Daging Steak Berpotensi Sebabkan Kanker Pankreas, Ini Alasannya
05 January 2024 |
19:57 WIB
Makan daging steak ternyata bisa meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Sebab, mayoritas daging steak menggunakan daging merah. Jenis daging ini sudah sejak 2015 dianggap World Health Organization (WHO) masuk sebagai penyebab kanker kategori Grup 2A karsinogen.
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyarankan agar konsumsi daging merah, termasuk steak dan berbagai oalahan lain untuk dikurangi. Utamanya bagi mereka yang berusia lebih dari 40 tahun.
Baca juga: Manfaat Kubis Ungu untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Kanker dan Baik Buat Jantung
“Konsumsi daging ini bukan hanya kanker pankreas, tetapi juga kanker kolorektal,” ungkap Ari dalam Media Briefing Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia yang digelar virtual, Jumat (05/1/2024).
Anggota dewan pertimbangan PB IDI menjelaskan mengonsumsi daging merah akan memengaruhi organ pencernaan. Sebab, pankreas merupakan salah satu organ tubuh yang punya fungsi penting dalam proses tersebut.
Seseorang yang terlalu sering mengonsumsi daging merah bisa menyebabkan organ pencergaan tersebut bekerja lebih banyak dari biasanya. Sebab, pola konsumsinya memang lebih lama.
Daging merah termasuk jenis yang sulit dicerna secara bersih. Hal ini terkadang membuat daging ini menempel dan perlahan menjadi radang kronis yang menimbulkan polip. Inilah cikal bakal kanker.
“Konsumsi daging merah akan membuat pankreas bekerja lebih berat dalam bekerja untuk menghasilkan enzim untuk membantu pencernaan,” imbuhnya.
Selain itu, Ari juga menyarankan agar masyarakat mulai mengurangi diet tinggi lemak. Lalu, mulai terapkan diet sehat yang lebih seimbang. Sebab, pola makan merupakan salah satu faktor penting dalam pencegahan.
Di sisi lain, kondisi berat badan juga harus dijaga. Usahakan untuk selalu berada dalam berat badan yang seimbang. Jangan terlalu berat, juga jangan terlalu rendah.
“Mulailah berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol. Mulai hidup sehat pada intinya,” imbuhnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta menjauhi gaya hidup sedentary. Sebab, perilaku malas gerak ini juga menjadi pemicu kanker. Dengan demikian, olahraga rutin menjadi salah satu hal yang dianjurkan setelahnya.
Selain badan jadi terasa lebih bugar, olahraga teratur juga membuat tubuh lebih mampu merawat kesehatannya dari dalam. Olahraga juga membantu meningkatkan hormon endorfin sehingga memicu perasaan lebih bahagia dalam menjalani hidup.
“Yang tidak kalah penting adalah batasi konsumsi gula. Hal ini penting untuk membantu mengendalikan gula darah,” tegasnya.
Ari mengatakan pencegahan dalam penyakit kanker pankreas merupakan hal yang penting. Sebab, penyakit ini termasuk kategori silent killer. Pada tahap awal, gejala sering kali tidak muncul. Adapun saat gejala mulai muncul, sering kali penyakitnya udah mulai berat.
Oleh karena itu, Ari menyarankan agar masyarakat bisa mengedepankan metode pencegahan daripada penyakit. Sejauh ini, kanker pankreas juga menjadi penyakit yang dapat diderita oleh siapa saja, meski orang berusia di atas 55 tahun ke atas lebih rentan mengalami penyakit ini.
Baca juga: 5 Cara Mengolah Daging Kurban Agar Bebas dari Zat Karsinogen
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyarankan agar konsumsi daging merah, termasuk steak dan berbagai oalahan lain untuk dikurangi. Utamanya bagi mereka yang berusia lebih dari 40 tahun.
Baca juga: Manfaat Kubis Ungu untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Kanker dan Baik Buat Jantung
“Konsumsi daging ini bukan hanya kanker pankreas, tetapi juga kanker kolorektal,” ungkap Ari dalam Media Briefing Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia yang digelar virtual, Jumat (05/1/2024).
Anggota dewan pertimbangan PB IDI menjelaskan mengonsumsi daging merah akan memengaruhi organ pencernaan. Sebab, pankreas merupakan salah satu organ tubuh yang punya fungsi penting dalam proses tersebut.
Seseorang yang terlalu sering mengonsumsi daging merah bisa menyebabkan organ pencergaan tersebut bekerja lebih banyak dari biasanya. Sebab, pola konsumsinya memang lebih lama.
Daging merah termasuk jenis yang sulit dicerna secara bersih. Hal ini terkadang membuat daging ini menempel dan perlahan menjadi radang kronis yang menimbulkan polip. Inilah cikal bakal kanker.
“Konsumsi daging merah akan membuat pankreas bekerja lebih berat dalam bekerja untuk menghasilkan enzim untuk membantu pencernaan,” imbuhnya.
Selain itu, Ari juga menyarankan agar masyarakat mulai mengurangi diet tinggi lemak. Lalu, mulai terapkan diet sehat yang lebih seimbang. Sebab, pola makan merupakan salah satu faktor penting dalam pencegahan.
Di sisi lain, kondisi berat badan juga harus dijaga. Usahakan untuk selalu berada dalam berat badan yang seimbang. Jangan terlalu berat, juga jangan terlalu rendah.
“Mulailah berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol. Mulai hidup sehat pada intinya,” imbuhnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta menjauhi gaya hidup sedentary. Sebab, perilaku malas gerak ini juga menjadi pemicu kanker. Dengan demikian, olahraga rutin menjadi salah satu hal yang dianjurkan setelahnya.
Selain badan jadi terasa lebih bugar, olahraga teratur juga membuat tubuh lebih mampu merawat kesehatannya dari dalam. Olahraga juga membantu meningkatkan hormon endorfin sehingga memicu perasaan lebih bahagia dalam menjalani hidup.
“Yang tidak kalah penting adalah batasi konsumsi gula. Hal ini penting untuk membantu mengendalikan gula darah,” tegasnya.
Ari mengatakan pencegahan dalam penyakit kanker pankreas merupakan hal yang penting. Sebab, penyakit ini termasuk kategori silent killer. Pada tahap awal, gejala sering kali tidak muncul. Adapun saat gejala mulai muncul, sering kali penyakitnya udah mulai berat.
Oleh karena itu, Ari menyarankan agar masyarakat bisa mengedepankan metode pencegahan daripada penyakit. Sejauh ini, kanker pankreas juga menjadi penyakit yang dapat diderita oleh siapa saja, meski orang berusia di atas 55 tahun ke atas lebih rentan mengalami penyakit ini.
Baca juga: 5 Cara Mengolah Daging Kurban Agar Bebas dari Zat Karsinogen
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.