Mengantisipasi Ancaman Ransomware Saat Kerja dari Rumah

Kembali melonjaknya jumlah penderita Covid telah memaksa sejumlah perusahaan kembali menerapkan work form home (WFH). Bila Genhype menjadi salah satu yang harus kerja dari rumah, perlu mewaspadai ancaman siber yang bias mengancam keamanan perusahaan.

Malware (malevolent software atau perangkat lunak jahat) sudah pasti harus menjadi salah satu ancaman siber yang harus diwaspadai. Akhir-akhir ini, malware jenis ransomware mulai menjadi perhatian karena mengancam bisnis banyak perusahaan.

Umumnya para peretas lebih banyak mengincar sistem TI perusahaan/bisnis. Karena itu para pengguna pribadi mungkin tidak terlalu banyak mengacuhkan ancaman siber seperti ransomware.

Meskipun jelas berisiko mengganggu dan mengancam, biasanya ransomware akan menyerang perangkat milik perusahaan, dan kerusakannya akan ditangani oleh tim keamanan TI yang bersangkutan.

Pergeseran ke moda bekerja dari rumah (work from home) membuat para peretas juga mulai mengincar perangkat pribadi. Karena itu, para karyawan yang menggunakan perangkat pribadinya untuk bekerja dari rumah harus lebih waspada.
 

Ransomware adalah sejenis malware yang menyandera data milik korbannya dengan mengenkripsi (mengacak) berkas. Akibatnya, data menjadi terkunci, dan tidak dapat diakses oleh pemiliknya.

Para peretas yang berhasil mengacak data tersebut meminta tebusan (ransom), biasanya berupa mata uang kripto, agar kunci data tersebut dibuka kembali. Namun pembayaran tebusan tidak menjamin peretas akan mengembalikan data Anda.

Menurut sebuah survei yang diberitakan situs keamanan siber Helpnet Security, pada tahun 2020 lalu 52% responden membayar tebusan kepada para peretas. Namun hanya 66?ri yang membayar berhasil mendapatkan kembali datanya.