Gaya Desain Interior Shabby Chic Terkini, Gabungan Nuansa Modern dan Lawas
18 December 2023 |
18:29 WIB
Sejak pandemi, banyak orang yang mulai mencari suasana hangat, akrab, dan nyaman di rumah. Hunian dipandang lebih dari sekadar tempat tinggal, tapi jadi ruang yang nyaman sehingga semua penghuninya merasa betah menikmati suasana rumah setiap saat.
Untuk menciptakan nuansa tersebut, makin banyak orang yang mengadopsi gaya shabby chic dalam mengatur desain interior rumah. Shabby chic adalah gaya desain interior yang memadukan unsur vintage dan modern untuk menciptakan tampilan elegan namun klasik dan hangat.
Tema dekorasi ini biasanya ditandai dengan penggunaan warna-warna dan tekstur lembut, bahan-bahan alami dan daya tarik romantis dengan nuansa pedesaan. Melansir The Spruce, gaya desain shabby chic cukup terkenal pada era 1980-1990. Konsep desain satu ini diperkenalkan pertama kali pada 1970-an oleh desainer interior asal Inggris Rachel Ashwell, ketika mendirikan jaringan furnitur bernama Shabby Chic.
Baca juga: Mengenal Karakteristik Desain Memphis, Gaya Arsitektur Nyentrik yang Ngetren Lagi
Penamaan shabby chic dibuat oleh Ashwell untuk mendefinisikan konsep desainnya mengubah barang bekas antik menjadi dekorasi rumah yang kasual dan cantik namun elegan. Seiring waktu, tokonya berkembang dan dia mulai bermitra dengan peretail massal seperti Target, untuk memasarkan produk bergaya shabby chic lebih luas.
Dekorasi shabby chic umumnya menggunakan warna pastel yang lembut seperti putih krem, dan warna yang lebih terang untuk warna dinding dan perabotan termasuk biru, hijau, merah muda, lavender atau kuning. Selain itu, palet yang lebih gelap termasuk biru tua dapat digunakan dalam dosis kecil untuk kontras dengan palet warna utama.
Warna tanah seperti karat dan coklat juga cocok dengan skema desain jenis ini. Termasuk, tidak ada salahnya juga memilih warna putih untuk furnitur, dengan menggores sedikit bagian sudutnya dengan amplas untuk menciptakan gaya shabby chic dengan sempurna.
Begitupun dari segi furnitur shabby chic biasanya ditandai dengan tampilan yang tampak berantakan. Pinggirannya akan lecet, hasil akhir tidak akan tampak berkilau dan baru, dan mungkin ada simpul yang terlihat pada kayu dan menandakan tampilan yang sudah tua.
Karakteristik utama dari desain shabby chic adalah tampilan ruangan yang klasik dan romantis, dengan elemen pola bunga, warna kalem, dan tekstur kerutan. Desainer Interior asal AS Carrie Leskowitz mengatakan tampilan shabby chic juga identik dengan nuansa vintage atau santai, sehingga menciptakan suasana romantis dan membumi secara autentik.
Furnitur berbahan linen putih bersih dan perabotan antik juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari desain shabby chic. Bahkan, semakin berusia sebuah furnitur, semakin baik pula perabotan itu cocok dengan ruangan bergaya shabby chic.
"Tampilan furniturnya tetap bertahan meski sering digunakan dan goresan yang tak terhindarkan dari perabot justru sangat disukai karena menambah pesonanya," katanya.
Meski demikian, ada perbedaan antara tampilan vintage dan shabby chic. Vintage mengacu pada barang-barang yang tua dan punya histori tersendiri. Sedangkan perabot shabby chic mewujud menjadi barang-barang yang lebih modern, namun visualnya sengaja dibuat seperti usang. Misalnya, furnitur kayu yang dibuat dengan aplikasi cat seolah terkelupas.
Seiring waktu, penerapan gaya desain shabby chic dibuat lebih modern dengan beberapa penyesuaian hingga dikenal istilah shabby chic modern. Menukil dari laman Wilson and Dorset, shabby chic modern adalah versi terbaru dari gaya klasik yang menggabungkan ide dekorasi shabby chic dan tren desain yang lebih modern.
Salah satu contohnya adalah penggunaan warna cat yang lebih gelap daripada warna yang lebih terang untuk membuat ruangan terasa tidak terlalu kuno dan menampilkan aksen modern seperti potongan logam selain kayu.
Desain shabby chic modern lebih populer saat ini, karena tampilannya tidak terlalu berantakan dan lebih bersih dibandingkan gaya shabby chic sebelumnya pada 1980-an dan 1990-an. Penyesuaian ini tercipta untuk menemukan keseimbangan antara tampilan kontemporer dan lama atau usang.
Misalnya, untuk mendekorasi kamar tidur dengan gaya shabby chic, kalian bisa memilih warna-warna lembut seperti biru pastel, pink, dan hijau pucat. Isi dengan furnitur berwarna putih dan sandaran kepala berlapis kain. Pilih gorden berwarna netral berbahan linen, bunga atau motif, serta jangan takut untuk memadukannya.
Sebab, tampilan shabby chic masa kini bukan soal sekadar memilih material kain yang estetis dengan ruffles misalnya, namun lebih pada menciptakan kesan santai, kasual, dan ramah.
