Kasus Naik Lagi, Cek Jenis-Jenis Vaksin Covid-19 di Indonesia
19 December 2023 |
18:30 WIB
Kasus Covid-19 kembali merebak jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Saat ini, Kementerian Kesehatan juga kembali mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi guna mencegah terkena Covid-19 subvarian baru.
Dalam laman Kementerian Kesehatan awal bulan ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengingatkan masyarakat segera melakukan vaksinasi Covid-19, baik dosis lengkap maupun booster.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Begini Cara Dapat Vaksin Gratis
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi seiring peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asean – termasuk Indonesia. Subvarian Omicron XBB 1.5 mendominasi kenaikan kasus tersebut. Selain itu, di dalam negeri juga sudah ada subvarian EG2 dan EG5.
Dengan menerima vaksin, antibodi dalam tubuh seorang akan kembali mengalami peningkatan dan juga memperpanjang perlindungan dari keparahan atau kematian akibat Covid-19. Masyarakat dapat memperoleh vaksin dosis lengkap atau booster di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), rumah sakit, atau pos vaksinasi terdekat di setiap daerah.
Untuk mendapatkan vaksin, individu hanya perlu menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas lain kepada petugas. Setelah menjalani proses vaksinasi, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat sakit, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.
Tidak hanya itu, individu juga perlu pergi ke fasilitas layanan kesehatan atau rumah sakit paling dekat jika mengalami gejala yang mengarah kepada Covid-19 seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas untuk menjalani diagnosis selanjutnya.
Untuk diketahui, saat ini, sejumlah vaksin telah digunakan di dalam negeri. Penggunaan vaksin tersebut setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), sehingga penggunaannya aman.
Bagi Genhype yang hendak vaksin Covid-19, berikut sejumlah jenis vaksin yang berlaku di dalam negeri dirangkum dari BPOM dan berbagai sumber lainnya:
Vaksin pertama yang ada di dalam negeri pada saat ini adalah Astra Zeneca. Vaksin AstraZeneca (COVID-19 Vaccine AstraZeneca) merupakan vaksin COVID-19. Vaksin ini dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).
Vaksin Covovax merupakan vaksin COVID-19 dengan platform protein subunit glikoprotein spike menggunakan adjuvant Matrix-M1 yang dikembangkan Novavax Inc., USA. Vaksin ini diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India dan didaftarkan di Indonesia oleh PT Indofarma.
Vaksin Indovac memiliki kandungan zat aktif rekombinan Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, USA. Pada saat ini, indovac menjadi vaksin primer lengkap.
Janssen COVID-19 Vaccine merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector yang menggunakan vector Adenovirus (Ad26). BPOM menyebut bahwa vaksin tersebut dibuat di beberapa fasilitas produksi, antara lain di Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, USA. Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.
Vaksin lainnya adalah Moderna COVID-19 Vaccine. Vaksin ini merupakan hasil dari pengembangan menggunakan platform mRNA yang memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Vaksin Moderna memerlukan teknologi penyimpanan yang berbeda dari jenis vaksin inactivated virus yang sebelumnya telah memperoleh EUA. Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu -20 derajat celsius.
Vaksin Pfizer merupakan jenis lainnya yang menggunakan platform mRNA. Vaksin ini diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech. Sebagaimana vaksin dengan platform mRNA lainnya, Pfizer juga memiliki spesifikasi penyimpanan khusus dengan menggunakan ultra low temperature.
Vaksin sinopharm memiliki platform virus yang dimatikan. BPOM menuliskan bahwa berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik. BPOM juga mencatat bahwa rasa nyeri di tempat suntikan, rasa gatal, kemerahan, dan pembengkakan adalah reaksi lokal yang peling sering dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog vaksin sinopharm.
Sinovac merupakan vaksin dengan platform virus yang dimatikan. Badan Pengawas Obat dan Makanan menuliskan, vaksin ini tidak menyebabkan efek samping berat. Efek samping dari vaksin ini bersifat ringan, seperti rasa nyeri, iritasi dan sedang berupa pembengkakan sistemik, nyeri otot, demam, dan gangguan sakit kepala. Sementara itu, efikasi vaksin CoronaVac memenuhi standar minimal yang ditetapkan WHO.
Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. Vaksin ini memiliki platform rekombinan protein sub-unit. Sebelumnya, Vaksin Zifivax telah melalui tahap uji klinik fase 3 terhadap sekitar 28.500 subjek uji. Selain Indonesia, pelaksanaan uji klinik tahap 3 tersebut juga berada di Uzbekistan, Pakistan, Equador, dan China.
