Kiat Memilih & Merawat Pemutar Piringan Hitam yang Hadirkan Nuansa Klasik
29 December 2023 |
10:30 WIB
Penikmat musik terutama yang gemar nuansa klasik atau retro pastinya tidak asing dengan turntable. Pemutar piringan hitam atau vinyl ini menjadi alat yang bisa diandalkan untuk mendengarkan musik dengan suara jernih ketimbang melalui compact disk (CD).
Turntable terbilang awet alias tidak mudah rusak. Alat ini juga sangat pas dijadikan pajangan selain fungsi utamanya sebagai pemutar suara. Buat kamu yang baru saja tertarik mendengarkan musik melalui turntable, Direktur Pabrik Piringan Hitam PHR Pressing Clement Arnold menyebut ada beberapa pertimbangan sebelum membelinya.
Baca juga: Pemutar Piringan Hitam Ngetren Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca juga: Pemutar Piringan Hitam Ngetren Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya
Dalam memilih turntable, Clement Arnold menyarankan untuk melihat kebutuhan, baru kemudian bicara kualitas dan harga. Kamu juga perlu menentukan jenis pemutar piringan hitam yang ingin dibeli. Saat ini, turntable ada yang bersifat portabel dan sudah dilengkapi speaker hingga yang memiliki audio file.
Namun, untuk kelas entry level atau pemula, Arnold merekomendasikan Gadhouse Henry Hi-Fi Turrntable yang dibanderol Rp4,7 jutaan. Harga tersebut juga sudah dilengkapi dua speaker dan fitur Bluetooth. “Gak perlu cari speaker lagi, tinggal play,” ujarnya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
Dari spesifikasi di laman Gadhouse, suara lembut turntable ini lahir dari kartrid magnet bergerak Audio Technica T3600L. Dilengkapi kayu mahoni sebagai alasnya menjadi kombinasi sempurna antara nostalgia dan modernitas.
Pemutar piringan hitam ini memiliki kecepatan 33 1/3 rpm dengan fitur rendah bising dan ground connector system. Pengguna juga bisa mentransmisikan musik digital ke turntable melalui Bluetooth.
Bicara soal perawatan, Arnold menyampaikan bagian paling sensitif pada alat pemutar piringan hitam terletak pada jarumnya. Bergesekan langsung dengan piringan hitam, jarum ini rentan sekali patah. Oleh karena itu, sebaiknya jarum tidak terkena benda asing atau terbentur badan turntable.
“Tidak boleh tersentuh tangan, benda asing karena yang paling mahal dan rentan rusak,” tegasnya.
“Tidak boleh tersentuh tangan, benda asing karena yang paling mahal dan rentan rusak,” tegasnya.
Begitu pula dengan piringan hitamnya. Vinyl sangat sensitif jika terkena debu. Kualitas suaranya akan turun dan menjadi berisik saat diputar. Untuk mencegah terkena debu, Arnold menyarankan agar vinyl disimpan menggunakan plastik sampul di dalamnya dan jangan sampai dipegang atau terkena benda lain terutama pada bagian alur musiknya.
Penyimpanannya juga perlu diperhatikan. Vinyl sebaiknya disimpan secara vertikal, tidak horizontal atau ditumpuk karena akan membuatnya menjadi melengkung. “Suhu jangan terlalu panas, jangan terlalu lembab. Dia bisa berjamur. Kalau terlalu panas vinyl bisa melengkung. Jangan terkena matahari langsung,” saran Arnold.
Beberapa alat pemutar piringan hitam pun telah menerapkan ketahanan dengan menggunakan material yang tahan air maupun debu. Ada pula yang sudah dilengkapi penutup debu sehingga tidak perlu melakukan perawatan ekstra. Seandainya ada sedikit debu yang menempel, cukup dilap dengan kain yang lembut. Sementara itu, bagian yang perlu diganti dalam beberapa tahun hanyalah karet pemutar piringan hitam.
Baca juga: 10 Musisi yang Merilis Album dengan Format Vinyl, Ada Nadine Amizah & Mocca
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Baca juga: 10 Musisi yang Merilis Album dengan Format Vinyl, Ada Nadine Amizah & Mocca
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.