Sentuhan Ibu-Anak Berdampak Pada Aspek Emosional, Sosial, & Kognitif Jangka Panjang, Kok Bisa?
05 February 2024 |
16:47 WIB
Peran kedekatan antara orang tua dan anak melekat dengan istilah bonding. Secara umum, bonding diartikan sebagai ikatan emosional yang dibangun antara orang tua dan anak. Kedekatan antara orang tua dan anak ini dibangun sejak anak masih dalam masa bayi hingga beranjak menjadi remaja dan dewasa.
Namun sayangnya, tak sedikit orang tua yang mampu menjalin bonding yang baik dengan anak sejak masa kecilnya. Psikolog Edukasi Rumah Dandelion Orissa Anggita Rinjani mengatakan, banyak orang tua yang merasa kesulitan menjaga kedekatan dengan anak saat dia telah beranjak dewasa.
Baca juga: Kenali 4 Support System untuk Ibu, Bikin Lebih Bahagia & Sukses Jalankan Peran
Oleh karena itu, tahap bonding tidak boleh terlambat dilakukan. Artinya, bonding sebaiknya dilakukan sejak anak memulai fase awal kehidupannya, kemudian terus konsisten dilakukan seiring dengan perkembangan anak menuju dewasa.
Salah satu cara yang efektif untuk melakukan bonding adalah dengan melakukan kontak fisik melalui sentuhan (skin-to-skin contact). Menurut Orissa, kontak fisik ini perlu dilakukan sejak awal dan secara konsisten untuk memecah kurangnya koneksi (lack of connection) seiring anak bertumbuh dewasa.
“The power of mom’s touch yang diiringi dengan interaksi hangat memiliki dampak positif bagi kehidupannya hingga dewasa,” kata Orissa.
Orissa mengatakan, beberapa dampak positif dari pemberlakuan skin-to-skin contact ini antara lain dapat meningkatkan ikatan dan kecerdasan emosional, membangun rasa percaya, aman, dan dicintai, mengurangi stress, hingga menurunkan risiko masalah perilaku dan kesehatan mental anak.
Sebab, kata Orissa, ikatan yang terbangun kuat antara orang tua dan anak adalah kunci atau landasan untuk perkembangan emosional, sosial, dan kognitifnya dalam jangka panjang.
Manfaat skin-to-skin contact ini juga telah ditelaah dalam dunia medis. Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta Dimple Nagrani menjelaskan, sentuhan menjadi sangat penting bagi anak karena anak menjadikan sentuhan sebagai bahasa pertama dalam kehidupannya. Saat masa awal kehidupan, bayi memiliki indra kontak fisik yang kuat di samping indera penciuman yang tak kalah kuat. Sementara indra penglihatan mereka sangat terbatas dan melihat dengan buram.
“Sejak kecil, bayi bisa kenal ibunya melalui sentuhan dan aroma, dan ini yang membuktikan juga bahwa skin-to-skin contact itu penting,” kata Dimple. Dimple menjelaskan, sentuhan ibu ke anaknya terbukti mampu menghangatkan dan menstabilkan anak sejak bayi baru lahir.
Dalam fase hidup kedepannya, sentuhan juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak, selain menstabilkan emosi. Saat sentuhan terjadi, kata Dimple, hormon oksitosin atau yang biasa disebut sebagai hormon cinta akan meningkat.
“Selain nyaman, sentuhan juga bisa membantu meningkatkan sistem imun. Bakan banyak bayi yang sering skin-to-skin contact sama ibunya lebih jarang sakit,” kata Dimple.
Tidak hanya memberi keuntungan pada bayi, rasa nyaman dari sentuhan anak dan ibu ini juga bermanfaat bagi mentalitas ibu. Misalnya dalam kasus baby blues, di mana ibu mengalami gangguan kesehatan mental pascamelahirkan, Dimple mengatakan bahwa skin-to-skin contact mampu menurunkan risiko postpartum depression tersebut.
“Sentuhan juga menurunkan depresi pada ibu. Untuk kasus baby blues misal, bisa disembuhkan dimulai dengan menyentuh anak, kemudian ibu baru mau mendekatkan diri pada anak dengan cara memeluk,” kata Dimple. Kekuatan sentuhan ini bukan terjadi hanya karena faktor kehangatan, tetapi juga vibrasi dan dorongan hormon yang membuat antara ibu dan anak merasa nyaman dan bahagia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Namun sayangnya, tak sedikit orang tua yang mampu menjalin bonding yang baik dengan anak sejak masa kecilnya. Psikolog Edukasi Rumah Dandelion Orissa Anggita Rinjani mengatakan, banyak orang tua yang merasa kesulitan menjaga kedekatan dengan anak saat dia telah beranjak dewasa.
Baca juga: Kenali 4 Support System untuk Ibu, Bikin Lebih Bahagia & Sukses Jalankan Peran
Oleh karena itu, tahap bonding tidak boleh terlambat dilakukan. Artinya, bonding sebaiknya dilakukan sejak anak memulai fase awal kehidupannya, kemudian terus konsisten dilakukan seiring dengan perkembangan anak menuju dewasa.
Salah satu cara yang efektif untuk melakukan bonding adalah dengan melakukan kontak fisik melalui sentuhan (skin-to-skin contact). Menurut Orissa, kontak fisik ini perlu dilakukan sejak awal dan secara konsisten untuk memecah kurangnya koneksi (lack of connection) seiring anak bertumbuh dewasa.
“The power of mom’s touch yang diiringi dengan interaksi hangat memiliki dampak positif bagi kehidupannya hingga dewasa,” kata Orissa.
Orissa mengatakan, beberapa dampak positif dari pemberlakuan skin-to-skin contact ini antara lain dapat meningkatkan ikatan dan kecerdasan emosional, membangun rasa percaya, aman, dan dicintai, mengurangi stress, hingga menurunkan risiko masalah perilaku dan kesehatan mental anak.
Sebab, kata Orissa, ikatan yang terbangun kuat antara orang tua dan anak adalah kunci atau landasan untuk perkembangan emosional, sosial, dan kognitifnya dalam jangka panjang.
Penjelasan Medis Soal Pentingnya Sentuhan
Ilustrasi sentuhan ibu dan anak (Sumber gambar: Nathan Dumlao/Unsplash)
“Sejak kecil, bayi bisa kenal ibunya melalui sentuhan dan aroma, dan ini yang membuktikan juga bahwa skin-to-skin contact itu penting,” kata Dimple. Dimple menjelaskan, sentuhan ibu ke anaknya terbukti mampu menghangatkan dan menstabilkan anak sejak bayi baru lahir.
Dalam fase hidup kedepannya, sentuhan juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak, selain menstabilkan emosi. Saat sentuhan terjadi, kata Dimple, hormon oksitosin atau yang biasa disebut sebagai hormon cinta akan meningkat.
“Selain nyaman, sentuhan juga bisa membantu meningkatkan sistem imun. Bakan banyak bayi yang sering skin-to-skin contact sama ibunya lebih jarang sakit,” kata Dimple.
Tidak hanya memberi keuntungan pada bayi, rasa nyaman dari sentuhan anak dan ibu ini juga bermanfaat bagi mentalitas ibu. Misalnya dalam kasus baby blues, di mana ibu mengalami gangguan kesehatan mental pascamelahirkan, Dimple mengatakan bahwa skin-to-skin contact mampu menurunkan risiko postpartum depression tersebut.
“Sentuhan juga menurunkan depresi pada ibu. Untuk kasus baby blues misal, bisa disembuhkan dimulai dengan menyentuh anak, kemudian ibu baru mau mendekatkan diri pada anak dengan cara memeluk,” kata Dimple. Kekuatan sentuhan ini bukan terjadi hanya karena faktor kehangatan, tetapi juga vibrasi dan dorongan hormon yang membuat antara ibu dan anak merasa nyaman dan bahagia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.