Mengenal Kartu Biru dalam Sepak Bola, Akan Diuji Coba Tapi Ditentang FIFA
10 February 2024 |
14:30 WIB
Dunia sepak bola sedang diramaikan dengan pembahasan mengenai rencana penerapan kartu biru di dalam sebuah pertandingan. Usul tersebut pertama kali dikemukakan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB). Mereka bahkan akan segera melakukan uji coba sebelum digunakan secara resmi.
Kartu biru adalah sistem disipliner baru yang diperkenalkan oleh IFAB. Sistem ini memungkinkan wasit untuk mengusir seorang pemain ke luar lapangan sementara waktu, yakni selama 10 menit, sebelum diizinkan kembali ke dalam pertandingan.
Baca juga: Digemari Semua Kalangan, Simak Perbedaan Olahraga Futsal & Sepak Bola
Jika seorang pemain menerima kartu biru dua kali di dalam satu pertandingan, dia akan otomatis terkena kartu merah dan keluar dari permainan secara permanen. Selain itu, pemberian kartu biru dan satu kartu kuning juga menghasilkan kartu merah.
IFAB beralasan pemberian kartu biru di dalam sepak bola menjadi penting saat ini. Hal tersebut dinilai bisa mencegah dan mengurangi serangan dari pemain kepada wakit yang tidak terima atas keputusan di dalam pertandingan.
Kartu biru diperlukan karena kekecewaan pemain akan berdampak serius pada tensi pertandingan, termasuk perilaku penonton yang bisa menimbulkan insiden serius. Kendati demikian, rencana ini tampaknya masih menemukan jalan terjal.
Sebab, kartu biru telah memicu perdebatan panjang tentang aturan sepak bola. Ada yang menganggap hal ini perlu dilakukan, sedangkan sisanya menilai sama sekali tidak penting karena secara aturan yang ada sudah cukup mewadahi.
Jika dilihat sekilas, jenis pelanggaran yang memungkinkan pemain menerima kartu biru sebenarnya mirip dengan kartu kuning. Jenis kartu ini hanya diberikan kepada pemain yang melakukan pelanggaran ringan, tetapi sudah menganggu jalannya pertandingan, seperti tidak berperilaku sportif, berbeda pendapat dengan wasit, dan sebagainya.
Namun, bedanya, pada kartu kuning pemain bisa tetap leluasa bermain di dalam lapangan. Adapun pada kartu biru pemain terkena aturan sin bin, yakni pemberhentian sementara bagi pemain di tengah pertandingan.
Melihat gejolak pro dan kontra yang muncul, FIFA baru-baru ini juga merespons isu mengenai kartu biru ini. FIFA membantah bahwa sepak bola akan segera menerapkan kartu biru di level elite pada musim depan.
FIFA menegaskan bahwa aturan mengenai kartu biru sampai saat ini masih terlalu dini. Mereka menganggap penggunaannya masih terlalu prematur lantaran belum banyak diiuji coba. Bahkan, jika pun akan diuji coba, FIFA memberikan beberapa penekanan penting agar pengelolaannya lebih proporsional.
“Uji coba tersebut, jika dilaksanakan, harus dibatasi pada pengujian secara bertanggung jawab di tingkat lebih rendah, posisi yang ingin diulangi oleh FIFA ketika agenda ini dibahas pada RUPS IFAB pada 2 Maret,” tulis FIFA
Tak lama setelah simpang siur keberadaan kartu biru, IFAB juga kemudian angkat bicara. Mereka sedianya akan mengumumkan aturan lebih terperinci mengenai kartu biru pada pekan ini. Namun, hal tersebut urung dilakukan.
Pengumuman mengenai pengenalan kartu biru sekaligus cara kerjanya ditunda. Kini, publik mesti menunggu mengenai rencana penerapan kartu biru secara lebih lanjut, setidaknya sampai organisasi dan seluruh stakeholder barada di satu kata sepakat yang sama.
Dalam tradisi sepak bola, memang hanya ada kartu merah dan kartu putih yang digunakan oleh wasit. Namun, belakangan diskusi untuk menambah jenis kartu ini terus mengemuka. Selain kartu biru yang sekarang lagi naik daun, beberapa tahun lalu kartu putih juga ramai diperbincangkan.
Pada laga sepak bola wanita Piala Portugal yang mempertemukan Benfica vs Sporting Lisbon, Sabtu (21/1/2023), wasit secara mengejutkan mengeluarkan kartu putih. Ini adalah kali pertama kartu putih muncul di dalam pertandingan sepak bola.
Rupanya, kartu putih merupakan bentuk apresiasi tindakan sportivitas dan fair play di lapangan selama pertandingan. Hal ini berbeda dengan kartu kuning dan merah, yang identik dengan hukuman. Justru, kartu putih adalah bentuk apresiasi terhadap dijunjungnya etika dalam pertandingan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kartu biru adalah sistem disipliner baru yang diperkenalkan oleh IFAB. Sistem ini memungkinkan wasit untuk mengusir seorang pemain ke luar lapangan sementara waktu, yakni selama 10 menit, sebelum diizinkan kembali ke dalam pertandingan.
Baca juga: Digemari Semua Kalangan, Simak Perbedaan Olahraga Futsal & Sepak Bola
Jika seorang pemain menerima kartu biru dua kali di dalam satu pertandingan, dia akan otomatis terkena kartu merah dan keluar dari permainan secara permanen. Selain itu, pemberian kartu biru dan satu kartu kuning juga menghasilkan kartu merah.
IFAB beralasan pemberian kartu biru di dalam sepak bola menjadi penting saat ini. Hal tersebut dinilai bisa mencegah dan mengurangi serangan dari pemain kepada wakit yang tidak terima atas keputusan di dalam pertandingan.
Kartu biru diperlukan karena kekecewaan pemain akan berdampak serius pada tensi pertandingan, termasuk perilaku penonton yang bisa menimbulkan insiden serius. Kendati demikian, rencana ini tampaknya masih menemukan jalan terjal.
Sebab, kartu biru telah memicu perdebatan panjang tentang aturan sepak bola. Ada yang menganggap hal ini perlu dilakukan, sedangkan sisanya menilai sama sekali tidak penting karena secara aturan yang ada sudah cukup mewadahi.
Jika dilihat sekilas, jenis pelanggaran yang memungkinkan pemain menerima kartu biru sebenarnya mirip dengan kartu kuning. Jenis kartu ini hanya diberikan kepada pemain yang melakukan pelanggaran ringan, tetapi sudah menganggu jalannya pertandingan, seperti tidak berperilaku sportif, berbeda pendapat dengan wasit, dan sebagainya.
Namun, bedanya, pada kartu kuning pemain bisa tetap leluasa bermain di dalam lapangan. Adapun pada kartu biru pemain terkena aturan sin bin, yakni pemberhentian sementara bagi pemain di tengah pertandingan.
Melihat gejolak pro dan kontra yang muncul, FIFA baru-baru ini juga merespons isu mengenai kartu biru ini. FIFA membantah bahwa sepak bola akan segera menerapkan kartu biru di level elite pada musim depan.
FIFA menegaskan bahwa aturan mengenai kartu biru sampai saat ini masih terlalu dini. Mereka menganggap penggunaannya masih terlalu prematur lantaran belum banyak diiuji coba. Bahkan, jika pun akan diuji coba, FIFA memberikan beberapa penekanan penting agar pengelolaannya lebih proporsional.
“Uji coba tersebut, jika dilaksanakan, harus dibatasi pada pengujian secara bertanggung jawab di tingkat lebih rendah, posisi yang ingin diulangi oleh FIFA ketika agenda ini dibahas pada RUPS IFAB pada 2 Maret,” tulis FIFA
FIFA wishes to clarify that reports of the so-called 'blue card' at elite levels of football are incorrect and premature.
— FIFA Media (@fifamedia) February 8, 2024
Any such trials, if implemented, should be limited to testing in a responsible manner at lower levels, a position that FIFA intends to reiterate when this…
Tak lama setelah simpang siur keberadaan kartu biru, IFAB juga kemudian angkat bicara. Mereka sedianya akan mengumumkan aturan lebih terperinci mengenai kartu biru pada pekan ini. Namun, hal tersebut urung dilakukan.
Pengumuman mengenai pengenalan kartu biru sekaligus cara kerjanya ditunda. Kini, publik mesti menunggu mengenai rencana penerapan kartu biru secara lebih lanjut, setidaknya sampai organisasi dan seluruh stakeholder barada di satu kata sepakat yang sama.
Dalam tradisi sepak bola, memang hanya ada kartu merah dan kartu putih yang digunakan oleh wasit. Namun, belakangan diskusi untuk menambah jenis kartu ini terus mengemuka. Selain kartu biru yang sekarang lagi naik daun, beberapa tahun lalu kartu putih juga ramai diperbincangkan.
Pada laga sepak bola wanita Piala Portugal yang mempertemukan Benfica vs Sporting Lisbon, Sabtu (21/1/2023), wasit secara mengejutkan mengeluarkan kartu putih. Ini adalah kali pertama kartu putih muncul di dalam pertandingan sepak bola.
Rupanya, kartu putih merupakan bentuk apresiasi tindakan sportivitas dan fair play di lapangan selama pertandingan. Hal ini berbeda dengan kartu kuning dan merah, yang identik dengan hukuman. Justru, kartu putih adalah bentuk apresiasi terhadap dijunjungnya etika dalam pertandingan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.