7 Fakta Menarik Penyelenggaraan Pemilu di Berbagai Negara

5. Durasi Pemilu yang Lama

India adalah rumah bagi hampir 100 juta pemilih yang memenuhi syarat, yang menjadikannya negara demokrasi terbesar di dunia. Untuk mengakomodasi jumlah pemilih sebesar itu, pemerintah setempat sampai harus mengadakan pemilu selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Pemilihan umum besar terakhir di India pada tahun 2019 misalnya, melibatkan seluruh pemilih India untuk memilih 543 anggota parlemennya, yang berlangsung dalam tujuh tahap selama 5 minggu.

6. Pemilu Aneh di Korea Utara

Korea Utara dikenal sebagai negara dengan rezim pemerintahan yang otoriter. Hal itu pun berlaku sampai penyelenggaran Pemilu di Korea Utara. Meskipun diberikan kesempatan untuk memilih, warga Korea Utara diharuskan memilih kandidat dari partai yang berkuasa. Pemilih hanya perlu memasukkan cetakan nama mereka ke dalam kotak untuk menunjukkan dukungan mereka.

Sebuah kotak memang terdapat di tempat pemungutan suara, yang dapat digunakan para pemilih untuk mencatat penolakan mereka terhadap calon yang disodorkan negara. Namun, semua kandidat yang diusung partai berkuasa biasanya akan memperoleh 100 persen suara, yang berarti tidak ada seorang pun yang memilih untuk berbeda pendapat, atau jika mereka berbeda pendapat, suara mereka tidak dihitung.

7. Memilih dengan Kelereng

Tak semua negara memilih pemimpin lewat media surat suara. Di Gambia, warga memberikan suara mereka dengan menjatuhkan kelereng ke dalam drum logam berkode warna yang bergambar para kandidat. Setiap drum dilengkapi dengan bel, yang akan dibunyikan kelereng setelah dijatuhkan. Jika bel berbunyi lebih dari satu kali, petugas pemungutan suara tahu ada yang melanggar peraturan.

Editor: Fajar Sidik