Ilustrasi lukisan. (Sumber gambar: Laura Paredis/Pexels)

Kolektor Seni Wajib Tahu, Begini Cara Memajang dan Merawat Lukisan yang Benar

24 January 2024   |   20:08 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Ada banyak alasan orang membeli lukisan, mulai dari sekadar untuk mendekorasi ruangan, rasa ketertarikan terhadap seni, hingga menjadikannya sebagai benda investasi. Dengan nilai estetika dan sejarah yang tinggi, memperlakukan lukisan pun tidak bisa sembarangan dan perlu perawatan khusus.

Pasalnya, harga lukisan boleh dibilang tak murah. Oleh karena itu, menjaga dan memastikan lukisan tetap dalam kondisi yang baik untuk jangka waktu lama menjadi sebuah keharusan. Jika tidak, lukisan akan mudah kotor, berjamur, dan rusak, sehingga tak bisa dinikmati lagi keindahannya, apalagi untuk dijual kembali.

Jadi, perawatan lukisan itu harus menyeluruh mulai dari cara memajang, membersihkannya secara rutin, hingga melakukan konservasi dengan bantuan profesional. Pendiri Art Restauro Monica Gunawan menjelaskan bahwa lukisan harus dipajang di ruangan kering dengan suhu sekitar 19-21 derajat celcius.

Baca juga: Cerita di Balik Romantisme Lukisan-Lukisan Ni Nyoman Sani

Selain itu, pastikan pula bahwa lukisan jauh dari hal-hal yang bisa menyebabkan karya seni menjadi lebih cepat berdebu, kotor, hingga rusak. Pastikan lukisan jauh dari dapur, sehingga asap yang dihasilkan ketika memasak tidak menempel menjadi minyak pada lukisan.

Tak hanya itu, usahakan juga lukisan dipajang di ruangan yang jauh dari jendela sehingga tidak rentan terpapar debu, polusi udara, termasuk jauhkan dari sudut-sudut sembahyang yang biasanya memiliki perapian, sehingga menghasilkan asap dari dupa atau benda lainnya.

"Kotoran-kotoran itu akan menumpuk dan akibatnya warna lukisan akan lebih gelap dari aslinya. Misalnya dari warna biru jadi kecokelatan," katanya kepada Hypeabis.id, Rabu (24/1/2024).

Jika memiliki banyak lukisan dan memajangnya di sebuah gudang pameran khusus, Monica mengatakan bahwa selain AC, diperlukan juga menghadirkan dehumidifier untuk mengatur relative humadity (RH) atau kelembapan relatif ruangan.

Seperti diketahui, dehumidifier berfungsi untuk mengurangi kelembapan udara dalam ruangan, yang cocok digunakan di kamar dan area yang berventilasi buruk seperti gudang.
 

Ilustrasi lukisan. (Sumber gambar: Mick Haupt/Unsplash)

Ilustrasi lukisan. (Sumber gambar: Mick Haupt/Unsplash)

Menukil dari laman Museum Conservation Institute, memajang lukisan harus digantung di dinding yang jauh dari sumber panas, di tempat dengan kelembapan yang relatif stabil dan wajar, serta tidak terkena sinar matahari langsung.

Lukisan yang dekat dengan sumber panas akan lebih banyak menyimpan kotoran, melunakkan cat, serta menggelapkan dan mengubah warna lukisan secara permanen. Begitupun ketika lukisan terkena paparan sinar matahari langsung. Lukisan akan mengalami perubahan warna, lantaran memudarnya pigmen dan pewarna pada lukisan.

Di sisi lain, dinding dengan tingkat kelembapan tinggi akan melunturkan daya rekat lapisan cat sehingga menyebabkan hilangnya cat. Termasuk, mendorong pertumbuhan organisme biologis, tumbuhnya jamur berupa bintik-bintik hitam khususnya pada lukisan cat akrilik.

"Kalau di gudang, pakai AC dengan suhu 19-21 derajat celcius dan pakai dehumidifier supaya RH-nya di bawah 60 persen sekitar 50-55 persen. Supaya temperaturnya ideal dan umur lukisannyalebih panjang," ujar perempuan yang berprofesi sebagai restorator dan konservator itu.


Cara Merawat Lukisan

Setelah memastikan bahwa lukisan telah dipajang di tempat ideal, lakukan pembersihan rutin pada karya. Monica mengatakan, asalkan tidak ada tanda-tanda cat terkelupas, lukisan dapat dibersihkan menggunakan sikat berbulu lembut dengan ujung 3,5-5 sentimeter.

Adapun, pembersihan dilakukan secara perlahan dan lembut dalam satu arah melintasi atau ke bawah lukisan, dilanjutkan dengan pembersihan kedua dengan arah berlawanan. 

Sebaliknya, jangan menggunakan kain lap kering atau lembap, sikat berbulu kaku, atau kemoceng untuk membersihkan debu pada lukisan. Benang dari kain lap dapat tersangkut pada area cat yang terangkat, kelembapan dapat menyebabkan hilangnya cat, dan sikat berbulu serta kemoceng dapat menggores permukaan lukisan.

Namun, jika lukisan kotor atau mengalami kondisi tertentu, pemilik juga tak bisa langsung membersihkannya sendiri. Misalnya membersihkannya dengan mengelap menggunakan air (water based). Monica mengatakan lukisan tidak bisa dibersihkan menggunakan metode water based, melainkan chemical based.

Baca juga: Menyimak Transformasi & Corak Lukisan Kartono Yudhokusumo

Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga konservator profesional untuk menjaga lukisan tetap pada kondisi ideal. "Water based tidak dianjurkan karena lukisan ada yang dari akrilik dan cat minyak. Dengan pakai air membersihkan lukisan sendiri, tidak bisa mengontrol kelembapan yang terjadi di kanvas, risikonya lebih ke cat, kanvasnya bergelombang," katanya. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ada Perubahan Map dan Karakter Anyar, Cek Patch Free Fire Terbaru

BERIKUTNYA

Gaun dan Mantel Klasik Gaya Quiet-Luxury dari Koleksi Dior Couture Spring-Summer 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: