Laris di Indonesia, Film Siksa Neraka Dilarang Tayang di Brunei & Malaysia
10 January 2024 |
19:37 WIB
Film Siksa Neraka besutan sutradara Anggy Umbara kembali menjadi perbincangan hangat di medsos. Sebab, setelah berhasil mencuri perhatian moviegoers di Tanah Air, film bergenre horor itu dilarang tayang di Brunei Darussalam dan Malaysia.
Larangan tayang itu diwartakan oleh distributor film Antenna Entertainment di akun media sosial mereka. Dalam postingan di Instagram, mereka mengunggah poster film Siksa Neraka dengan tulisan 'banned' berwarna merah di bagian tengah.
Baca juga: Simak Perbedaan Kengerian Siksa Neraka versi Komik dan Film
Antenna Entertainment merupakan distributor film Indonesia, India, dan Tamil ke saluran televisi kabel, satelit, dan bioskop di Malaysia. Hingga kabar ini disusun, pihak Dee Company, selaku rumah produksi film Siksa Neraka, juga belum menyampaikan pernyataan resmi.
"Bagi kalian yang menantikan ini - Siksa Neraka dilarang tayang di Malaysia dan Brunei," tulis Antenna Entertainments pada Selasa, (8/1/24).
Tak ayal, kolom komentar dari unggahan itu pun diramaikan oleh pertanyaan netizen mengenai alasan dilarangnya film tersebut diputar di bioskop. Kendati begitu, tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai pemblokiran atau alasan di balik larangan tayang film Siksa Neraka.
"Padahal ceritanya cuman mengingatkan bagi manusia jangn berbuat dosa. Ambil positifnya aja sih menurut aku," tulis akun rifky_aventha.
Sebelumnya, film Siksa Neraka telah meraih lebih dari 2 juta penonton menurut laporan dari akun Film Indonesia. Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini bahkan berhasil mengungguli film horor lain, seperti Panggonan Wingit yang baru tembus 1,7 juta penonton.
Cerita film Siksa Neraka diadaptasi dari komik dengan judul yang sama karangan M.B Rahimsyah yang populer pada 1980-an. Seperti komiknya, film ini juga akan menggambarkan siksaan neraka yang didapat dari orang-orang yang berdosa selama hidup di dunia.
Nama M.B Rahimsyah cukup populer dikenal masyarakat lewat karya-karyanya seperti Kumpulan Cerita Rakyat Legenda Nusantara (2022), Ramuan Obat Kuno Ampuh (1992), Joko Dolog (1990), hingga Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul (2018).
Secara umum, film ini berkisah tentang perjalanan empat orang bersaudara, yakni Saleh (Rizky Fachrel), Fajar (Kiesha Alvaro), Tyas (Ratu Sofya), dan Azizah (Nayla Purnama). keempat saudara tersebut sejak kecil, selalu mendapatkan pencerahan mengenai kisah-kisah surga dan neraka dari sang ayah (Ariyo Wahab).
Syahdan, mereka pergi ke desa seberang tanpa sepengetahuan ayahnya. Namun, nasib nahas menimpa mereka, saat terseret arus sungai yang deras. Saat terbangun, Salah menyadari bahwa dia telah berada di alam lain, dengan visual seperti neraka yang dulu sempat diceritakan ayahnya.
Menggunakan teknologi canggih, film Siksa Neraka menghabiskan biaya produksi Rp5 miliar, terutama untuk memvisualisasikan adegan gore dengan teknologi CGI. Adapun, set produksi ini sendiri terdiri atas real set building dan XR Virtual Screen yang membuat adegan jadi terkesan lebih nyata.
"Mulai dari api neraka, lva yang menyala, karang-karang bebatuan, dan berbagai penyiksaan di dalamnya yang tidak mungkin dilakukan secara live shooting," kata Anggy Umbara.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Larangan tayang itu diwartakan oleh distributor film Antenna Entertainment di akun media sosial mereka. Dalam postingan di Instagram, mereka mengunggah poster film Siksa Neraka dengan tulisan 'banned' berwarna merah di bagian tengah.
Baca juga: Simak Perbedaan Kengerian Siksa Neraka versi Komik dan Film
Antenna Entertainment merupakan distributor film Indonesia, India, dan Tamil ke saluran televisi kabel, satelit, dan bioskop di Malaysia. Hingga kabar ini disusun, pihak Dee Company, selaku rumah produksi film Siksa Neraka, juga belum menyampaikan pernyataan resmi.
"Bagi kalian yang menantikan ini - Siksa Neraka dilarang tayang di Malaysia dan Brunei," tulis Antenna Entertainments pada Selasa, (8/1/24).
Tak ayal, kolom komentar dari unggahan itu pun diramaikan oleh pertanyaan netizen mengenai alasan dilarangnya film tersebut diputar di bioskop. Kendati begitu, tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai pemblokiran atau alasan di balik larangan tayang film Siksa Neraka.
"Padahal ceritanya cuman mengingatkan bagi manusia jangn berbuat dosa. Ambil positifnya aja sih menurut aku," tulis akun rifky_aventha.
Sebelumnya, film Siksa Neraka telah meraih lebih dari 2 juta penonton menurut laporan dari akun Film Indonesia. Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini bahkan berhasil mengungguli film horor lain, seperti Panggonan Wingit yang baru tembus 1,7 juta penonton.
Cerita film Siksa Neraka diadaptasi dari komik dengan judul yang sama karangan M.B Rahimsyah yang populer pada 1980-an. Seperti komiknya, film ini juga akan menggambarkan siksaan neraka yang didapat dari orang-orang yang berdosa selama hidup di dunia.
Nama M.B Rahimsyah cukup populer dikenal masyarakat lewat karya-karyanya seperti Kumpulan Cerita Rakyat Legenda Nusantara (2022), Ramuan Obat Kuno Ampuh (1992), Joko Dolog (1990), hingga Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul (2018).
Secara umum, film ini berkisah tentang perjalanan empat orang bersaudara, yakni Saleh (Rizky Fachrel), Fajar (Kiesha Alvaro), Tyas (Ratu Sofya), dan Azizah (Nayla Purnama). keempat saudara tersebut sejak kecil, selalu mendapatkan pencerahan mengenai kisah-kisah surga dan neraka dari sang ayah (Ariyo Wahab).
Syahdan, mereka pergi ke desa seberang tanpa sepengetahuan ayahnya. Namun, nasib nahas menimpa mereka, saat terseret arus sungai yang deras. Saat terbangun, Salah menyadari bahwa dia telah berada di alam lain, dengan visual seperti neraka yang dulu sempat diceritakan ayahnya.
Menggunakan teknologi canggih, film Siksa Neraka menghabiskan biaya produksi Rp5 miliar, terutama untuk memvisualisasikan adegan gore dengan teknologi CGI. Adapun, set produksi ini sendiri terdiri atas real set building dan XR Virtual Screen yang membuat adegan jadi terkesan lebih nyata.
"Mulai dari api neraka, lva yang menyala, karang-karang bebatuan, dan berbagai penyiksaan di dalamnya yang tidak mungkin dilakukan secara live shooting," kata Anggy Umbara.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.