Awal Tahun 2024, Film Genre Horor Masih Menguasai Bioskop Indonesia

Dunia perfilman Indonesia pada awal 2024 terpantau masih dikuasai genre horor. Sampai pada akhir Januari nanti, setidaknya ada delapan judul film horor yang dirilis di bioskop Indonesia. Jika dirata-rata, setiap minggunya berarti selalu ada dua film horor baru yang dirilis.

Film horor lokal tahun ini dibuka dengan judul Trinil: Kembalikan Tubuhku yang rilis pada 4 Januari 2024. Diikuti dengan Diwe: Hutan Larangan (4 Januari 2024), Sehidup Semati (11 Januari 2024), Rambut Kafan (18 Januari 2024), dan Pemukiman Setan (25 Januari 2024).

Awal tahun ini bioskop Indonesia juga sudah kedatangan sejumlah judul horor luar negeri, dari Night Swim (5 Januari 2024), I Saw the TV Glow (18 Januari 2024), hingga Death Whisperer (17 Januari 2024).

Capaian penonton film horor tersebut pun masih menarik. Film Trinil: Kembalikan Tubuhku misalnya yang telah mendapatkan lebih dari 600.000 penonton per 15 Januari 2024 lalu. Tak jauh berbeda, judul horor lain juga terus mendapatkan jumlah penonton makin bertambah.

Baca juga: Daftar Film Horor Indonesia yang Tayang di Bioskop Januari 2024

Pengamat film Hikmat Darmawan mengatakan bahwa genre horor memang diprediksi masih akan terus mendominasi di pasar perfilman Indonesia. Selain itu, genre melodrama juga sebenarnya punya pertumbuhan yang menarik, walau masih belum sebesar horor.

Tak bisa dimungkiri, horor adalah genre yang lekat dengan cerita yang beredar di masyarakat Indonesia. Faktor kedekatan ini membuat horor kerap kali jadi sesuatu yang menarik bagi banyak orang. 

Sebagai sebuah produk film, horor juga mampu menyuguhkan tontonan menarik bagi masyarakat Indonesia yang gemar dengan sensasi, baik dari segi efek suara maupun visualnya. Hal tersebut membuat film dengan genre ini sering laris di pasaran.

Saat ini pun, eksplorasi cerita horor terus berkembang. Tidak hanya diambil dari mitos, buku, tetapi kisah-kisah yang muncul dalam bentuk thread media sosial X (Twitter) juga belakangan makin menarik perhatian para sineas. Bahkan, sebuah utas di medsos bisa jadi universe baru untuk sebuah film. Hal ini tercermin dari pengembangan cerita KKN di Desa Penari yang masih terus diolah.

“Walau masih didominasi horor, sekarang horornya makin beragam. Ya, tentu kalau bicara film jelek, ya di mana-mana pasti ada. Akan tetapi, film jelek tidak bergantung pada genre. Horor dan semua genre di Indonesia bisa dibilang terus mengalami peningkatan dan menemukan mutu maupun pasarnya sendiri,” ujar Hikmat kepada Hypeabis.id.
  Segendang sepenarian, sutradara Garin Nugroho juga mengatakan bahwa genre horor masih akan banyak bermunculan sepanjang tahun ini. Menurutnya, 60 persen film Indonesia masih akan berkutat di genre tersebut. Baginya, dominasi horor di Indonesia adalah sesuatu yang wajar dan terus terjadi hampir setiap tahun.

Menurutnya, orang Indonesia memang menyukai film-film yang berbau hal mistis dan setan. Di sisi lain, secara pasar, film ini juga kerap jadi menjadi jaminan mendapatkan jumlah penonton yang besar. Dengan demikian, banyak sineas atau rumah produksi yang tertarik menggarap segmen tersebut.

“Penonton Indonesia itu kalau nonton horor kan mesti lebih dari satu orang. Dengan jumlah 300.000-400.000 penonton, sebuah film bisa sudah dapet BEP (break event point, RED) tuh,” terangnya.

Jika berkaca dari tahun lalu, film Indonesia yang masuk ke daftar jajaran jumlah penonton tertinggi juga masih didominasi genre horor. Dari 10 daftar film terlaris 2023, ada enam judul yang merupakan genre horor. Kendati demikian, film drama, musikal, hingga sekuel film lama juga rupanya masih memiliki penonton yang tak sedikit. 

Baca juga: Kaleidoskop 2023: Film Indonesia Paling Laris di Bioskop Tahun Ini

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah