Hilang Satu Abad, Lukisan Portrait of Miss Lieser Karya Gustav Klimt Ditemukan di Wina
27 January 2024 |
18:02 WIB
Dunia seni rupa sepertinya bisa bernapas lega. Sebab, lukisan karya Gustav Klimt yang hilang selama satu abad, kembali ditemukan di Wina. Karya berjudul Portrait of Miss Lieser (1917) itu bahkan akan dilelang pada 24 April 2024 di Rumah Lelang Im Kinsky.
Melansir laman resmi Im Kinsky, sebelumnya lukisan dimiliki oleh keluarga Yahudi di Austria dan terakhir kali terlihat di depan umum pada 1925. Namun, karya tersebut diyakini sempat hilang pada masa perang dunia kedua (PD II) berlangsung.
Ernst Ploil, salah satu Direktur Pelaksana Rumah Lelang Kinsky, mengatakan sejauh ini mereka tidak menemukan bukti bahwa karya tersebut telah dijarah atau dicuri oleh Nazi. Namun, karya tersebut dinyatakan hilang di semua katalog raisonnés, atau daftar lengkap karya Klimt.
Baca juga: Akan Dilelang November, Simak Cerita di Balik Lukisan Femme ala Montre Karya Pablo Picasso
"Saat ditemukan tidak ada indikasi adanya penyitaan ilegal pada masa Nazi, yaitu prangko biasa dari Gestapo atau gudang perkapalan tempat penyimpanan karya seni jarahan," katanya.
Secara umum, salah satu karya Klimt ini menampilkan potret perempuan yang berdiri menatap ke depan. Objek tersebut tampak mengenakan jaket terusan berwarna biru dengan motif bunga berwarna-warni. Tembok berwarna merah pudar menjadi latar berdiri dari potret bangsawan itu.
Menurut Kinsky, Margarethe Constance Lieser, ditengarai merupakan putri raja industri Adolf Lieser. Namun, penelitian baru yang dilakukan rumah lelang mengenai sejarah dan asal usulnya juga membuka kemungkinan mengarah pada anggota keluarga Lieser lainnya.
Sebelum dilelang, potret tersebut akan berkeliling ke berbagai galeri seni di dunia. Bekerja sama dengan LGT Bank, lukisan ini akan dipresentasikan di berbagai lokasi internasional, dengan beberapa negara yang direncanakan, termasuk Swiss, Jerman, Inggris, dan Hong Kong.
Setelah itu, lukisan tersebut akan dikembalikan ke Wina dan dilelang atas nama pemilik saat ini, yakni seorang warga negara Austria. Sejauh ini, belum ada klaim yang dibuat oleh keturunan keluarga Lieser, namun beberapa dari mereka telah melakukan perjalanan ke Wina untuk melihat lukisan itu.
Rumah lelang Kinsky memperkirakan nilai dari lukisan ini akan mencapai US$33 juta-US$55 juta atau bahkan melampaui harga tersebut. Sebab, pada Juli tahun lalu, lukisan karya Klimt yang berjudul Dame mit Fächer atau Lady with Fan terjual hingga 85,3 juta poundsterling atau setara Rp1,6 triliun.
Gustav Klimt adalah seorang pelukis asal Austria beraliran simbolisme. Seniman yang mengawali karier sebagai pelukis dekorasi otu merupakan salah satu anggota paling terkenal dari gerakan Art Nouveau Wina (Vienna Secession).
Karya-karya Klimt meliputi lukisan, mural, sketsa, dan objek-objek seni lain, yang sebagian besar dipajang di Galeri Vienna Secession. Subjek utama Klimt adalah tubuh wanita, dan karya-karyanya diwarnai erotisme.
Baca juga: Menyimak Kisah Karya Dame mit Fächer, Lukisan Terakhir Gustav Klimt yang Laku Rp1,6 Triliun
Selain karya-karya figuratifnya yang meliputi lukisan kiasan, atau alegori dan potret, Klimt juga melukis pemandangan. Di antara banyak seniman Vienna Secession, Klimt adalah seniman yang karyanya paling banyak terpengaruh oleh metode seni rupa Jepang yang banyak diterapkan dalam karya-karyanya.
