Mengenali & Mengatasi Depresi dalam Buku Merawat Luka Batin
23 May 2022 |
18:57 WIB
Tambah satu lagi rekomendasi buku tentang kesehatan mental yang bisa Genhype baca yakni Merawat Luka Batin karya dokter sekaligus penulis dr. Jiemi Ardian Sp.Kj. Melalui buku ini, dr. Jiemi mencoba menguraikan tentang gangguan depresi, termasuk langkah-langkah praktis untuk mengatasi depresi dan mencari pertolongan.
Lewat bukunya ini, dr. Jiemi menjelaskan bahwa depresi merupakan kumpulan perasaan yang sangat mengganggu dan begitu melekat seakan orang-orang yang mengalaminya tidak bisa terlepas darinya.
Menurut dr. Jiemi, ketika seseorang mengalami depresi, mereka cenderung ingin menjauh dari pola merusaknya. Namun, sebanyak apapun motivasi positif yang coba diberikan, katanya, depresi tetap ada di dalam diri mereka.
“Depresi tidak akan hilang hanya dengan senyuman maupun usaha berkata kepada diri sendiri “ayo kamu pasti bisa” yang sesungguhnya sama saja dengan membohongi diri,” kata dr. Jiemi dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Senin (23/5/2022).
Baca juga: 6 Buku Bergizi tentang Kesehatan Mental yang Menarik Dibaca
Buku Merawat Luka Batin berisi tentang bagaimana proses berpikir yang lebih kritis, bukan sekadar berpikir dengan positif. Saat perasaan sedang tidak baik-baik saja, terlebih pada keadaan depresi, proses pikir seseorang biasanya ikut andil dalam memperburuk keadaan.
“Namun, sulit bagi mereka untuk menyadari proses berpikir yang bermasalah ini karena kita menganggapnya sebagai cara kita melihat realitas. Menyadari pikiran yang keliru saat hal itu muncul bukanlah hal yang mudah,” ujar dr. Jiemi.
Selain itu, dijelaskan pula dalam buku ini bagaimana seseorang memahami sisi gelap dirinya serta cara untuk meneranginya, berlatih mindfulness, cara menghindari dan mengatasi pikiran-pikiran tentang menyakiti diri sendiri bahkan dorongan untuk bunuh diri hingga pemahaman bagi kita untuk mengasihi dan membantu orang dengan depresi.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Terbaik untuk Kamu yang Hobi Membaca
Menurut dr. Jiemi, buku ini tidak dapat menggantikan peran tenaga profesional, psikiater, maupun psikolog klinis, akan tetapi buku ini dapat dijadikan pegangan bersama tenaga kerja profesional untuk keluar dari depresi.
Dalam buku Merawat Luka Batin juga berisi langkah-langkah praktis sebagai alat swabantu untuk mengenali dan mengatasi depresi, apa saja yang perlu dilakukan, ke mana kita mencari pertolongan, perlukah menggunakan obat-obatan dari psikiater, dan teknik apa yang perlu dilakukan.
“Untuk kepentingan pembelajaran, semua kisah di buku ini adalah ilustrasi, bukan rahasia pasien yang diceritakan ulang. Semoga buku ini juga bisa menghapus stigma tentang depresi dan menunjukkan bahwa gangguan kejiwaan, termasuk depresi, bisa dialami siapa saja,” tambah dr. Jiemi.
Sementara itu, dr. Jiemi Ardian merupakan seorang dokter lulusan spesialis kedokteran jiwa di Universitas Sebelas Maret. Sejak masa pendidikan kedokteran jiwa, dr. Jiemi sangat tertarik dengan tema depresi, bunuh diri, self-harm, dan trauma.
Berangkat dari pengalaman pribadi, dia ingin sebanyak mungkin orang mengizinkan dirinya untuk menolong dan mengembalikan kembali kebahagiaan para pasiennya. Saat ini, dr. Jiemi juga masih terus belajar hingga tersertifikasi sebagai pengajar Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) dan Mindfulness Based Cognitive Therapy (MBCT) dari Mindful Academy Solterreno, Spanyol dan Bangor University, Wales.
Editor: Gita Carla
Lewat bukunya ini, dr. Jiemi menjelaskan bahwa depresi merupakan kumpulan perasaan yang sangat mengganggu dan begitu melekat seakan orang-orang yang mengalaminya tidak bisa terlepas darinya.
Menurut dr. Jiemi, ketika seseorang mengalami depresi, mereka cenderung ingin menjauh dari pola merusaknya. Namun, sebanyak apapun motivasi positif yang coba diberikan, katanya, depresi tetap ada di dalam diri mereka.
“Depresi tidak akan hilang hanya dengan senyuman maupun usaha berkata kepada diri sendiri “ayo kamu pasti bisa” yang sesungguhnya sama saja dengan membohongi diri,” kata dr. Jiemi dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Senin (23/5/2022).
Baca juga: 6 Buku Bergizi tentang Kesehatan Mental yang Menarik Dibaca
Sampul buku Merawat Luka Batin (Sumber gambar: Gramedia)
“Namun, sulit bagi mereka untuk menyadari proses berpikir yang bermasalah ini karena kita menganggapnya sebagai cara kita melihat realitas. Menyadari pikiran yang keliru saat hal itu muncul bukanlah hal yang mudah,” ujar dr. Jiemi.
Selain itu, dijelaskan pula dalam buku ini bagaimana seseorang memahami sisi gelap dirinya serta cara untuk meneranginya, berlatih mindfulness, cara menghindari dan mengatasi pikiran-pikiran tentang menyakiti diri sendiri bahkan dorongan untuk bunuh diri hingga pemahaman bagi kita untuk mengasihi dan membantu orang dengan depresi.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Terbaik untuk Kamu yang Hobi Membaca
Menurut dr. Jiemi, buku ini tidak dapat menggantikan peran tenaga profesional, psikiater, maupun psikolog klinis, akan tetapi buku ini dapat dijadikan pegangan bersama tenaga kerja profesional untuk keluar dari depresi.
Dalam buku Merawat Luka Batin juga berisi langkah-langkah praktis sebagai alat swabantu untuk mengenali dan mengatasi depresi, apa saja yang perlu dilakukan, ke mana kita mencari pertolongan, perlukah menggunakan obat-obatan dari psikiater, dan teknik apa yang perlu dilakukan.
“Untuk kepentingan pembelajaran, semua kisah di buku ini adalah ilustrasi, bukan rahasia pasien yang diceritakan ulang. Semoga buku ini juga bisa menghapus stigma tentang depresi dan menunjukkan bahwa gangguan kejiwaan, termasuk depresi, bisa dialami siapa saja,” tambah dr. Jiemi.
Sementara itu, dr. Jiemi Ardian merupakan seorang dokter lulusan spesialis kedokteran jiwa di Universitas Sebelas Maret. Sejak masa pendidikan kedokteran jiwa, dr. Jiemi sangat tertarik dengan tema depresi, bunuh diri, self-harm, dan trauma.
Berangkat dari pengalaman pribadi, dia ingin sebanyak mungkin orang mengizinkan dirinya untuk menolong dan mengembalikan kembali kebahagiaan para pasiennya. Saat ini, dr. Jiemi juga masih terus belajar hingga tersertifikasi sebagai pengajar Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) dan Mindfulness Based Cognitive Therapy (MBCT) dari Mindful Academy Solterreno, Spanyol dan Bangor University, Wales.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.