Tips Pemanfaatan AI untuk Kembangkan Bisnis dari Nodeflux
14 September 2021 |
19:54 WIB
Di tengah perkembangan teknologi yang sedang tumbuh pesat, salah satu inovasi yang sedang ramai dikembangkan adalah teknologi face recognition yang menjadi bagian dari peningkatan adaptasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial Intelligence (AI), baik di tingkat pemerintahan maupun swasta.
Data yang dilansir McKinsey & Company menunjukkan bahwa saat ini Indonesia menjadi salah satu negara tercepat dalam melakukan adopsi digital.
Ivan Tigana, CCO Nodeflux (perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan), mengatakan bahwa adaptasi digital ini salah satunya melalui pemanfaatan face recognition yang terjadi pada transformasi digital pelayanan publik hingga transaksi perbankan digital.
Menurut Ivan, AI bukan teknologi yang akan menggantikan manusia, melainkan membantu manusia, misalnya dalam decision making dan efisiensi proses.
"AI sangat membantu dalam mengumpulkan data secara transparan, sehingga membantu pengguna dalam mengambil keputusan," ujarnya dalam webinar Leveraging Digital Technologies for Business Starter yang diselenggarakan oleh Wismilak Foundation dan MarkPlus Institute.
Banyak bisnis dapat terbantu oleh AI, terutama bisnis yang orientasinya direct to customer. Hal ini akan meningkatkan customer experience hingga personalized service yang menyenangkan, dan lain lain.
Contoh lain dalam segi operasional bisnis, adaptasi teknologi AI terbukti meningkatkan efisiensi.
Ivan memaparkan langkah sederhana sebelum memulai bisnis dengan pengembangan AI berdasarkan strategi yang berhasil diimplementasikan oleh Nodeflux.
Pertama, ketahui stakeholder dalam bisnis ini. Kedua, tentukan core positioning dan business model seperti apa. Ketiga, pahami ekosistem bisnis supaya pada implementasinya bisa memahami proses delivery bisnis akan seperti apa.
Terakhir, dan tak kalah penting, pahami hal-hal yang berkaitan dengan regulasi yang ada, termasuk juga tidak tertutup kemungkinan potensi bekerjasama dengan pemerintah.
Editor: Avicenna
Data yang dilansir McKinsey & Company menunjukkan bahwa saat ini Indonesia menjadi salah satu negara tercepat dalam melakukan adopsi digital.
Ivan Tigana, CCO Nodeflux (perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan), mengatakan bahwa adaptasi digital ini salah satunya melalui pemanfaatan face recognition yang terjadi pada transformasi digital pelayanan publik hingga transaksi perbankan digital.
Menurut Ivan, AI bukan teknologi yang akan menggantikan manusia, melainkan membantu manusia, misalnya dalam decision making dan efisiensi proses.
Ivan Tigana, CCO Nodeflux. (Dok. Wismilak Foundation)
Banyak bisnis dapat terbantu oleh AI, terutama bisnis yang orientasinya direct to customer. Hal ini akan meningkatkan customer experience hingga personalized service yang menyenangkan, dan lain lain.
Contoh lain dalam segi operasional bisnis, adaptasi teknologi AI terbukti meningkatkan efisiensi.
Ivan memaparkan langkah sederhana sebelum memulai bisnis dengan pengembangan AI berdasarkan strategi yang berhasil diimplementasikan oleh Nodeflux.
Pertama, ketahui stakeholder dalam bisnis ini. Kedua, tentukan core positioning dan business model seperti apa. Ketiga, pahami ekosistem bisnis supaya pada implementasinya bisa memahami proses delivery bisnis akan seperti apa.
Terakhir, dan tak kalah penting, pahami hal-hal yang berkaitan dengan regulasi yang ada, termasuk juga tidak tertutup kemungkinan potensi bekerjasama dengan pemerintah.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.