Kiat Aman Liburan Musim Dingin bagi Pengidap Penyakit Jantung
16 December 2023 |
21:00 WIB
Negara-negara dengan empat musim selalu menjadi destinasi wisata pilihan menjelang akhir tahun. Sebut saja Korea Selatan, Jepang, New York, Prancis, dan Italia. Negara-negara itu sedang mengalami musim dingin. Banyak wisatawan yang ingin menyaksikan langsung pemandangan langit bersalju.
Namun, tempat-tempat bersuhu dingin kurang baik untuk pengidap penyakit jantung. Sejumlah penelitian yang dipublikasikan di American Heart Association, mengungkap banyaknya kasus serangan jantung terjadi selama liburan musim dingin.
Baca juga: Daftar Negara Bersalju di Asia untuk Liburan Musim Dingin
Penelitian tersebut melaporkan, jumlah kematian tertinggi akibat penyakit jantung terjadi pada 25 Desember, 26 Desember, dan 1 Januari.
Paparan cuaca dingin berkepanjangan dapat menyebabkan tubuh mengalami hipotermia, yakni penurunan suhu tubuh hingga di bawah normal. Kondisi tersebut terjadi akibat hilangnya panas tubuh dan kemampuan tubuh untuk menghasilkan panas.
Gejala hipotermia misalnya seperti menggigil, sering mengantuk, sulit berkonsentrasi, ujung jari terasa nyeri, persendian kaku dan sulit digerakkan, sulit melakukan gerakan tubuh yang membutuhkan keseimbangan seperti mengancingkan baju atau membuka sarung tangan, serta mengalami frostbite yakni sensasi jari seperti ditusuk jarum yang membuat kebas.
Saat terpapar suhu dingin tubuh secara otomatis akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan suhu hangatnya. Misalnya jantung akan memompa darah lebih banyak, sehingga detak jantung akan semakin cepat dan tekanan darah akan meningkat. Kerja otot-otot jantung yang meningkat membuat pembuluh darah jadi mengecil sehingga pasokan darah ke jantung menurun.
Padahal darah mengalirkan oksigen dan nutrisi ke sel-sel otot jantung, sehingga organ tersebut dapat bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, pada orang-orang yang mengalami penyempitan pembuluh darah jantung, cuaca dingin dapat berisiko memicu serangan jantung.
Kenakan pakaian hangat, longgar dan kering yang dapat menyimpan udara hangat di tubuh. Jangan lupa syal dan topi untuk melindungi leher dan kepala dari angin.
Hindari aktivitas berat, umumnya liburan diisi dengan berbagai aktivitas padat seperti perjalanan jarak jauh dan mengunjungi beberapa destinasi wisata sekaligus dalam satu hari. Pastikan kamu membuat perencanaan liburan yang baik dan realistis, sediakan waktu untuk makan dan istirahat supaya tidak stres.
Lakukan olahraga, jangan lupakan aktivitas fisik selama waktu liburan. American Heart Association merekomendasikan setidaknya melakukan 150 menit olahraga per minggu. Kamu dan keluarga bisa olahraga bersama seperti jogging, senam, atau bersepeda.
Konsumsi obat-obatan, kegiaran liburan yang padat bisa membuatmu lupa jadwal minum obat. Bawalan obat-obatan selama bepergian dan patuhi aturan minumnya. Selain itu pastikan untuk memantau tekanan darahmu.
Baca juga: 10 Street Food Musim Dingin Khas Korea, Bikin Ngiler!)
Editor: Dika Irawan
Namun, tempat-tempat bersuhu dingin kurang baik untuk pengidap penyakit jantung. Sejumlah penelitian yang dipublikasikan di American Heart Association, mengungkap banyaknya kasus serangan jantung terjadi selama liburan musim dingin.
Baca juga: Daftar Negara Bersalju di Asia untuk Liburan Musim Dingin
Penelitian tersebut melaporkan, jumlah kematian tertinggi akibat penyakit jantung terjadi pada 25 Desember, 26 Desember, dan 1 Januari.
Paparan cuaca dingin berkepanjangan dapat menyebabkan tubuh mengalami hipotermia, yakni penurunan suhu tubuh hingga di bawah normal. Kondisi tersebut terjadi akibat hilangnya panas tubuh dan kemampuan tubuh untuk menghasilkan panas.
Gejala hipotermia misalnya seperti menggigil, sering mengantuk, sulit berkonsentrasi, ujung jari terasa nyeri, persendian kaku dan sulit digerakkan, sulit melakukan gerakan tubuh yang membutuhkan keseimbangan seperti mengancingkan baju atau membuka sarung tangan, serta mengalami frostbite yakni sensasi jari seperti ditusuk jarum yang membuat kebas.
Saat terpapar suhu dingin tubuh secara otomatis akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan suhu hangatnya. Misalnya jantung akan memompa darah lebih banyak, sehingga detak jantung akan semakin cepat dan tekanan darah akan meningkat. Kerja otot-otot jantung yang meningkat membuat pembuluh darah jadi mengecil sehingga pasokan darah ke jantung menurun.
Padahal darah mengalirkan oksigen dan nutrisi ke sel-sel otot jantung, sehingga organ tersebut dapat bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, pada orang-orang yang mengalami penyempitan pembuluh darah jantung, cuaca dingin dapat berisiko memicu serangan jantung.
Tips Liburan yang Aman
Mengontrol asupan makanan, biasanya saat liburan segala jenis makanan dihidangkan. Konsumsilah makanan sehat seperti karbohidrat, protein, lemak secukupnya. Hindari garam dan gula berlebih. Jangan lupa penuhi asupan air putih.Kenakan pakaian hangat, longgar dan kering yang dapat menyimpan udara hangat di tubuh. Jangan lupa syal dan topi untuk melindungi leher dan kepala dari angin.
Hindari aktivitas berat, umumnya liburan diisi dengan berbagai aktivitas padat seperti perjalanan jarak jauh dan mengunjungi beberapa destinasi wisata sekaligus dalam satu hari. Pastikan kamu membuat perencanaan liburan yang baik dan realistis, sediakan waktu untuk makan dan istirahat supaya tidak stres.
Lakukan olahraga, jangan lupakan aktivitas fisik selama waktu liburan. American Heart Association merekomendasikan setidaknya melakukan 150 menit olahraga per minggu. Kamu dan keluarga bisa olahraga bersama seperti jogging, senam, atau bersepeda.
Konsumsi obat-obatan, kegiaran liburan yang padat bisa membuatmu lupa jadwal minum obat. Bawalan obat-obatan selama bepergian dan patuhi aturan minumnya. Selain itu pastikan untuk memantau tekanan darahmu.
Baca juga: 10 Street Food Musim Dingin Khas Korea, Bikin Ngiler!)
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.