Editor: Fajar Sidik
Melansir laman resmi Im Kinsky, sebelumnya lukisan dimiliki oleh keluarga Yahudi di Austria dan terakhir kali terlihat di depan umum pada 1925. Namun, karya tersebut diyakini sempat hilang pada masa perang dunia kedua (PD II) berlangsung.
Ernst Ploil, salah satu Direktur Pelaksana Rumah Lelang Kinsky, mengatakan sejauh ini mereka tidak menemukan bukti bahwa karya tersebut telah dijarah atau dicuri oleh Nazi. Namun, karya tersebut dinyatakan hilang di semua katalog raisonnés, atau daftar lengkap karya Klimt.
Baca juga: Akan Dilelang November, Simak Cerita di Balik Lukisan Femme ala Montre Karya Pablo Picasso
"Saat ditemukan tidak ada indikasi adanya penyitaan ilegal pada masa Nazi, yaitu prangko biasa dari Gestapo atau gudang perkapalan tempat penyimpanan karya seni jarahan," katanya.
Secara umum, salah satu karya Klimt ini menampilkan potret perempuan yang berdiri menatap ke depan. Objek tersebut tampak mengenakan jaket terusan berwarna biru dengan motif bunga berwarna-warni. Tembok berwarna merah pudar menjadi latar berdiri dari potret bangsawan itu.
Menurut Kinsky, Margarethe Constance Lieser, ditengarai merupakan putri raja industri Adolf Lieser. Namun, penelitian baru yang dilakukan rumah lelang mengenai sejarah dan asal usulnya juga membuka kemungkinan mengarah pada anggota keluarga Lieser lainnya.
Sebelum dilelang, potret tersebut akan berkeliling ke berbagai galeri seni di dunia. Bekerja sama dengan LGT Bank, lukisan ini akan dipresentasikan di berbagai lokasi internasional, dengan beberapa negara yang direncanakan, termasuk Swiss, Jerman, Inggris, dan Hong Kong.
Setelah itu, lukisan tersebut akan dikembalikan ke Wina dan dilelang atas nama pemilik saat ini, yakni seorang warga negara Austria. Sejauh ini, belum ada klaim yang dibuat oleh keturunan keluarga Lieser, namun beberapa dari mereka telah melakukan perjalanan ke Wina untuk melihat lukisan itu.
Rumah lelang Kinsky memperkirakan nilai dari lukisan ini akan mencapai US$33 juta-US$55 juta atau bahkan melampaui harga tersebut. Sebab, pada Juli tahun lalu, lukisan karya Klimt yang berjudul Dame mit Fächer atau Lady with Fan terjual hingga 85,3 juta poundsterling atau setara Rp1,6 triliun.
Profil Gustav Klimt
Gustav Klimt adalah seorang pelukis asal Austria beraliran simbolisme. Seniman yang mengawali karier sebagai pelukis dekorasi otu merupakan salah satu anggota paling terkenal dari gerakan Art Nouveau Wina (Vienna Secession). Karya-karya Klimt meliputi lukisan, mural, sketsa, dan objek-objek seni lain, yang sebagian besar dipajang di Galeri Vienna Secession. Subjek utama Klimt adalah tubuh wanita, dan karya-karyanya diwarnai erotisme.
Baca juga: Menyimak Kisah Karya Dame mit Fächer, Lukisan Terakhir Gustav Klimt yang Laku Rp1,6 Triliun
Selain karya-karya figuratifnya yang meliputi lukisan kiasan, atau alegori dan potret, Klimt juga melukis pemandangan. Di antara banyak seniman Vienna Secession, Klimt adalah seniman yang karyanya paling banyak terpengaruh oleh metode seni rupa Jepang yang banyak diterapkan dalam karya-karyanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.