Pentingnya Work Life Balance untuk Kesehatan Mental dan Fisik Pekerja
21 January 2024 |
17:01 WIB
Work life balance atau keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan menjadi hal yang diidam-idamkan. Mengupayakan keseimbangan dua aspek tersebut diharapkan bisa memacu produktivitas dalam bekerja, tapi di sisi lain juga mendapatkan waktu pribadi yang berkualitas untuk menjaga kesehatan mental.
Menanggapi isu tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan seluruh BUMN dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif, sehat, aman, nyaman, dan bahagia. Hal ini ditegaskannya dalam surat edaran tentang Employee Well-being Policy (EWP).
Baca juga: 15% Orang Dewasa Usia Pekerja Alami Gangguan Kesehatan Mental, Begini Saran Psikiater
“Kementerian BUMN sudah mengawali gerakan ini dengan peluncuran daycare pada Desember tahun lalu untuk menjadi showcase pengelolaan bagi BUMN," paparnya, dikutip dari laman resmi BUMN, Minggu (21/1/2024).
Erick meyakini, implementasi program EWP yang berkualitas akan mendukung terwujudnya hubungan industrial yang semakin sehat serta lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif. EWP merupakan program kesejahteraan yang meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan finansial. Hal tersebut diwujudkan dengan pemenuhan fasilitas yang mendukung pekerja perempuan dan penyandang disabilitas seperti nursery room, daycare, ramp, guiding block, dan toilet disabilitas.
Mengutip dari The Happines Index, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Aviva mengungkapkan bahwa, sejak pandemi kemarin, masyarakat jadi lebih fokus pada keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan dibandingkan gaji mereka.
Sebanyak 41 persen pekerja merasa puas dengan profesi yang dijalaninya sekarang karena work life balance terpenuhi, sementara itu hanya 36 persen pekerja puas karena gaji mereka. Sebetulnya seberapa pentingkah keseimbangan kehidupan dan kerja? Simak manfaat work life balance berikut ini!
Sebuah studi yang dilakukan oleh University College London (UCL) terhadap lebih dari 10.000 peserta menyatakan bahwa pekerja kantoran yang bekerja tiga jam atau lebih lama, memiliki risiko 60 persen lebih tinggi terkena masalah jantung dibandingkan mereka yang tidak bekerja lembur.
Berdasarkan survei Towers Perrin, perusahaan yang karyawannya memiliki loyalitas tinggi mengalami peningkatan pendapatan operasional sebesar 19,2 persen, dibandingkan perusahaan dengan loyalitas pekerja yang rendah membuat mereka mengalami penurunan pendapatan operasional sebesar 32,7 persen.
Burn out yang tidak diatasi akan memengaruhi kesehatan mental dan kelelahan fisik yang ekstrem. Penting sekali untuk mengambil cuti dan bersantai sejenak dari pekerjaan kantor. Dengan begitu, kita bisa menghabiskan waktu berkualitas untuk diri sendiri, keluarga, pasangan, atau sahabat.
Mindfulness akan membuat fokus kita tidak terbagi-bagi, misalnya para working moms yang sulit berkonsentrasi saat mengerjakan tugas ketika anak sendirian di rumah. Untuk itu penting sekali fasilitas seperti daycare dan nursery room di kantor.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menanggapi isu tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan seluruh BUMN dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif, sehat, aman, nyaman, dan bahagia. Hal ini ditegaskannya dalam surat edaran tentang Employee Well-being Policy (EWP).
Baca juga: 15% Orang Dewasa Usia Pekerja Alami Gangguan Kesehatan Mental, Begini Saran Psikiater
“Kementerian BUMN sudah mengawali gerakan ini dengan peluncuran daycare pada Desember tahun lalu untuk menjadi showcase pengelolaan bagi BUMN," paparnya, dikutip dari laman resmi BUMN, Minggu (21/1/2024).
Erick meyakini, implementasi program EWP yang berkualitas akan mendukung terwujudnya hubungan industrial yang semakin sehat serta lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif. EWP merupakan program kesejahteraan yang meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan finansial. Hal tersebut diwujudkan dengan pemenuhan fasilitas yang mendukung pekerja perempuan dan penyandang disabilitas seperti nursery room, daycare, ramp, guiding block, dan toilet disabilitas.
Mengutip dari The Happines Index, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Aviva mengungkapkan bahwa, sejak pandemi kemarin, masyarakat jadi lebih fokus pada keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan dibandingkan gaji mereka.
Sebanyak 41 persen pekerja merasa puas dengan profesi yang dijalaninya sekarang karena work life balance terpenuhi, sementara itu hanya 36 persen pekerja puas karena gaji mereka. Sebetulnya seberapa pentingkah keseimbangan kehidupan dan kerja? Simak manfaat work life balance berikut ini!
1. Terhindar dari Berbagai Masalah Kesehatan
Saat kita terlalu banyak bekerja, kesehatan fisik dan mental sangat terpengaruh. Keseimbangan kehidupan kerja yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan ringan sampah berat, mulai dari flu sampai masalah pernapasan dan stroke.Sebuah studi yang dilakukan oleh University College London (UCL) terhadap lebih dari 10.000 peserta menyatakan bahwa pekerja kantoran yang bekerja tiga jam atau lebih lama, memiliki risiko 60 persen lebih tinggi terkena masalah jantung dibandingkan mereka yang tidak bekerja lembur.
2. Karyawan Lebih Produktif dalam Bekerja
Saat aspek work life balance terpenuhi, karyawan akan memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaannya, sehingga mereka tidak keberatan bekerja di tempat yang sama untuk jangka panjang. Apabila ada hal yang memungkinkan karyawan untuk lembur, mereka pun dengan sukarela melakukannya karena tahu akan ada hasil yang sepadan dari kerja kerasnya.Berdasarkan survei Towers Perrin, perusahaan yang karyawannya memiliki loyalitas tinggi mengalami peningkatan pendapatan operasional sebesar 19,2 persen, dibandingkan perusahaan dengan loyalitas pekerja yang rendah membuat mereka mengalami penurunan pendapatan operasional sebesar 32,7 persen.
3. Risiko Burn Out Berkurang
Setiap orang mengalami stres dari waktu ke waktu. Namun, stres sampai menyebabkan burn out di tempat kerja tentu sangat berbahaya. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika kita sudah kewalahan dan tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan yang datang bertubi-tubi.Burn out yang tidak diatasi akan memengaruhi kesehatan mental dan kelelahan fisik yang ekstrem. Penting sekali untuk mengambil cuti dan bersantai sejenak dari pekerjaan kantor. Dengan begitu, kita bisa menghabiskan waktu berkualitas untuk diri sendiri, keluarga, pasangan, atau sahabat.
4. Lebih Fokus dengan Pikiran dan Tindakan
Saat tercapainya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, kita akan memiliki kontrol yang lebih besar terhadap fokus dan kemampuan untuk berkonsentrasi. Hal ini dikenal sebagai mindfulness, yakni kondisi ketika seseorang hanya fokus pada apa yang dia rasakan dan dia lakukan sekarang.Mindfulness akan membuat fokus kita tidak terbagi-bagi, misalnya para working moms yang sulit berkonsentrasi saat mengerjakan tugas ketika anak sendirian di rumah. Untuk itu penting sekali fasilitas seperti daycare dan nursery room di kantor.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.