Promosikan Gaya Hidup Sehat, FIFA & WHO Perpanjang Kerja sama
25 May 2023 |
23:48 WIB
Federation Internationale de Football Association (FIFA) dan World Health Organization (WHO) sepakat memperpanjang kolaborasi dan melanjutkan kerja sama untuk menggunakan kekuatan sepak bola dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan.
Kesepakatan itu dituangkan dalam pertemuan Seventy-sixth World Health Assembly di Jenewa, Switzerland, dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Presiden FIFA Gianni Infantino. Kesepakatan kerja sama berlaku dalam empat tahun medatang. MOU awal kedua organisasi dunia itu dimulai 4 October 2019.
Sepak bola merupakan olahraga paling populer di seluruh dunia. Oleh karena itu, WHO menggandeng FIFA untuk memanfaatkan sepak bola untuk mempromoskan gaya hidup sehat.
“Kesehatan dan sepak bola merupakan tim yang sempurna untuk mempromosikan gaya hidup sehat, penggunaan stadion yang aman, dan memberikan dampak positif bagi fisik dan mental. Ini akan mengarahkan orang di semua usia untuk hidup lebih sehat dan aman melalui kekuatan sepak bola dan olahraga,” kata Tedros yang dikutip dari situs WHO.
Baca juga: Biar Enggak Males-Malesan, Begini Tips Menjaga Gaya Hidup Sehat Secara Konsisten
Dalam kerja sama yang telah terjalin sejak empat tahun lalu, WHO dan FIFA mencoba menggunakan dampak sepak bola untuk membantu mendorong kesehatan untuk semua.
“Kami bangga untuk menandatangani dan memperbaharui Memorandum of Understanding dengan World Health Organization. Kami senang melanjutkan kolaborasi ini untuk menembuskan pesan pentingnya kesehatan fisik dan mental melalui penggemar sepak bola global kami,” kata Gianni Infantino.
Mencermati kondisi selama empat tahun belakangan ini, dirinya dan Tedros merasa bahwa dunia makin terbelah, sehingga jika World Health Organization and FIFA berkerja sama, kedua organisasi itu dapat menyumbangkan hal kecil untuk membuat hidup lebih baik.
Pada Piala Dunia di Qatar tahun lalu, FIFA dan WHO meluncurkan gerakan Football United the World, yang didukung oleh para pemain top dunia seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Hassan Al-Haydos, Karim Benzema, Lucy Bronze, Giulia Gwinn, Kaká, Robert Lewandowski, Carli Lloyd, Édouard Mendy dan Emmanuel Petit. Selain itu juga Goodwill Ambassadors for Sport and Health WHO Alisson Becker and Didier Drogba.
Dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan Publik Qatar, FIFA dan WHO berkolaborasi untuk menjalankan sejumlah inisiatif untuk mempromosikan pentinya akses kesehatan fisik dan mental untuk semua. Kesehatan dan kesejahteraan menjadi prioritas melalui pelaksaan turnamen itu, termasuk beberapa hal seperti, pertama, implementasi protokol terkait dengan pengumpulan massa dan pengawasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan penyakit infeksi.
Kedua, mendorong kebijakan untuk menjaga masyarakat dari paparan tembakau dan membuat stadion bebas rokok. Ketiga, opsi makanan sehat yang mencapai 30% di 64 stadion yang dipakai, sekaligus menunjukkan lingkungan sehat yang sustainable dan berkualitas tinggi untuk event olahraga besar.
Di luar lapangan sepak bola, kedua organisasi itu juga mempromosikan aktivitas fisik reguler, di mana WHO merekomendasikan orang dewasa sehat agar melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, sedangkan anak-anak minimal 60 menit perhari. Menurut data WHO, 80?ri orang dewasa tidak melakukan olah raga yang cukup setiap harinya.
Di tengah gaya hidup masyarakat yang makin kurang aktif dan pola konsumsi makanan yang tidak sehat, tentunya gerakan ini harus ditindaklanjuti di seluruh dunia. Spektrum sepak bola tidak hanya terkait sebagai olahraga yang paling popular dan bergengsi, tetapi juga membawa dampak positif bagi pemain dan terutama penggemarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Kesepakatan itu dituangkan dalam pertemuan Seventy-sixth World Health Assembly di Jenewa, Switzerland, dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Presiden FIFA Gianni Infantino. Kesepakatan kerja sama berlaku dalam empat tahun medatang. MOU awal kedua organisasi dunia itu dimulai 4 October 2019.
Sepak bola merupakan olahraga paling populer di seluruh dunia. Oleh karena itu, WHO menggandeng FIFA untuk memanfaatkan sepak bola untuk mempromoskan gaya hidup sehat.
“Kesehatan dan sepak bola merupakan tim yang sempurna untuk mempromosikan gaya hidup sehat, penggunaan stadion yang aman, dan memberikan dampak positif bagi fisik dan mental. Ini akan mengarahkan orang di semua usia untuk hidup lebih sehat dan aman melalui kekuatan sepak bola dan olahraga,” kata Tedros yang dikutip dari situs WHO.
Baca juga: Biar Enggak Males-Malesan, Begini Tips Menjaga Gaya Hidup Sehat Secara Konsisten
Dalam kerja sama yang telah terjalin sejak empat tahun lalu, WHO dan FIFA mencoba menggunakan dampak sepak bola untuk membantu mendorong kesehatan untuk semua.
“Kami bangga untuk menandatangani dan memperbaharui Memorandum of Understanding dengan World Health Organization. Kami senang melanjutkan kolaborasi ini untuk menembuskan pesan pentingnya kesehatan fisik dan mental melalui penggemar sepak bola global kami,” kata Gianni Infantino.
Mencermati kondisi selama empat tahun belakangan ini, dirinya dan Tedros merasa bahwa dunia makin terbelah, sehingga jika World Health Organization and FIFA berkerja sama, kedua organisasi itu dapat menyumbangkan hal kecil untuk membuat hidup lebih baik.
Pada Piala Dunia di Qatar tahun lalu, FIFA dan WHO meluncurkan gerakan Football United the World, yang didukung oleh para pemain top dunia seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Hassan Al-Haydos, Karim Benzema, Lucy Bronze, Giulia Gwinn, Kaká, Robert Lewandowski, Carli Lloyd, Édouard Mendy dan Emmanuel Petit. Selain itu juga Goodwill Ambassadors for Sport and Health WHO Alisson Becker and Didier Drogba.
Dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan Publik Qatar, FIFA dan WHO berkolaborasi untuk menjalankan sejumlah inisiatif untuk mempromosikan pentinya akses kesehatan fisik dan mental untuk semua. Kesehatan dan kesejahteraan menjadi prioritas melalui pelaksaan turnamen itu, termasuk beberapa hal seperti, pertama, implementasi protokol terkait dengan pengumpulan massa dan pengawasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan penyakit infeksi.
Kedua, mendorong kebijakan untuk menjaga masyarakat dari paparan tembakau dan membuat stadion bebas rokok. Ketiga, opsi makanan sehat yang mencapai 30% di 64 stadion yang dipakai, sekaligus menunjukkan lingkungan sehat yang sustainable dan berkualitas tinggi untuk event olahraga besar.
Di luar lapangan sepak bola, kedua organisasi itu juga mempromosikan aktivitas fisik reguler, di mana WHO merekomendasikan orang dewasa sehat agar melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, sedangkan anak-anak minimal 60 menit perhari. Menurut data WHO, 80?ri orang dewasa tidak melakukan olah raga yang cukup setiap harinya.
Di tengah gaya hidup masyarakat yang makin kurang aktif dan pola konsumsi makanan yang tidak sehat, tentunya gerakan ini harus ditindaklanjuti di seluruh dunia. Spektrum sepak bola tidak hanya terkait sebagai olahraga yang paling popular dan bergengsi, tetapi juga membawa dampak positif bagi pemain dan terutama penggemarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.