furniture dan perabotannya biasanya berbahan alami seperti kayu, marmer, tanah liat atau bambu. Termasuk, tekstur klasik yang hangat seperti beludru, kulit, katun, dan linen, dengan potongan garis yang jelas plus ukiran kayu atau logam.
Pada bagian dingin dan lantai, seringkali menampilkan pola dan tekstur seperti panel kayu papan lebar dan balok reklamasi, serta lantai kotak-kotak herringbone atau hitam putih. Untuk gaya interior yang lebih dramatis, biasanya dihadirkan juga fitur-fitur megah seperti langit-langit katedral, balok terbuka, dan pintu Prancis, terutama yang berayun keluar, menciptakan kesan elegan yang tak lekang oleh waktu.
Termasuk, akan dijumpai juga pintu kayu solid dengan kenop antik dan lantai terbuat dari ubin terakota, marmer, batu, dan kayu keras. Sementara pada bagian kamar, biasanya akan diaplikasikan interior yang lebih bernuansa gelap dan murung, serta dilengkapi dengan jendela besar, permadani antik, dan perapian yang hangat.
Mengutip dari situs Achimple, ada beberapa kelebihan yang membuat rumah bergaya Eropa masih banyak diterapkan pada hunian. Pertama, rumah dengan desain ini memiliki kemampuan beradaptasi alias fleksibel. Denah rumah bergaya Eropa mudah disesuaikan sesuai dengan keinginan pemiliknya, misalnya membuka ruangan yang berdampingan sepenuhnya ke ruang tengah, hingga memadukan beberapa desain interior atau arsitektur.
Kedua, rumah bergaya Eropa sangat memungkinkan untuk tampil dengan gaya tradisional namun terasa modern dalam waktu bersamaan. Rumah dengan gaya ini sangat mungkin untuk diberi sentuhan modern, seperti menggabungkan tekstur klasik Eropa dengan interior yang luas dan palet warna netral.
Termasuk, penggunaan bahan-bahan alami pada furniture dan perabotannya. Hal ini cocok bagi seseorang yang menginginkan rumah dengan tampilan megah, namun hadir dengan fasilitas dan sentuhan kontemporer.
Sementara poin yang ketiga yakni menciptakan kemewahan. Rumah bergaya Eropa bisa menjadi pilihan bagi kalian yang menginginkan tampilan hunian mewah namun dengan bujet terbatas. Dengan kombinasi penggunaan material seperti eksterior bata, dinding cerah, atap terakota dan langit-langit balok kayu, nuansa kemewahan desain rumah Eropa akan begitu terasa baik dari eksterior maupun interiornya.
Adapun, kelebihan keempat yakni ramah lingkungan. Rumah bergaya Eropa memungkinkan pemiliknya menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan, karena sebagian besar mengaplikasikan material alami seperti batu, bambu, kayu, dan tanah liat.
Misalnya, menggunakan batu sebagai pengganti beton membuatnya lebih ramah lingkungan karena langkah-langkah pembuatannya lebih sedikit, sehingga meminimalisir penggunaan material. Contoh lain dalam penggunaan ubin kayu atau tanah liat, yang mengurangi penggunaan bahan tak terbarukan sekaligus menambah tekstur dan kehangatan pada rumah.
Baca juga: Mengintip Interior Asrama NewJeans, Perpaduan Selera Desain Unik Para Member
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menukil dari laman Spark Interiors, seperti namanya, rumah bergaya Eropa memiliki desain arsitektur yang didasarkan pada keanggunan Eropa masa lalu. Semua ruangan biasanya memiliki garis-garis bersih dan fasad asimetris, yang ditonjolkan dengan detail rumit seperti besi atau hiasan kayu.
Baca juga: ARCH:ID 2024 Dihadiri 22.000 Pengunjung, Soroti Pentingnya Placemaking dalam Desain Kota
Pada bagian eksterior, rumah bergaya Eropa umumnya terdiri dari dinding bermaterial batu alam, batu bata, atau plesteran. Atapnya yang tinggi dengan atap pelana runcing memberikan kesan megah pada rumah ini. Terbuat dari genteng tanah liat, atap rumah Eropa biasanya menjulang hingga ke arah jendela yang berfungsi sebagai peneduh dari elemen tersebut.
Lantai dua rumah bergaya Eropa biasanya berada di atap alias terletak di loteng. Pada sebagian besar rumah, lantai dua difungsikan sebagai tempat untuk perpustakaan atau kantor.
Selain itu, biasanya akan ditampilkan juga ornamen seperti pedimen dan batu kunci sebagai bagian dari desainnya. Pintu dan langit-langit melengkung, serta jendela-jendela tinggi dan daun jendela di seluruh ruangan juga kerap dijumpai pada rumah Eropa. Elemen besi yang rumit seperti teralis atau balkon besi tempa melengkapi kayu cedar atau genteng tanah liat dari rumah ini.
Ilustrasi rumah bergaya Eropa. (Sumber gambar: Dillon Kydd/Unsplash)
Sementara pada bagian interiornya, rumah bergaya Eropa biasanya akan menggunakan palet warna netral pada perabotannya yang terinspirasi dari alam. Material furniture dan perabotannya biasanya berbahan alami seperti kayu, marmer, tanah liat atau bambu. Termasuk, tekstur klasik yang hangat seperti beludru, kulit, katun, dan linen, dengan potongan garis yang jelas plus ukiran kayu atau logam.
Pada bagian dingin dan lantai, seringkali menampilkan pola dan tekstur seperti panel kayu papan lebar dan balok reklamasi, serta lantai kotak-kotak herringbone atau hitam putih. Untuk gaya interior yang lebih dramatis, biasanya dihadirkan juga fitur-fitur megah seperti langit-langit katedral, balok terbuka, dan pintu Prancis, terutama yang berayun keluar, menciptakan kesan elegan yang tak lekang oleh waktu.
Termasuk, akan dijumpai juga pintu kayu solid dengan kenop antik dan lantai terbuat dari ubin terakota, marmer, batu, dan kayu keras. Sementara pada bagian kamar, biasanya akan diaplikasikan interior yang lebih bernuansa gelap dan murung, serta dilengkapi dengan jendela besar, permadani antik, dan perapian yang hangat.
Ilustrasi rumah bergaya Eropa. (Sumber gambar: Dhruv Mehra/Unsplash)
Kelebihan Rumah Bergaya Eropa
Mengutip dari situs Achimple, ada beberapa kelebihan yang membuat rumah bergaya Eropa masih banyak diterapkan pada hunian. Pertama, rumah dengan desain ini memiliki kemampuan beradaptasi alias fleksibel. Denah rumah bergaya Eropa mudah disesuaikan sesuai dengan keinginan pemiliknya, misalnya membuka ruangan yang berdampingan sepenuhnya ke ruang tengah, hingga memadukan beberapa desain interior atau arsitektur.Kedua, rumah bergaya Eropa sangat memungkinkan untuk tampil dengan gaya tradisional namun terasa modern dalam waktu bersamaan. Rumah dengan gaya ini sangat mungkin untuk diberi sentuhan modern, seperti menggabungkan tekstur klasik Eropa dengan interior yang luas dan palet warna netral.
Termasuk, penggunaan bahan-bahan alami pada furniture dan perabotannya. Hal ini cocok bagi seseorang yang menginginkan rumah dengan tampilan megah, namun hadir dengan fasilitas dan sentuhan kontemporer.
Sementara poin yang ketiga yakni menciptakan kemewahan. Rumah bergaya Eropa bisa menjadi pilihan bagi kalian yang menginginkan tampilan hunian mewah namun dengan bujet terbatas. Dengan kombinasi penggunaan material seperti eksterior bata, dinding cerah, atap terakota dan langit-langit balok kayu, nuansa kemewahan desain rumah Eropa akan begitu terasa baik dari eksterior maupun interiornya.
Adapun, kelebihan keempat yakni ramah lingkungan. Rumah bergaya Eropa memungkinkan pemiliknya menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan, karena sebagian besar mengaplikasikan material alami seperti batu, bambu, kayu, dan tanah liat.
Misalnya, menggunakan batu sebagai pengganti beton membuatnya lebih ramah lingkungan karena langkah-langkah pembuatannya lebih sedikit, sehingga meminimalisir penggunaan material. Contoh lain dalam penggunaan ubin kayu atau tanah liat, yang mengurangi penggunaan bahan tak terbarukan sekaligus menambah tekstur dan kehangatan pada rumah.
Baca juga: Mengintip Interior Asrama NewJeans, Perpaduan Selera Desain Unik Para Member
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.