Hati-hati! Kerja Berlebihan Berdampak Buruk untuk Kesehatan
02 June 2021 |
09:57 WIB
Ketika berselancar di internet, Genhype mungkin pernah membaca informasi dari orang-orang yang mengungkapkan kisah bahwa saudara atau teman mereka meninggal karena terlalu lelah bekerja dan kurangnya waktu istirahat.
Termasuk dengan sistem kerja jarak jauh di masa kenormalan baru, di satu sisi memang lebih fleksibel, tapi di sisi lain menjadi tidak kenal waktu dengan jam kerja yang biisa lebih lama. Dalam jangka panjang, kondisi itu memicu terjadinya ketidakseimbangan antara kehidupan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
Sebenarnya, enggak hanya sekarang saja lho. Dikutip dari Times of India, banyak karyawan yang harus berhadapan dengan risiko kesehatan ekstrem bahkan kematian, sebagai akibat dari kelebihan dalam bekerja.
Sebuah studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional menunjukkan adanya peningkatan sebesar 29% kematian akibat tekanan kerja yang berlebihan dan jam kerja yang panjang di 194 negara.
Padahal, banyak studi yang menyarankan 40 jam kerja selama sepekan adalah jam kerja yang ideal dan lebih dari itu dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Tetapi, seringkali dengan tuntutan terhadap karyawan yang tinggi dan kecenderungan jam kerja yang lama bisa lebih konsisten terjadi secara realistis di tempat kerja memicu berbagai masalah bagi karyawan.
Masalah yang dihadapi karyawan berdampak besar pada kondisi fisik dan mental yang kemudian memicu beberapa penyakit hingga kematian. Beberapa studi mengungkapkan jam kerja total sebesar 55 jam sepekan bisa meningkatkan risiko penyakit stroke hingga 35%.
Dampak-dampak yang dialami ini bisa kembali dilihat sebagai akibat dari keluarnya hormon stres secara berlebihan ditambah dengan kebiasaan rutin yang tidak optimal seperti kekurangan makanan, durasi tidur, serta kurang olahraga dan menjaga kesehatan.
Dampak ini bisa semakin parah dengan adanya penyalahgunaan alkohol atau zat lain sebagai upaya mengatasi tekanan dan masalah di tempat kerja.
Lebih parah lagi, kematian dini bisa terjadi sebagai akibat dari stres mental yang tinggi. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah tekanan di tempat kerja dan masalah di dalamnya.
Genhype, ke depannya selalu jaga kesehatan dan pastikan untuk bisa mengendalikan stres ya!
Editor: Fajar Sidik
Termasuk dengan sistem kerja jarak jauh di masa kenormalan baru, di satu sisi memang lebih fleksibel, tapi di sisi lain menjadi tidak kenal waktu dengan jam kerja yang biisa lebih lama. Dalam jangka panjang, kondisi itu memicu terjadinya ketidakseimbangan antara kehidupan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
Sebenarnya, enggak hanya sekarang saja lho. Dikutip dari Times of India, banyak karyawan yang harus berhadapan dengan risiko kesehatan ekstrem bahkan kematian, sebagai akibat dari kelebihan dalam bekerja.
Sebuah studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional menunjukkan adanya peningkatan sebesar 29% kematian akibat tekanan kerja yang berlebihan dan jam kerja yang panjang di 194 negara.
Padahal, banyak studi yang menyarankan 40 jam kerja selama sepekan adalah jam kerja yang ideal dan lebih dari itu dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Tetapi, seringkali dengan tuntutan terhadap karyawan yang tinggi dan kecenderungan jam kerja yang lama bisa lebih konsisten terjadi secara realistis di tempat kerja memicu berbagai masalah bagi karyawan.
Masalah yang dihadapi karyawan berdampak besar pada kondisi fisik dan mental yang kemudian memicu beberapa penyakit hingga kematian. Beberapa studi mengungkapkan jam kerja total sebesar 55 jam sepekan bisa meningkatkan risiko penyakit stroke hingga 35%.
Dampak-dampak yang dialami ini bisa kembali dilihat sebagai akibat dari keluarnya hormon stres secara berlebihan ditambah dengan kebiasaan rutin yang tidak optimal seperti kekurangan makanan, durasi tidur, serta kurang olahraga dan menjaga kesehatan.
Dampak ini bisa semakin parah dengan adanya penyalahgunaan alkohol atau zat lain sebagai upaya mengatasi tekanan dan masalah di tempat kerja.
Lebih parah lagi, kematian dini bisa terjadi sebagai akibat dari stres mental yang tinggi. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah tekanan di tempat kerja dan masalah di dalamnya.
Genhype, ke depannya selalu jaga kesehatan dan pastikan untuk bisa mengendalikan stres ya!
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.