Simak Perbedaan Kengerian Siksa Neraka versi Komik dan Film
20 December 2023 |
21:00 WIB
1
Like
Like
Like
Film Siksa Neraka yang tayang di bioskop sejak 14 Desember 2023 mendapatkan sambutan baik dari penonton. Hingga hari keenam penayangan, film horor yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini telah ditonton sebanyak 772.457 orang.
“Alhamdulillah, dari kecil paling suka sama angka 7. Insya Allah makin banyak orang-orang yang tobat dan ingat dengan pedihnya azab Allah,” tulis Anggy Umbara melalui Instagram resminya, dikutip Hypeabis.id, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Film Horor Siksa Neraka Tayang 14 Desember 2023 di Bioskop
Diadaptasi dari karya komik legendaris MB Rahimsyah, film Siksa Neraka memperoleh sentuhan penulisan dari Lele Laila. Meski mengusung judul yang sama, Siksa Neraka versi komik dan film memiliki sejumlah perbedaan.
Kendati demikian, secara umum, versi film dan versi komik masih sama-sama memiliki benang merah karena sama-sama menggambarkan berbagai siksaan orang yang masuk neraka karena selama hidup di dunia banyak melakukan dosa-dosa besar.
Kira-kira apa saja ya perbedaan antara Siksa Neraka versi komik dan filmnya. Sebelum nonton film ini di bioskop, yuk simak beberapa hal yang berbeda.
Meski membawa isu yang sama soal siksaan orang-orang yang berada di neraka, film terbaru dari Anggy Umbara ini tak serta merta meniru gaya penceritaan versi komik. Sebab, pada dasarnya, medium yang dipakai untuk bercerita juga berbeda.
Pada versi komik, cerita yang disampaikan lebih banyak menggunakan sudut pandang orang ketika. Ada semacam narator yang memandu para pembaca untuk memahami gambar dan cerita yang terjadi di komik.
Komik Siksa Neraka sangat populer pada era 1990-an hingga 2000-an. Sebagai komik jadul, Siksa Neraka kala itu lebih banyak hadir dalam format hitam putih. Kengerian siksaan neraka yang dihadirkan pun tidak berwarna.
Sebaliknya, versi film yang dibuat pada 2023 membuat visual dari kengerian siksaan neraka dibuat dalam versi berwarna. Hal ini tentu saja menciptakan intensi berbeda, utamanya bagi penonton yang menyaksikannya di sebuah layar besar di bioskop.
Berbeda dari versi komik, pola cerita yang dihadirkan versi film memiliki alur yang lebih jelas. Karakterisasi dari setiap yang hadir di dalam film juga tergambar dengan apik. Hal ini memudahkan penonton untuk menyimak jalan ceritanya.
Film ini akan bercerita tentang empat orang kakak beradik bernama Saleh (Rizky Fachrel), Fajar (Kiesha Alvaro), Tyas (Ratu Sofya), dan Azizah (Nayla Purnama). Mereka dididik oleh orang tuanya dengan keras oleh orang tuanya yang juga pemuka agama. Setiap hari, mereka mendengar dan merenungi kisah-kisah mengenai kehidupan di surga dan neraka
Namun, suatu malam, mereka pergi ke desa seberang tanpa sepengetahuan ayahnya. Petaka terjadi ketika Saleh dan adik-adiknya terseret sungai. Mereka pun hilang. Saat terbangun, mereka telah berada di alam lain, yakni neraka. Gambaran soal kengerian siksaan mulai dimunculkan. Cerita menjadi kompleks ketika orang tua mereka menyadari anaknya telah hilang dan dengan segera melakukan proses pencarian.
Salah satu yang ikonik dari Siksa Neraka adalah hukuman. Versi komik dan film sama-sama menampilkan hukuman. Namun, rupanya tidak semua hukuman di neraka yang ada di komik ditampilkan di film. Beberapa adegan yang dirasa terlalu vulgar di komik juga mendapat penyesuaian. Walaupun demikian, hal itu tidak akan mengurangi kengerian dan pelajaran besar yang didapat dari peristiwa tersebut.
Baca juga: Pemain dan Sinopsis Film Siksa Neraka yang Rilis 14 Desember 2023
Editor: Dika Irawan
“Alhamdulillah, dari kecil paling suka sama angka 7. Insya Allah makin banyak orang-orang yang tobat dan ingat dengan pedihnya azab Allah,” tulis Anggy Umbara melalui Instagram resminya, dikutip Hypeabis.id, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Film Horor Siksa Neraka Tayang 14 Desember 2023 di Bioskop
Diadaptasi dari karya komik legendaris MB Rahimsyah, film Siksa Neraka memperoleh sentuhan penulisan dari Lele Laila. Meski mengusung judul yang sama, Siksa Neraka versi komik dan film memiliki sejumlah perbedaan.
Kendati demikian, secara umum, versi film dan versi komik masih sama-sama memiliki benang merah karena sama-sama menggambarkan berbagai siksaan orang yang masuk neraka karena selama hidup di dunia banyak melakukan dosa-dosa besar.
Kira-kira apa saja ya perbedaan antara Siksa Neraka versi komik dan filmnya. Sebelum nonton film ini di bioskop, yuk simak beberapa hal yang berbeda.
1. Gaya Penceritaan
Meski membawa isu yang sama soal siksaan orang-orang yang berada di neraka, film terbaru dari Anggy Umbara ini tak serta merta meniru gaya penceritaan versi komik. Sebab, pada dasarnya, medium yang dipakai untuk bercerita juga berbeda.Pada versi komik, cerita yang disampaikan lebih banyak menggunakan sudut pandang orang ketika. Ada semacam narator yang memandu para pembaca untuk memahami gambar dan cerita yang terjadi di komik.
2. Visual Lebih Berwarna
Komik Siksa Neraka sangat populer pada era 1990-an hingga 2000-an. Sebagai komik jadul, Siksa Neraka kala itu lebih banyak hadir dalam format hitam putih. Kengerian siksaan neraka yang dihadirkan pun tidak berwarna.Sebaliknya, versi film yang dibuat pada 2023 membuat visual dari kengerian siksaan neraka dibuat dalam versi berwarna. Hal ini tentu saja menciptakan intensi berbeda, utamanya bagi penonton yang menyaksikannya di sebuah layar besar di bioskop.
3. Alur Cerita Lebih Jelas
Berbeda dari versi komik, pola cerita yang dihadirkan versi film memiliki alur yang lebih jelas. Karakterisasi dari setiap yang hadir di dalam film juga tergambar dengan apik. Hal ini memudahkan penonton untuk menyimak jalan ceritanya.Film ini akan bercerita tentang empat orang kakak beradik bernama Saleh (Rizky Fachrel), Fajar (Kiesha Alvaro), Tyas (Ratu Sofya), dan Azizah (Nayla Purnama). Mereka dididik oleh orang tuanya dengan keras oleh orang tuanya yang juga pemuka agama. Setiap hari, mereka mendengar dan merenungi kisah-kisah mengenai kehidupan di surga dan neraka
Namun, suatu malam, mereka pergi ke desa seberang tanpa sepengetahuan ayahnya. Petaka terjadi ketika Saleh dan adik-adiknya terseret sungai. Mereka pun hilang. Saat terbangun, mereka telah berada di alam lain, yakni neraka. Gambaran soal kengerian siksaan mulai dimunculkan. Cerita menjadi kompleks ketika orang tua mereka menyadari anaknya telah hilang dan dengan segera melakukan proses pencarian.
4. Hukuman di Neraka
Salah satu yang ikonik dari Siksa Neraka adalah hukuman. Versi komik dan film sama-sama menampilkan hukuman. Namun, rupanya tidak semua hukuman di neraka yang ada di komik ditampilkan di film. Beberapa adegan yang dirasa terlalu vulgar di komik juga mendapat penyesuaian. Walaupun demikian, hal itu tidak akan mengurangi kengerian dan pelajaran besar yang didapat dari peristiwa tersebut.Baca juga: Pemain dan Sinopsis Film Siksa Neraka yang Rilis 14 Desember 2023
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.