Yuk Pahami Pentingnya Self Love dan 5 Cara Praktis Menerapkannya!

20 December 2023 | 14:50 WIB

Athaya Ramadhani Putri Cheriyanto Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Genhype, pernah enggak sih mengkritik diri sendiri saat melakukan kesalahan? seperti berkata i hate myself! dan kalimat-kalimat negatif lainnya. Kondisi itu muncul dalam pikiran karena kadang kala seseorang kurang mencintai diri sendiri atau yang sering dikenal dengan self love.

Self love adalah cara seseorang mencintai dan menghargai dirinya sendiri, serta memperlakukan dirinya dengan baik. Dikutip dari hasil penelitian Rully dkk (Rully et al., 2023)*, menemukan bahwa self love penting dalam membangun harga diri dan kepercayaan diri sehingga dapat mengurangi risiko seseorang mengalami depresi, kecemasan, dan perfeksionisme dan lain sebagainya.

Baca juga: 4 Tips Self Love ala Inez Kristanti

Apabila seseorang sudah bisa mencintai dirinya sendiri, maka dia bisa menerima semua kekurangan dan kelebihan dalam dirinya. Jadi, bagaimana cara memulai mencintai diri sendiri? Berikut cara praktis menerapkan self love yang bisa kalian coba:

1. Kenali diri sendiri seutuhnya

Ketika ingin menerapkan self love, tentu saja harus terlebih dahulu mengenali diri sendiri. Seseorang harus tahu apa mimpinya, apa tujuan hidupnya, apa barang kesukaan serta makanan kesukaannya, dan lain-lain. Mengenali diri dengan lebih baik juga menghindarkan diri dari pengaruh buruk dan membuat diri lebih tangguh ketika menghadapi kritikan dan pendapat orang lain.

2. Kurangi intensitas membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain pasti akan menurunkan rasa percaya diri dan menimbulkan perasaan tidak berharga. Jika seseorang terus melakukan hal itu, maka dia tidak akan pernah mencapai kesuksesan dalam hal apapun. Oleh karena itu, dia perlu menyalurkan seluruh tenaga ke hal-hal positif untuk mencapai impian dan tujuan. Jangan biarkan waktu yang berharga terbuang sia-sia untuk memikirkan dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

3. Tidak menghiraukan perkataan/pendapat orang lain

Jika seseorang terlalu fokus mengkhawatirkan opini orang lain, kemajuannya akan terhambat. Ketika dia ingin mengalami perkembangan tetapi merasa takut dengan pendapat orang lain, bahkan khawatir tentang pandangan mereka terhadap tindakannya, rasa takut ini justru akan menghalanginya untuk memulai kemajuan.

Lebih baik dia fokus pada impiannya daripada mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan. Cobalah melaksanakan tindakan yang diinginkan dan memulainya tanpa ragu, selama tindakan tersebut memiliki dampak positif dan mendukung pengembangan diri.

4. Selalu bersyukur dan percaya tidak ada kesempurnaan yang mutlak

Tidak sedikit orang beranggapan bahwa kehidupan orang lain di sekitarnya hampir tanpa kekurangan. Padahal, setiap orang di dunia pasti memiliki kekurangan dan masalah yang ditutupi. Oleh karena itu, buang jauh-jauh rasa tidak percaya diri atau minder karena tidak ada orang yang sempurna tanpa kekurangan sedikit pun.

**5. Temukan circle yang membantu bertumbuh**

Lingkungan yang buruk bisa menyulitkan seseorang untuk dapat mencintai diri sendiri. Oleh sebab itu, dia perlu memilih teman-teman yang memberikan dampak positif karena mereka akan mendukungnya untuk meningkatkan persepsi positif tentang diri.

Sebaliknya, hindarilah teman yang berdampak negatif bagi pengembangan diri karena hal tersebut akan menghalangi seseorang untuk mencintai diri sendiri.

Baca juga: Contek Beberapa Tips Self Love ala Jessica Iskandar Yuk!

Nah itulah lima kiat penting untuk membangun self love dan rasa percaya diri, yang akan bermanfaat dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup. Yuk sebarkan spirit mencintai diri sendiri ke banyak orang!

Referensi:
*Rully, M. F., Harahap, A. C. P., & Rusman, A. A. (2023). Social comparisonrelationship with self-love in adolescents and the implications of guidance and counselling. KONSELI?: Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 10(1), 106–114.

Disclaimer: segala informasi dan kutipan dalam artikel ini sepenuhnya menjadi tangung jawab penulis bersangkutan.

Editor: Fajar Sidik