8 Kota di Dunia yang Mengalami Overtourism pada 2023, dari Bali sampai Venesia
05 January 2024 |
12:00 WIB
4. Barcelona, Spanyol
Barcelona juga mengalami lonjakan wisatawan sepanjang 2023. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kritik warga lokal lewat spanduk dan grafiti yang mendesak pelancong untuk pulang. Merespons hal itu, Barcelona akhirnya menjadi kota di Eropa pertama yang melarang pembangunan hotel baru di pusat kotanya, serta membatasi penyewaan kamar hotel jangka pendek.Pada Oktober 2023, Barcelona juga menutup terminal pelabuhan utaranya untuk lalu lintas kapal pesiar, menyusul kesepakatan dengan otoritas lokal untuk memindahkan kapal lebih jauh ke luar kota. Tak cuma itu, mulai 1 April 2024, wisatawan juga harus membayar biaya tambahan kota yang lebih tinggi yakni sebesar 3,25 Euro, atau naik dari 2,75 Euro pada 2023.
Barcelona, Spanyol. (Sumber gambar: Daniel Corneschi/Unsplash)
5. Miami, Amerika Serikat
Dalam data yang dirilis Mei 2023, sepanjang 2022, jumlah wisatawan di Miami memecahkan rekor hingga 26,5 juta pengunjung, dengan perkiraan pendapatan sebesar US$20,8 miliar. Angka tersebut meningkat sebesar 8% dibandingkan 2021. Namun, pertumbuhan itu juga menciptakan kerumunan yang tak terkendali, yang berdampak buruk pada lingkungan.Kondisi tersebut membuat warga lokal mendesak pemerintah untuk menerapkan aturan ketat terhadap wisatawan seperti pembatasan konsumsi alkohol dan kebisingan di kawasan hiburan kota. Warga setempat khawatir jika tak terkendali, angka kejahatan dan kekacauan di kota akan meningkat, sehingga menjadi lebih berbahaya dan kurang ramah keluarga.
6. Paris, Prancis
Kota yang tersohor karena seni dan fesyennya ini memang digandrungi pelancong dari berbagai negara selama beberapa tahun terakhir. Menara Eiffel yang menjadi ikon kota disebutkan mengalami lonjakan pengunjung pada puncak musim semi dan musim panas. Hal tersebut membuat otoritas setempat memberlakukan aturan pembatasan pengunjung.Aturan tersebut telah diberlakukan di Museum Louvre yang membatasi pengunjung hariannya sebanyak 30.000 orang. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan para travel influencer untuk membantu menyebarkan kesadaran kolektif akan isu-isu yang disebabkan oleh pariwisata massal
Venesia, Italia. (Sumber gambar: Te Lun Ou Yan/Unsplash)
7. Phuket, Thailand
Phuket adalah surga bagi pecinta wisata pantai. Menurut studi Money Transfers, Phuket menduduki posisi teratas sebagai destinasi paling padat di dunia pada 2023, dengan jumlah wisatawan sebanyak 118 orang untuk setiap penduduk lokalnya. Studi yang sama juga menemukan bahwa Pattaya dan Krabi, berada di posisi kedua dan ketiga, dengan masing-masing 98,7 dan 72,2 wisatawan per penduduk.Di media sosial, banyak pengunjung menggambarkan Phuket sebagai salah satu tempat paling menakjubkan secara geografis yang pernah mereka lihat, tapi mereka juga mengatakan bahwa kota ini ramai dan tercemar akibat pariwisata massal. Untuk mengatasi hal itu, otoritas pariwisata Thailand akan lebih memperhatikan demografi pengunjung yang lebih berkualitas.
8. Venesia, Italia
Menikmati indahnya Grand Canal masih menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Venesia. Akibatnya, kota kuno di Italia itu mengalami overtourism pada 2023. Menanggapi kondisi itu, pemerintah setempat akan memberlakukan pajak turis harian yang akan dimulai pada April 2024.Pajak itu harus dibayarkan sebesar 5 Euro untuk pelancong berusia 15 tahun ke atas yang tidak bermalam. Adapun, pajak tersebut hanya akan dikenakan pada 29 hari sepanjang 2024, tepatnya pada bulan peak season yakni April-Juni, antara pukul 08.30-16.00 yang dianggap sebagai waktu tersibuk di Venesia.
Overtourism yang terjadi di Venesia juga mendapatkan sorotan dari Komite Warisan Dunia UNESCO. Pasalnya, Venesia dan lagunanya kini telah masuk ke dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya UNESCO, yang diumumkan di pertemuan badan PBB di Arab Saudi pada September 2023. Hal itu membuat pemerintah Italia didesak untuk terus melindungi cagar budayanya.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Pariwisata Indonesia Bangkit Gemilang
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.