Bikin Gameplay Lancar, Simak Cara Kerja Cooling System Pada Laptop Gaming
19 February 2024 |
13:46 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Overheat kerap menjadi masalah yang dihadapi laptop gaming. Suhu panas berlebih ini bisa muncul karena kartu grafis (GPU) dan unit pemrosesan sentral (CPU) dipaksa bekerja ekstra dalam jangka waktu lama, terutama jika bermain gim AAA atau kelas berat.
Sebagai solusi, cooling system atau sistem pendingin menjadi salah satu yang perlu diperhatikan ketika memilih laptop gaming. Idealnya, suhu GPU perlu dijaga pada kisaran di bawah 85 derajat Celcius. Apabila terus melebihi batas tersebut, laptop akan menjadi panas dan seiring waktu performanya menurun. Beberapa kasus, GPU maupun CPU rusak, berhenti berfungsi, dan menyebabkan laptop mati.
Baca juga: 4 Alasan Laptop Gaming Lebih Optimal Pakai AI
Pengamat Games dari Zilbest Yabes Elia mengatakan cooling system sangat penting karena suhu menjadi tantangan utama dari mesin laptop gaming untuk memberikan performa maksimalnya. Merujuk hukum fisika dasar, efisiensi konversi energi menurutnya tidak mungkin bisa 100 persen. Akan ada konversi energi dari listrik yang terbuang menjadi panas.
Yabes menyampaikan, semakin kencang sebuah mesin, semakin besar pula energi yang dibutuhkan. Hal tersebut juga berarti semakin besar panas yang dihasilkan. “Sistem pendinginan di laptop bawaan pabrikan jadi lebih penting ketimbang di desktop,” ujarnya kepada Hypeabis.id, beberapa waktu lalu.
Dia berpendapat kinerja cooling system sangat tergantung pada laptopnya. Apakah laptop tersebut memiliki rongga-rongga udara untuk mempercepat pembuangan udara panas atau masuknya udara dingin yang diberikan dari cooling system yang diproduksi pengembang perangkat lunak. Soal perlu tidaknya kipas tambahan untuk menjaga suhu tetap normal, menurut Yabes pengaruhnya sangat minim mengingat kipas berada di luar case laptop.
“Analoginya gini, misalnya kamar kita panas. Tapi kalau kita menaruh kipas di luar kamar tadi dan pintunya ditutup, ya kamarnya enggak akan tambah dingin. Kecuali, kamar tadi memang ada lubang khusus buat exhaust fan tambahan,” tuturnya.
Senada, gaming enthusiast, Ahmad Rio Salehudin berpendapat banyak kipas tambahan yang tidak berpengaruh untuk menurunkan termal dari laptop atau menjaga suhunya tetap normal. Oleh karena itu, selain memilih laptop dengan sistem pendingin mumpuni, ada baiknya memakai perangkat ini dengan tepat.
Saat bermain gim, dia menyarankan agar para gamer menjaga suhu ruangan tetap normal atau ruangan memiliki sirkulasi udara yang bagus dan tidak pengap. “Jangan merokok di samping laptop dan taruh laptop di meja saat bermain. Kalau [menggunakan laptop gaming] di kasur, sudah pasti rusak,” tegasnya.
Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman menuturkan pemilihan laptop dengan cooling system mumpuni sangat penting karena biasanya gamers bermain gim dalam jangka waktu lama, bahkan hampir seharian penuh. “Itu memaksa semua komponen di sana bekerja full, dari VGA (Video Graphic Array), sampai CPU,” jelasnya.
Laptop gaming Asus, ROG dan TUF katanya selama ini didukung dengan sistem pendingin HyperCool Pro. Sistem pendingin dengan dua kipas berkinerja tinggi 12V ini memberikan aliran udara yang lebih kuat, mencakup Sistem Pembersihan Mandiri Anti-Debu yang mengeluarkan partikel debu dan kotoran untuk meningkatkan keandalan dan daya tahan sistem.
Kendati demikian, produk Asus ROG kini menggunakan sistem pendingin yang dibekali dengan tiga kipas. “Ada peningkatan dari sisi kecepatan putaran kipas, kemampuan mendinginkan prosesor menjadi lebih dingin,” ungkapnya.