Agar ruangan semakin nyaman, tambahkan karpet lantai kulit dan bantal untuk menyatukan semua elemen tersebut. Bawalah barang-barang unik seperti kursi antik sebagai meja samping tempat tidur dan gantungkan linen, atau selimut kulit di ujung tempat tidur.
Baca juga: Melihat Desain Interior Minimalis Rustic di ASTON Serang, Kedepankan IoT & Smart Room
Untuk ranjang tidur, cobalah furnitur kayu bercat putih, atau tampilan klasik yang dicat kurang sempurna dan padukan dengan kasur yang nyaman. Sebagai sentuhan akhir, letakkan permadani lantai kulit juga di samping tempat tidur.
Editor: Fajar Sidik
Untuk menciptakan nuansa tersebut, makin banyak orang yang mengadopsi gaya shabby chic dalam mengatur desain interior rumah. Shabby chic adalah gaya desain interior yang memadukan unsur vintage dan modern untuk menciptakan tampilan elegan namun klasik dan hangat.
Tema dekorasi ini biasanya ditandai dengan penggunaan warna-warna dan tekstur lembut, bahan-bahan alami dan daya tarik romantis dengan nuansa pedesaan. Melansir The Spruce, gaya desain shabby chic cukup terkenal pada era 1980-1990. Konsep desain satu ini diperkenalkan pertama kali pada 1970-an oleh desainer interior asal Inggris Rachel Ashwell, ketika mendirikan jaringan furnitur bernama Shabby Chic.
Baca juga: Mengenal Karakteristik Desain Memphis, Gaya Arsitektur Nyentrik yang Ngetren Lagi
Penamaan shabby chic dibuat oleh Ashwell untuk mendefinisikan konsep desainnya mengubah barang bekas antik menjadi dekorasi rumah yang kasual dan cantik namun elegan. Seiring waktu, tokonya berkembang dan dia mulai bermitra dengan peretail massal seperti Target, untuk memasarkan produk bergaya shabby chic lebih luas.
Ilustrasi ruangan dengan gaya desain shabby chic. (Sumber gambar: Victor Huqhes/Unsplash)
Warna tanah seperti karat dan coklat juga cocok dengan skema desain jenis ini. Termasuk, tidak ada salahnya juga memilih warna putih untuk furnitur, dengan menggores sedikit bagian sudutnya dengan amplas untuk menciptakan gaya shabby chic dengan sempurna.
Begitupun dari segi furnitur shabby chic biasanya ditandai dengan tampilan yang tampak berantakan. Pinggirannya akan lecet, hasil akhir tidak akan tampak berkilau dan baru, dan mungkin ada simpul yang terlihat pada kayu dan menandakan tampilan yang sudah tua.
Karakteristik Desain Shabby Chic
Karakteristik utama dari desain shabby chic adalah tampilan ruangan yang klasik dan romantis, dengan elemen pola bunga, warna kalem, dan tekstur kerutan. Desainer Interior asal AS Carrie Leskowitz mengatakan tampilan shabby chic juga identik dengan nuansa vintage atau santai, sehingga menciptakan suasana romantis dan membumi secara autentik.Furnitur berbahan linen putih bersih dan perabotan antik juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari desain shabby chic. Bahkan, semakin berusia sebuah furnitur, semakin baik pula perabotan itu cocok dengan ruangan bergaya shabby chic.
"Tampilan furniturnya tetap bertahan meski sering digunakan dan goresan yang tak terhindarkan dari perabot justru sangat disukai karena menambah pesonanya," katanya.
Ilustrasi furnitur dengan gaya desain shabby chic. (Sumber gambar: Deborah Diem/Unsplash)
Seiring waktu, penerapan gaya desain shabby chic dibuat lebih modern dengan beberapa penyesuaian hingga dikenal istilah shabby chic modern. Menukil dari laman Wilson and Dorset, shabby chic modern adalah versi terbaru dari gaya klasik yang menggabungkan ide dekorasi shabby chic dan tren desain yang lebih modern.
Salah satu contohnya adalah penggunaan warna cat yang lebih gelap daripada warna yang lebih terang untuk membuat ruangan terasa tidak terlalu kuno dan menampilkan aksen modern seperti potongan logam selain kayu.
Desain shabby chic modern lebih populer saat ini, karena tampilannya tidak terlalu berantakan dan lebih bersih dibandingkan gaya shabby chic sebelumnya pada 1980-an dan 1990-an. Penyesuaian ini tercipta untuk menemukan keseimbangan antara tampilan kontemporer dan lama atau usang.
Ilustrasi ruangan dengan gaya desain shabby chic. (Sumber gambar: Vecislavas Pop/Pexels)
Sebab, tampilan shabby chic masa kini bukan soal sekadar memilih material kain yang estetis dengan ruffles misalnya, namun lebih pada menciptakan kesan santai, kasual, dan ramah.
Agar ruangan semakin nyaman, tambahkan karpet lantai kulit dan bantal untuk menyatukan semua elemen tersebut. Bawalah barang-barang unik seperti kursi antik sebagai meja samping tempat tidur dan gantungkan linen, atau selimut kulit di ujung tempat tidur.
Baca juga: Melihat Desain Interior Minimalis Rustic di ASTON Serang, Kedepankan IoT & Smart Room
Untuk ranjang tidur, cobalah furnitur kayu bercat putih, atau tampilan klasik yang dicat kurang sempurna dan padukan dengan kasur yang nyaman. Sebagai sentuhan akhir, letakkan permadani lantai kulit juga di samping tempat tidur.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.