AI memungkinkan produksi konten palsu (Sumber gambar: Pexels/Tara Winstead)

4 Tools untuk Mendeteksi Foto & Video Palsu Hasil AI

06 February 2024   |   06:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Beberapa waktu belakang, dunia maya gempar setelah foto penyanyi Taylor Swift hasil buatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) beredar di media sosial Twitter/X. Nyatanya, hal yang terjadi terhadap sang penyanyi bisa menimpa siapa saja dan kapan saja dengan kemunculan teknologi mutakhir tersebut. 

Tak bisa dimungkiri, saat ini, kecerdasan buatan sudah mampu menghasilkan foto atau video palsu. Dampaknya tentu bisa menyesatkan masyarakat. Ini menjadi salah satu catatan hitam dari pesatnya perkembangan teknologi yang begitu masif, dan perlu menjadi perhatian khusus. 

Untuk itu, sejumlah produsen telah mengeluarkan tools berbasis artificial intelligence yang bisa digunakan oleh publik untuk mengetahui apakah sebuah foto atau video merupakan hasil rekayasa AI. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejumlah tools AI yang dapat digunakan guna mendeteksi keaslian suatu konten. 

Baca juga: Waspada Potensi Deepfake, Kian Marak Jelang Pemilu 2024


1. AI or Not

Tools pertama yang dapat menjadi “senjata” bagi Genhype untuk mengetahui foto yang beredar asli atau palsu adalah AI or Not. Dikutip dari laman resminya, tools yang satu ini tersedia dengan gratis bagi kalian yang ingin menganalisa suatu gambar.

Meskipun begitu, AI or Not menawarkan layanan premium untuk menganalisa gambar dalam jumlah besar atau penggunaan secara komersial. Penggunaan alat ini tergolong mudah lantaran kalian tinggal menjatuhkan (drag) gambar di kolom yang disediakan, lalu tinggal klik analisa dan tunggu hasilnya. 
 

2. WeVerify

WeVerify menjadi tools lain yang dapat digunakan oleh Genhype untuk melakukan verifikasi apakah sebuah foto yang beredar asli atau palsu. Berdasarkan laman resminya, perangkat ini telah mendapatkan peningkatan secara signifikan untuk proses analisis gambar.

Alat ini juga punya teknologi pengenalan karakter optik dalam gambar, pencarian FactChecks, pencarian lintas jaringan, dan modul analisis jaringan sosial Twitter. Asisten virtual akan memandu pengguna tentang berbagai alat yang tersedia. Platform ini juga 
menyuguhkan beberapa layanan lain seperti ekstraksi tautan, mencocokkan konten dengan layanan kredibilitas atau Database of Known Fakes (DBKF). 
 

3. The Sentinel

The Sentinel dapat menjadi alat bagi Genhype yang hendak memeriksa apakah suatu konten asli atau palsu. Berkantor pusat di Tallinn, Estonia, Sentinel bekerja sama dengan pemerintah, media, dan lembaga pertahanan untuk membantu melindungi negara-negara demokrasi dari kampanye disinformasi, media sintetis, dan operasi informasi dengan mengembangkan platform deteksi AI yang canggih. 
 

4. Real Time Deepfake-Detector

Real Time Deepfake-Detector merupakan tools yang dikeluarkan oleh intel. Platform real-time Intel menggunakan FakeCatcher, detektor yang dirancang oleh Demir dan bekerja sama dengan Umur Ciftci dari Universitas Negeri New York di Binghamton. 

Tools ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak Intel, dengan beroperasi di server dan antarmuka melalui platform berbasis web. Tim operasional juga menggunakan OpenVino di tools ini guna menjalankan model kecerdasan buatan dalam algoritma deteksi wajah dan landmark.

Baca juga: Studi Terbaru: Pekerjaan Manusia Tidak Akan Tergantikan AI Secara Masif

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Taylor Swift Siap Rilis Album Terbaru April 2024, Terungkap di Panggung Grammy Awards

BERIKUTNYA

Ukir Sejarah Baru, Timnas Esports Indonesia Juara AFC eAsian Cup 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: