Ilustrasi jasa konsultan IT (sumber gambar Unsplash/Austin Distel)

Teknologi AI Kian Masif, Begini Peluang Jasa Konsultan IT pada Era Disrupsi 

07 February 2024   |   19:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Momen pandemi memang membuat berbagai lini perusahaan gulung tikar dalam beberapa waktu terakhir. Namun, di tengah situasi tersebut, bisnis jasa konsultasi tampaknya masih mampu bertahan dengan menggali berbagai peluang dan ceruk pasar yang ada di masyarakat.

Ya, tren jasa konsultasi memang bertahan dan kembali bergairah seiring endemi. Salah satunya adalah bisnis konsultan teknologi digital (IT) yang mengalami peningkatan signifikan seiring meleknya masyarakat terhadap literasi digital yang kian masif.

Head Of Corporate Communication Telkomsigma, Melinda Teja Astuti, mengatakan, tren jasa IT memang terus meningkat, khususnya di sektor industri utama dan pemerintahan, yang mulai mengadopsi generative artificial intelligence (Gen AI)  di lingkungan kerja.

Menurut Melinda, munculnya teknologi AI telah menandai pergeseran penting dalam aktivitas kerja manusia. Bahkan, AI juga telah memicu implementasi yang berdampak signifikan di berbagai sektor, merevolusi proses bisnis, dan membuka peluang-peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya.
 
Baca juga:  4 Tools untuk Mendeteksi Foto & Video Palsu Hasil AI

Dari sinilah kemudian banyak perusahaan yang menggunakan jasa konsultan IT untuk menganalisis data dan infrastruktur teknologi, terutama dalam mendukung transformasi digital. "Bahkan, perkembangan teknologi seperti platform konsultasi virtual dan alat kolaborasi online, juga telah mengubah pola konsultasi masyarakat," katanya.

Tak hanya itu, tren penggunaan jasa konsultan IT juga berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah serangan siber di dunia digital. Dengan adanya kendala tersebut, tak pelak berbagai perusahaan tidak memiliki pilihan, selain menggunakan framework keamanan yang mumpuni untuk sistem mereka dengan menyewa konsultan IT.
 

Ilustrasi Jasa Konsultan IT (sumber gambar Unsplash/Scott Graham)

Ilustrasi Jasa Konsultan IT (sumber gambar Unsplash/Scott Graham)


Namun, meski memiliki peluang cuan, pihak konsultan IT juga tetap harus melakukan pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari masalah yang dialami klien. Sebab, dengan pola tersebut tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen, tapi juga proses pembangunan branding terhadap produk jasa yang ditawarkan.

Oleh karena itu, peran jasa Konsultan IT menurut Melinda tidak hanya melakukan pendampingan konsultatif saja, tapi juga menawarkan produk lain. Termasuk certified resources IT Expert, cloud computing, hingga cyber security  untuk meminimalisir celah atas kejahatan siber yang ingin meretas data perusahaan.

"Sebagai mitra IT tentu kita perlu memahami kebutuhan pangsa pasar, tren inovasi teknologi terkini, khususnya penerapan praktik keamanan IT sesuai dengan standar industri dan regulasi pemerintah." katanya.

Adapun, salah satu tantangan bisnis konsultan IT menurut Melinda adalah pengimplementasian teknologi AI dengan cara yang etis, adil, dan aman. Hal ini mencakup penerapan kebijakan dan praktik yang meminimalkan risiko, meningkatkan kepercayaan pengguna, dan melindungi keamanan sistem secara keseluruhan.

"Kami juga terus melakukan pengembangan dan perbaikan berkelanjutan, dalam hal ini untuk memenuhi ekspektasi pelanggan, sehingga penting untuk dapat menerapkan prinsip customer zero," jelasnya.
 

Tren Bergeser 

Terpisah, CEO Arkatama Multi Solusindo, Ahsanun Naseh Khudori, mengatakan, di tengah gencarnya teknologi AI, jasa konsultan memang memiliki kans besar di dunia kerja. Sebab, AI tidak mampu mengcover semua permasalahan yang dialami oleh perusahaan yang memanfaatkan teknologi terbarukan.

Kendati begitu, dia tidak menampik bahwa tren penggunaan jasa konsultasi bisnis juga mengalami pergeseran. Salah satunya dengan adanya peningkatan literasi teknologi di masyarakat, sehingga pola konsultasi tidak lagi bersifat top down, tapi berubah menjadi bottom up.

"Seiring perkembangan teknologi yang semakin marak polanya memang berubah. Saat ini, klien lebih banyak memiliki informasi terkait pengembangan teknologi IT, sehingga bisa memahami apa yang mereka butuhkan," katanya.

Tak hanya itu, dengan adanya perkembangan teknologi, klien juga jadi lebih vokal dalam menyuarakan kebutuhannya. Oleh karena itu dalam memenuhi ekspektasi konsumen, pihaknya dituntut untuk lebih memahami secara mendalam apa kebutuhan dan keinginan klien.

Selain itu, di tengah era digital yang serba instan, seorang konsultan juga dituntut untuk memberikan solusi yang sangkil dan mangkus. Sebab, jika tidak memiliki keterampilan tersebut, sudah bisa dipastikan para klien akan beralih pada kompetitor lain.
 
Persaingan inilah yang membuat para konsultan IT  akhirnya berlomba mengadopsi alat-alat canggih berbasis AI. Sebab, lewat inovasi itu, mereka tidak hanya mengoptimalkan efisiensi saja, tetapi untuk melahirkan solusi yang lebih pintar dan responsif dalam menanggapi tantangan.

"Oleh karena itu aplikasi yang dikembangkan para konsultan harus mengikuti perkembangan zaman, stabil, dan aman digunakan oleh para klien," katanya. 

Baca juga:   Waspada 3 Ancaman Penggunaan Teknologi AI pada 2024

Editor: Piuput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Ketika Keindahan Wastra Lombok Berpadu Harmonis dalam Augmented Realty

BERIKUTNYA

Rekomendasi Film Keluarga Spesial Imlek

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: