Dipecat AS Roma, Ini Rekam Jejak Pelatih Jose Mourinho yang Dijuluki The Special One
17 January 2024 |
14:35 WIB
Sepuluh hari menjelang hari ulang tahunnya, pelatih Jose Mourinho mendapatkan kado buruk. Pelatih yang dijuluki The Special One tersebut resmi diberhentikan dari klub AS Roma lebih cepat dari kontrak yang telah disepakati sebelumnya yang berakhir pada pertengahan tahun ini.
Kabar tersebut disampaikan AS Roma melalui laman resminya, Selasa (16/1/2024). Dengan turunnya pernyataan resmi ini, pelatih yang dikenal dengan visi sepak bola pragmatis tersebut pun harus angkat koper dari Stadion Olimpico.
Baca juga: Profil Sir Jim Ratcliffe, Pemilik Baru Manchester United yang Berambisi Bawa Klub Berjaya Kembali
“AS Roma mengonfirmasi bahwa Jose Mourinho dan staf kepelatihannya akan segera meninggalkan klub ini. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Mourinho atas semangat dan usahanya sejak kedatangannya di klub,” bunyi pernyataan AS Roma dikutip Hypeabis.id dari laman resminya, Rabu (17/1/2024).
Jose adalah pelatih ke-60 dari klub berjuluk Giallorossi ini. Dia mulai melatih sejak Mei 2021 dan kontraknya akan berakhir pada Juni 2024. Selama melatih di AS Roma, Mourinho telah berhasil mempersembahkan trofi UEFA Conference League pada 2022.
Dalam tiga tahun masa kepelatihannya, Mourinho telah memimpin 138 kali pertandingan AS Roma di berbagai kompetisi. Statistiknya sebenarnya lumayan baik, dia mencatatkan 68 kemenangan, 30 seri, dan 40 kalah.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, sentuhan ajaib dari pelatih asal Portugal ini memang seolah tak bertuah. AS Roma meraih hasil buruk pada musim ini.
Sepanjang 2023/2024, AS Roma gagal bersaing di papan atas klasemen Seri A Liga Italia. Puncaknya dari situasi buruk adalah kekalahan beruntun dari Lazio dan AC Milan.
Dengan catatan kurang menyenangkan ini, Mourinho pun harus angkat kaki lebih cepat dari kontrak awalnya yang berakhir Juni mendatang. Dia harus pergi dari Roma hanya 10 hari sebelum ulang tahunnya pada 26 Januari 2024.
Kendati demikian, sebagai pelatih yang telah melalang buana ke berbagai klub, Mourinho diprediksi tak akan butuh waktu lama menganggur. Sebab, capaiannya selama melatih beberapa klub begitu cemerlang.
Jose Mourinho mengawali kariernya sebagai pelatih sejak September 2000. Kala itu, Mourinho diberi kesempatan menggantikan manajep Jupp Heynckes untuk melatih Benfica. Namun, peran ini tak begitu lama dipegangnya.
Pada rentang 2001-2002, Mourinho pindah ke klub Uniao de Leiria. Tim ini berhasil berhasing di empat besar klasemen di Liga Portugal. Keberhasilan racikan ampuhnya di klub ini kemudian menarik tim-tim besar Portugal.
Benar saja, pada 2002-2004, Mourinho mendapatkan kontrak baru sebagai pelatih kepala untuk klub Porto. Dia berhasil membawa klub ini juara Liga Portugal, Piala Portugal, dan Piala UEFA. Pada 2004, klubnya juga juara Liga Portugal lagi dan memenangkan ajang Liga Champions.
Kepiawaian Mourinho kemudian dilirik klub asal Liga Inggris, Chelsea. Pada 2004-2007, Mourinho menukangi tim asal London ini dan berhasil menjuarai Liga Inggris dua tahun berturut-turut pada 2005-2006. Capaian ini kemudian membuatnya diakui sebagai manajer terbaik di dunia oleh International Federation of Football History and Statistics (IFFHS).
Era kesuksesan Mourinho berlanjut ketika dia menjadi nakhoda untuk klub Inter Milan (2008-2010) dan Real Madrid (2010-2013). Di Liga Italia, Mourinho berhasil meraih Piala Super Italia dan gelar juara Liga Italia Seri A. Di Liga Spanyol, berbagai piala bergengsi juga berhasil diraih, termasuk Copa del Rey dan trofi La Liga.
The Special One kemudian sempat kembali lagi ke Chelsea pada 2013-2015, lalu Manchester United (2016-2018), tottenham Hotspur (2019-2021), dan AS Roma (2021-2024). Seluruh tim yang dilatihnya pernah meraih juara, kecuali Tottenham Hotspur.
