Begini 6 Cara Redakan Stres untuk Generasi Sandwich
16 August 2021 |
08:00 WIB
Peran ganda dari generasi sandwich memiliki dampak negatif baik dari aspek fisik, psikologis, emosional, dan beban finansial. Oleh karena itu, penting bagi mereka menyeimbangkan peran tersebut agar tidak berujung depresi.
Generasi sandwich (sandwich generation) adalah istilah yang merujuk pada sekelompok individu yang dituntut untuk memberikan dukungan fisik, mental-emosional, dan finansial baik bagi anak-anaknya dan juga orangtuanya yang telah lanjut usia.
Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Pondok Indah dr. Zulvia Oktanida Syarif menyebut ada enam strategi untuk menyeimbangkan peran tersebut. Diantaranya menjaga kesehatan dan kesejahteraan, menekan perfeksionisme, mengelola waktu dan energi, melepaskan tanggung jawab, dan memelihara hubungan sosial dan timbal balik.
“Strategi menyeimbangkan peran bagi generasi sandwich amat diperlukan untuk menjaga agar tingkat stres dapat ditekan,” ujarnya, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Begini Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich
Nah, berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres pada generasi sandwich:
Generasi sandwich (sandwich generation) adalah istilah yang merujuk pada sekelompok individu yang dituntut untuk memberikan dukungan fisik, mental-emosional, dan finansial baik bagi anak-anaknya dan juga orangtuanya yang telah lanjut usia.
Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Pondok Indah dr. Zulvia Oktanida Syarif menyebut ada enam strategi untuk menyeimbangkan peran tersebut. Diantaranya menjaga kesehatan dan kesejahteraan, menekan perfeksionisme, mengelola waktu dan energi, melepaskan tanggung jawab, dan memelihara hubungan sosial dan timbal balik.
“Strategi menyeimbangkan peran bagi generasi sandwich amat diperlukan untuk menjaga agar tingkat stres dapat ditekan,” ujarnya, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Begini Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich
Nah, berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres pada generasi sandwich:
1. Meminta Bantuan
Tidak jarang, generasi sandwich mengerjakan banyak hal seorang diri. Carilah bantuan untuk mengerjakan beberapa tugas rumah tangga, pengaturan pengurusan anak dan orang tua, dan sebagainya. Meminta bantuan kata Zulvia bukanlah sebuah tanda kelemahan, namun kekuatan diri dalam hal mengelola tugas yang perlu dikerjakan.
Baca juga: Awas, Generasi Sandwich Rentan Burnout hingga Depresi
Baca juga: Awas, Generasi Sandwich Rentan Burnout hingga Depresi
2. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri (me time)
Kesibukan menjalankan peran mengurus dua generasi kadang membuat seorang generasi sandwich tidak memiliki waktu untuk diri sendiri. Kamu perlu ambil waktu khusus nih untuk melakukan hal bagi diri sendiri, misalnya mengerjakan hobi atau sekedar bersantai, dan memanjakan diri.
3. Adakan Pertemuan Keluarga
Pertemuan keluarga dapat menjadi suatu wadah untuk saling mencurahkan isi hati serta memberi dukungan satu sama lain. Pertemuan keluarga juga dapat digunakan untuk mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi dan bersam fokus mencari solusi.
Menurut Zulvia hal ini juga dapat meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga dan memperkuat dukungan sosial bagi generasi sandwich. Dia menjabarkan menurut penelitian Kusumaningrum (2018), semakin tinggi persepsi dukungan sosial, maka semakin rendah beban pengasuhan yang dirasakan oleh generasi sandwich.
Menurut Zulvia hal ini juga dapat meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga dan memperkuat dukungan sosial bagi generasi sandwich. Dia menjabarkan menurut penelitian Kusumaningrum (2018), semakin tinggi persepsi dukungan sosial, maka semakin rendah beban pengasuhan yang dirasakan oleh generasi sandwich.
4. Pertahankan Komunikasi
Zulvia menjelaskan bahwa saat lelah dan stres, pola komunikasi dapat sangat terpengaruh dan cenderung mengarah pada pola komunikasi yang lebih emosional. Ketika pola komunikasi diwarnai ketidaknyamanan dan konflik, tingkat stres cenderung meningkat.
“Pelajarilah cara komunikasi yang asertif dan baik untuk tetap menjaga suasana tenang dan nyaman dalam menjalankan peran sebagai generasi sandwich,” sarannya.
“Pelajarilah cara komunikasi yang asertif dan baik untuk tetap menjaga suasana tenang dan nyaman dalam menjalankan peran sebagai generasi sandwich,” sarannya.
5. Lepaskan Kendali
Sesekali, lepaskan kendali terhadap segala sesuatu. Perfeksionisme justru dapat menghasilkan stres yang lebih tinggi. Pelajari cara untuk tidak selalu mengatur semua hal di kehidupan. Lakukan delegasi atau menyerahkan tugas tertentu pada orang lain.
6. Nikmati Momen
Upayakan untuk dapat menikmati momen yang dimiliki saat ini. Nikmati peran dalam merawat anak dan melihat pertumbuhan serta perkembangan anak, serta nikmati peran dalam merawat orang tua sebagai wujud kasih sayang dan bakti pada orang tua. Buatlah setiap momen menjadi berharga di kehidupan kamu dan keluarga.
Zulvia menambahkan apabila berbagai cara meredakan stres di atas telah dilakukan, tetapi kamu tetap merasa tertekan atau depresi, serta tidak dapat menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari dengan baik, sebaiknya lakukan konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan mental seperti psikolog klinis atau psikiater.
“Psikiater akan membantu kamu meredakan ketegangan dan mengelola perasaan yang dialami,” sebutnya.
Editor: Dika Irawan
Zulvia menambahkan apabila berbagai cara meredakan stres di atas telah dilakukan, tetapi kamu tetap merasa tertekan atau depresi, serta tidak dapat menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari dengan baik, sebaiknya lakukan konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan mental seperti psikolog klinis atau psikiater.
“Psikiater akan membantu kamu meredakan ketegangan dan mengelola perasaan yang dialami,” sebutnya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.