Vaksin Inavac adalah vaksin lain yang ada di dalam negeri. Vaksin ini juga dikenal sebagai vaksin Merah Putih dan merupakan hasil pengembangan peneliti Universitas Airlangga yang bekerja sama dengan PT Biotis dan menggunakan platform inactivated.
Vaksin Inavac merupakan vaksin karya anak bangsa Indonesia yang proses pengembangannya 100 persen di dalam negeri, mulai dari hulu menggunakan seed vaksin dari hasil isolasi virus SARS-CoV-2 pasien COVID-19 di Surabaya hingga ke proses uji klinik dan produksi.
Cara mendapatkan vaksin primer lengkap atau booster dari berbagai sumber:
Baca juga: IDI Soroti Rendahnya Angka Vaksinasi Booster Indonesia di Tengah Merebaknya Covid-19 di Singapura
Editor: Dika Irawan
Dalam laman Kementerian Kesehatan awal bulan ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengingatkan masyarakat segera melakukan vaksinasi Covid-19, baik dosis lengkap maupun booster.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Begini Cara Dapat Vaksin Gratis
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi seiring peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asean – termasuk Indonesia. Subvarian Omicron XBB 1.5 mendominasi kenaikan kasus tersebut. Selain itu, di dalam negeri juga sudah ada subvarian EG2 dan EG5.
Dengan menerima vaksin, antibodi dalam tubuh seorang akan kembali mengalami peningkatan dan juga memperpanjang perlindungan dari keparahan atau kematian akibat Covid-19. Masyarakat dapat memperoleh vaksin dosis lengkap atau booster di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), rumah sakit, atau pos vaksinasi terdekat di setiap daerah.
Untuk mendapatkan vaksin, individu hanya perlu menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas lain kepada petugas. Setelah menjalani proses vaksinasi, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat sakit, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.
Tidak hanya itu, individu juga perlu pergi ke fasilitas layanan kesehatan atau rumah sakit paling dekat jika mengalami gejala yang mengarah kepada Covid-19 seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas untuk menjalani diagnosis selanjutnya.
Untuk diketahui, saat ini, sejumlah vaksin telah digunakan di dalam negeri. Penggunaan vaksin tersebut setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), sehingga penggunaannya aman.
Bagi Genhype yang hendak vaksin Covid-19, berikut sejumlah jenis vaksin yang berlaku di dalam negeri dirangkum dari BPOM dan berbagai sumber lainnya:
1. Astra Zeneca
Vaksin pertama yang ada di dalam negeri pada saat ini adalah Astra Zeneca. Vaksin AstraZeneca (COVID-19 Vaccine AstraZeneca) merupakan vaksin COVID-19. Vaksin ini dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).
2. Novavax / Covavax
Vaksin Covovax merupakan vaksin COVID-19 dengan platform protein subunit glikoprotein spike menggunakan adjuvant Matrix-M1 yang dikembangkan Novavax Inc., USA. Vaksin ini diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India dan didaftarkan di Indonesia oleh PT Indofarma.
3. Indovac
Vaksin Indovac memiliki kandungan zat aktif rekombinan Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, USA. Pada saat ini, indovac menjadi vaksin primer lengkap.
4. Janssen (J&J)
Janssen COVID-19 Vaccine merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector yang menggunakan vector Adenovirus (Ad26). BPOM menyebut bahwa vaksin tersebut dibuat di beberapa fasilitas produksi, antara lain di Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, USA. Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.
5. Moderna
Vaksin Moderna memerlukan teknologi penyimpanan yang berbeda dari jenis vaksin inactivated virus yang sebelumnya telah memperoleh EUA. Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu -20 derajat celsius.
6. Pfizer
7. Sinopharm
8. Sinovac
9. Zifivax
10. Inavac
Vaksin Inavac merupakan vaksin karya anak bangsa Indonesia yang proses pengembangannya 100 persen di dalam negeri, mulai dari hulu menggunakan seed vaksin dari hasil isolasi virus SARS-CoV-2 pasien COVID-19 di Surabaya hingga ke proses uji klinik dan produksi.
Cara mendapatkan vaksin primer lengkap atau booster dari berbagai sumber:
- Buka aplikasi Satu Sehat, dan masuk ke dalam aplikasi.
- Pilih fitur vaksin dan imunisasi.
- Tekan fitur tiket vaksin.
- Pilih nama Anda yang terdapat di dalam laman.
- Setelah itu, simpan tiket sebagai gambar.
- Pergi ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), rumah sakit, atau pos vaksinasi terdekat di setiap daerah. Jangan lupa untuk membawa KTP atau identitas lain selain tiket tersebut.
Baca juga: IDI Soroti Rendahnya Angka Vaksinasi Booster Indonesia di Tengah Merebaknya Covid-19 di Singapura
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.