Kini, usai keluar dari AS Roma, Mourinho tentu saja akan melanjutkan karier kepelatihannya. Belum jelas klub mana yang akan disinggahi berikutnya. Namun, rumor beredar dia mulai didekati oleh klub yang punya afiliasi dengan Arab Saudi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kabar tersebut disampaikan AS Roma melalui laman resminya, Selasa (16/1/2024). Dengan turunnya pernyataan resmi ini, pelatih yang dikenal dengan visi sepak bola pragmatis tersebut pun harus angkat koper dari Stadion Olimpico.
Baca juga: Profil Sir Jim Ratcliffe, Pemilik Baru Manchester United yang Berambisi Bawa Klub Berjaya Kembali
“AS Roma mengonfirmasi bahwa Jose Mourinho dan staf kepelatihannya akan segera meninggalkan klub ini. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Mourinho atas semangat dan usahanya sejak kedatangannya di klub,” bunyi pernyataan AS Roma dikutip Hypeabis.id dari laman resminya, Rabu (17/1/2024).
Jose adalah pelatih ke-60 dari klub berjuluk Giallorossi ini. Dia mulai melatih sejak Mei 2021 dan kontraknya akan berakhir pada Juni 2024. Selama melatih di AS Roma, Mourinho telah berhasil mempersembahkan trofi UEFA Conference League pada 2022.
Dalam tiga tahun masa kepelatihannya, Mourinho telah memimpin 138 kali pertandingan AS Roma di berbagai kompetisi. Statistiknya sebenarnya lumayan baik, dia mencatatkan 68 kemenangan, 30 seri, dan 40 kalah.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, sentuhan ajaib dari pelatih asal Portugal ini memang seolah tak bertuah. AS Roma meraih hasil buruk pada musim ini.
Sepanjang 2023/2024, AS Roma gagal bersaing di papan atas klasemen Seri A Liga Italia. Puncaknya dari situasi buruk adalah kekalahan beruntun dari Lazio dan AC Milan.
Dengan catatan kurang menyenangkan ini, Mourinho pun harus angkat kaki lebih cepat dari kontrak awalnya yang berakhir Juni mendatang. Dia harus pergi dari Roma hanya 10 hari sebelum ulang tahunnya pada 26 Januari 2024.
Kendati demikian, sebagai pelatih yang telah melalang buana ke berbagai klub, Mourinho diprediksi tak akan butuh waktu lama menganggur. Sebab, capaiannya selama melatih beberapa klub begitu cemerlang.
Jose Mourinho mengawali kariernya sebagai pelatih sejak September 2000. Kala itu, Mourinho diberi kesempatan menggantikan manajep Jupp Heynckes untuk melatih Benfica. Namun, peran ini tak begitu lama dipegangnya.
Pada rentang 2001-2002, Mourinho pindah ke klub Uniao de Leiria. Tim ini berhasil berhasing di empat besar klasemen di Liga Portugal. Keberhasilan racikan ampuhnya di klub ini kemudian menarik tim-tim besar Portugal.
Benar saja, pada 2002-2004, Mourinho mendapatkan kontrak baru sebagai pelatih kepala untuk klub Porto. Dia berhasil membawa klub ini juara Liga Portugal, Piala Portugal, dan Piala UEFA. Pada 2004, klubnya juga juara Liga Portugal lagi dan memenangkan ajang Liga Champions.
Kepiawaian Mourinho kemudian dilirik klub asal Liga Inggris, Chelsea. Pada 2004-2007, Mourinho menukangi tim asal London ini dan berhasil menjuarai Liga Inggris dua tahun berturut-turut pada 2005-2006. Capaian ini kemudian membuatnya diakui sebagai manajer terbaik di dunia oleh International Federation of Football History and Statistics (IFFHS).
Era kesuksesan Mourinho berlanjut ketika dia menjadi nakhoda untuk klub Inter Milan (2008-2010) dan Real Madrid (2010-2013). Di Liga Italia, Mourinho berhasil meraih Piala Super Italia dan gelar juara Liga Italia Seri A. Di Liga Spanyol, berbagai piala bergengsi juga berhasil diraih, termasuk Copa del Rey dan trofi La Liga.
The Special One kemudian sempat kembali lagi ke Chelsea pada 2013-2015, lalu Manchester United (2016-2018), tottenham Hotspur (2019-2021), dan AS Roma (2021-2024). Seluruh tim yang dilatihnya pernah meraih juara, kecuali Tottenham Hotspur.
Kini, usai keluar dari AS Roma, Mourinho tentu saja akan melanjutkan karier kepelatihannya. Belum jelas klub mana yang akan disinggahi berikutnya. Namun, rumor beredar dia mulai didekati oleh klub yang punya afiliasi dengan Arab Saudi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.