Baca juga: Laptop Gaming HP vs ASUS, Mana yang Paling Gahar?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebagai solusi, cooling system atau sistem pendingin menjadi salah satu yang perlu diperhatikan ketika memilih laptop gaming. Idealnya, suhu GPU perlu dijaga pada kisaran di bawah 85 derajat Celcius. Apabila terus melebihi batas tersebut, laptop akan menjadi panas dan seiring waktu performanya menurun. Beberapa kasus, GPU maupun CPU rusak, berhenti berfungsi, dan menyebabkan laptop mati.
Baca juga: 4 Alasan Laptop Gaming Lebih Optimal Pakai AI
Pengamat Games dari Zilbest Yabes Elia mengatakan cooling system sangat penting karena suhu menjadi tantangan utama dari mesin laptop gaming untuk memberikan performa maksimalnya. Merujuk hukum fisika dasar, efisiensi konversi energi menurutnya tidak mungkin bisa 100 persen. Akan ada konversi energi dari listrik yang terbuang menjadi panas.
Yabes menyampaikan, semakin kencang sebuah mesin, semakin besar pula energi yang dibutuhkan. Hal tersebut juga berarti semakin besar panas yang dihasilkan. “Sistem pendinginan di laptop bawaan pabrikan jadi lebih penting ketimbang di desktop,” ujarnya kepada Hypeabis.id, beberapa waktu lalu.
Dia berpendapat kinerja cooling system sangat tergantung pada laptopnya. Apakah laptop tersebut memiliki rongga-rongga udara untuk mempercepat pembuangan udara panas atau masuknya udara dingin yang diberikan dari cooling system yang diproduksi pengembang perangkat lunak. Soal perlu tidaknya kipas tambahan untuk menjaga suhu tetap normal, menurut Yabes pengaruhnya sangat minim mengingat kipas berada di luar case laptop.
“Analoginya gini, misalnya kamar kita panas. Tapi kalau kita menaruh kipas di luar kamar tadi dan pintunya ditutup, ya kamarnya enggak akan tambah dingin. Kecuali, kamar tadi memang ada lubang khusus buat exhaust fan tambahan,” tuturnya.
Senada, gaming enthusiast, Ahmad Rio Salehudin berpendapat banyak kipas tambahan yang tidak berpengaruh untuk menurunkan termal dari laptop atau menjaga suhunya tetap normal. Oleh karena itu, selain memilih laptop dengan sistem pendingin mumpuni, ada baiknya memakai perangkat ini dengan tepat.
Saat bermain gim, dia menyarankan agar para gamer menjaga suhu ruangan tetap normal atau ruangan memiliki sirkulasi udara yang bagus dan tidak pengap. “Jangan merokok di samping laptop dan taruh laptop di meja saat bermain. Kalau [menggunakan laptop gaming] di kasur, sudah pasti rusak,” tegasnya.
Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman menuturkan pemilihan laptop dengan cooling system mumpuni sangat penting karena biasanya gamers bermain gim dalam jangka waktu lama, bahkan hampir seharian penuh. “Itu memaksa semua komponen di sana bekerja full, dari VGA (Video Graphic Array), sampai CPU,” jelasnya.
Laptop gaming Asus, ROG dan TUF katanya selama ini didukung dengan sistem pendingin HyperCool Pro. Sistem pendingin dengan dua kipas berkinerja tinggi 12V ini memberikan aliran udara yang lebih kuat, mencakup Sistem Pembersihan Mandiri Anti-Debu yang mengeluarkan partikel debu dan kotoran untuk meningkatkan keandalan dan daya tahan sistem.
Kendati demikian, produk Asus ROG kini menggunakan sistem pendingin yang dibekali dengan tiga kipas. “Ada peningkatan dari sisi kecepatan putaran kipas, kemampuan mendinginkan prosesor menjadi lebih dingin,” ungkapnya.
Baca juga: Laptop Gaming HP vs ASUS, Mana yang Paling Gahar?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.