Buku Growth Space karya Anggawira. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)

Growth Space, Ketika Anggawira Berbagi Kiat Agar Pengusaha Melesat pada Era Digital

10 January 2024   |   08:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pengusaha harus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk menguasai teknologi yang terus berkembang. Mereka harus menyusun siasat jitu menghadapi hal tersebut. Inilah yang menjadi topik bahasan Anggawira dalam buku terbarunya, Growth Space: Menjadi Entrepreneur yang Kokoh dan Berkelanjutan di Era Digital.
 
Berbekal wawasan pengalaman praktisnya, Sekjen Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) itu mengulas perkembangan industri usaha berbasis teknologi. Dia berbagi energi bertumbuh sebagai suplemen menyehatkan bagi para pelaku bisnis.
 
Konsep Society 5.0 kian berkembang yang membuat kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, termasuk di dunia bisnis. Sejalan dengan visi pemerintah Indonesia dalam menghadapi tantangan perkembangan pada era teknologi, Growth Space hadir untuk membuka wawasan baru bagi masyarakat ketika menghadapi perubahan pada era revolusi Industri 4.0.

Baca juga: Founder Nyonya Piyama Bagikan Kiat Sukses Jadi Pengusaha Perempuan
 
Buku ini berisi ulasan ilmiah dengan ilustrasi pengalaman dan analogi ringan yang bersinggungan dengan rutinitas kehidupan sehari-hari. Anggawira memberikan wawasan mendalam tentang perubahan zaman, sekaligus memberikan solusi konkret yang dapat diimplementasikan oleh para pemimpin bisnis dan pengusaha.
 
“Melalui buku ini, saya ingin mengajak para pengusaha untuk merajut usaha, menyiapkan ekosistem bersama dalam menyambut tantangan masa depan," ujarnya saat ditemui Hypeabis.id di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. 
 
Dia percaya, meskipun akan banyak tantangan pada masa mendatang, para pengusaha muda mampu mengatasinya dengan cara-cara baru yang sepadan dengan zamannya. Oleh karena itu, sebagai penulis, Anggawira berusaha berbagi gagasan bahwa saat ini para pelaku bisnis perlu memiliki ekosistem yang bertumbuh untuk mengikuti perkembangan zaman.

"Entrepreneur butuh Growth Space yang dapat menjadi panduan agar berani melesat berbekal inovasi dan kreativitas," ujarnya.
 

Peluncuran buku Growth Space di TIM. (Sumber gambar: Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)

Peluncuran buku Growth Space di TIM. (Sumber gambar: Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia ke depan akan menjadi negara maju dengan pendapatan GDP terbesar nomor 6 atau 10 pada 2040, menuju Indonesia Emas dengan satu konsep: Generasi muda harus cerdas, mempunyai integritas, dan konsisten dalam meningkatkan kualitas diri.

Dengan dunia yang sekarang sudah berubah, kompetisi harus dilakukan dan dimenangkan. "Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dan kesiapan diri yang terkait dengan leadership dan kemampuan intelektual,” tegasnya.
 
Bahlil juga menilai buku Growth Space berupaya membuka wawasan masyarakat khususnya generasi muda untuk menghadapi perubahan pada era revolusi Industri 4.0. Dia menyebut Indonesia perlu lebih banyak aktivis yang naik kelas dan mampu mengeksekusi gagasan menjadi sesuatu yang konkret.
 
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tedi Bharata menyampaikan pada era sekarang ini, SDM Indonesia perlu memiliki dua hal, yaitu kemampuan untuk kolaborasi dan keterampilan beradaptasi. Dua hal itu harus jadi DNA SDM di Tanah Air untuk menyongsong lahirnya generasi emas 2045. 
 
"Semoga buku ini bisa menjadi katalis dan inspirasi bagi teman-teman muda untuk mencurahkan apa yang ada di pikiran, apa idenya itu benar-benar sampai menjadi kejadian, dieksekusi menjadi sebuah buku," harap Tedi.
 
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Arif Satria menyampaikan terdapat tiga kata kunci untuk menghadapi perubahan, yakni mindset baru, perilaku baru, dan cara baru dalam bekerja. Orang yang ingin berkembang dan maju, adalah orang dengan growth mindset yang yakin bahwa dirinya bisa berubah. 
 
"Bakatnya bisa berubah, IQ-nya bisa berubah, kebiasaan bisa berubah, kemampuan bisa berubah. Dengan kata lain, selalu optimis selalu yakin bahwa kemampuan itu sesuatu yang sifatnya unlimited," tuturnya.

Baca juga: 7 Tips Membangun Bisnis bagi Pemula ala Pengusaha Milenial

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

5 Gaya Vintage Aktris di Red Carpet Golden Globe Awards 2024, Elle Fanning sampai Dua Lipa

BERIKUTNYA

Serba-serbi Penukaran Wristband NCT 127 The Unity Jakarta, Jadwal hingga Persyaratan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: