Ilustrasi (dok. Pexels)

Garam Bisa Atasi Serangan Panik? Cek Faktanya Yuk

01 September 2021   |   11:51 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kamu pernah enggak tiba-tiba merasa takut dan gelisah berlebihan tanpa sebab? Detak jantung berdetak cepat, napas menjadi pendek, pusing, otot menjadi tegang, atau gemetar selama beberapa menit hingga setengah jam, ya kamu sedang mengalami serangan panik. 

Gangguan kecemasan ini bisa dialami setiap orang satu atau dua kali seumur hidupnya. Namun cukup banyak juga yang mengalaminya hingga berulang kali.

Belakangan ini banyak informasi yang beredar di media sosial bahwa garam bisa mengatasi serangan panik ini. Seperti yang dilakukan Youtuber and TikToker Eric B Zinc yang memasukkan sebungkus kecil garam ke atas lidah yang katanya efektif menghentikan gangguan kecemasan ini. 

Video yang bagikan Eric melalui akun TikTok-nya, @ericbzink ini pun disukai 411.000 orang dan dibagikan 22.000 kali. 

Dalam video tersebut, Eric mengklaim bahwa kita dapat mengelabui otak dari serangan panik atau kecemasan dengan garam karena memiliki rasa yang kuat. 

Namun apa benar efektif dan bagaimana dari sisi medis? Psikolog Dr Becky Spelman menegaskan tidak harus makan garam untuk mengatasi serangan panik. Memasukkan garam ke dalam mulut untuk menghentikan serangan panik hanya memberikan bantuan instan tetapi tidak membantu dalam jangka panjang dan mengatasi masalah yang sebenarnya.

Sama seperti meniup kantong kertas yang dianggap dapat membantu mengatasi serangan panik. “Kedua kegiatan tersebut hanya menyediakan penopang untuk mengelola gejala daripada mengatasi tujuan sebenarnya untuk menghilangkan rasa takut akan serangan panik,” ujarnya dikutip dari Express UK, Rabu (1/9/2021). 

Alih-alih mencoba metode viral tersebut, Dr Spelman merekomendasikan untuk mencoba terapi perilaku kognitif (CBT). Teknik cognitive behavioral therapy atau CBT ini berfokus pada pikiran dan perilaku. Kita akan diminta untuk mengidentifikasi distorsi dalam proses pikiran yang berhubungan dengan gangguan yang dialami pada situasi-situasi tertentu dan mencoba mengubah sudut pandangnya terhadap masalah tersebut.

Teknik CBT jika dipraktikkan dari waktu ke waktu, kata Dr Spelman akan menunjukkan bahwa daripada menghindari serangan panik, kita dapat belajar untuk tidak menghindarinya tetapi justru mengatasi gangguan panik tersebut pada tingkat dasar yang pada akhirnya akan menghilangkan serangan.

“Terapis CBT adalah tempat terbaik untuk membimbing dan mendukung penderita serangan panik melalui proses ini,” tuturnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Pengguna Snack Video Kini Bisa Gunakan Musik Gratis dari Warner Music Group

BERIKUTNYA

Ulang Tahun, Jungkook BTS Ciptakan Lagu Pendek dari Komentar Penggemar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: