Menyimpan Ribuan Tahun Sejarah Nusantara, Simak Khazanah Jamu Indonesia
12 December 2023 |
21:07 WIB
Lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa, yakni UNESCO menetapkan Budaya Sehat Jamu menjadi warisan budaya tak benda dunia. Minuman tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu sampai sekarang itu memiliki sejumlah fakta menarik.
Budaya Sehat Jamu menjadi warisan budaya tak benda UNESCO setelah salah satu lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan layak. Keputusan itu ditetapkan dalam sidang komite ke-18 yang terselenggara dari 4 sampai 9 Desember 2023 di Kasane, Bostwana.
Baca juga: Perjalanan Panjang Jamu, Ramuan Tradisional yang Kini Berstatus Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Tidak hanya menetapkan Budaya Sehat Jamu menjadi salah satu warisan budaya tak benda dunia, UNESCO juga memuji dokumen nominasi karena dinilai melibatkan partisipasi aktif komunitas jamu yang ada di Indonesia.
Penetapan itu menjadi harapan untuk melahirkan kesadaran, kecintaan, dan kebiasaan agar jamu menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Jamu adalah upaya preventif yang khasiatnya tidak akan diperoleh secara instan sehingga perlu dikonsumsi secara berkelanjutan.
Budaya Sehat Jamu merupakan manifestasi kekayaan budaya Indonesia dalam bidang kesehatan dan pengobatan. Berikut sejumlah fakta menarik tentang jamu di dalam negeri yang dirangkum dari berbagai sumber:
Berbeda dengan minuman teh dan kopi, produk minuman yang disebut dengan jamu sangat luas. Jika minuman teh merujuk terhadap penggunaan daun teh dan kopi kepada biji kopi yang digunakannya, tidak dengan jamu.
Dalam bahasa Jawa Kuno, jamu berasal dari kata jampi usada. Jampi memiliki arti doa. Sementara itu, usada adalah kesehatan. Jadi, jamu adalah apa saja yang dimasukkan ke dalam tubuh, secara rutin, dan dikukuhkan dengan doa untuk kesehatan. Dari namanya, jamu mengandung harapan kesehatan dari sisi mental, fisik, dan spiritual bagi siapapun yang mengonsumsinya.
Asal usul jamu dapat ditelusuri kembali hingga zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia, di mana pengetahuan tentang penggunaan tanaman obat dan rempah-rempah telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Penggunaan jamu diyakini telah berlangsung selama berabad-abad, bahkan ribuan tahun, sejak masa pemerintahan kerajaan Hindu-Jawa. Dalam relief candi Borobudur yang dibuat pada 772 M di masa Kerajaan Hindu-Budha, tergambar tradisi meracik dan mengonsumsi jamu sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan. Catatan ini dapat ditemukan pada sejumlah temuan historis di situs arkeologi Liyangan dan di relief Karmawibhangga Candi Borobudur.
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa pembuat jamu tradisional di Indonesia masih didominasi oleh masyarakat lanjut usian. Beberapa tahun lalu, sebanyak 49,5 persen pembuat jamu sudah berusia lebih dari 50 tahun. Dari total itu, tidak banyak yang memiliki penerus. Kondisi ini mendesak adanya regenerasi pembuat jamu tradisional agar kelestariannya dapat terjaga.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Budaya Sehat Jamu menjadi warisan budaya tak benda UNESCO setelah salah satu lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan layak. Keputusan itu ditetapkan dalam sidang komite ke-18 yang terselenggara dari 4 sampai 9 Desember 2023 di Kasane, Bostwana.
Baca juga: Perjalanan Panjang Jamu, Ramuan Tradisional yang Kini Berstatus Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Tidak hanya menetapkan Budaya Sehat Jamu menjadi salah satu warisan budaya tak benda dunia, UNESCO juga memuji dokumen nominasi karena dinilai melibatkan partisipasi aktif komunitas jamu yang ada di Indonesia.
Penetapan itu menjadi harapan untuk melahirkan kesadaran, kecintaan, dan kebiasaan agar jamu menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Jamu adalah upaya preventif yang khasiatnya tidak akan diperoleh secara instan sehingga perlu dikonsumsi secara berkelanjutan.
Budaya Sehat Jamu merupakan manifestasi kekayaan budaya Indonesia dalam bidang kesehatan dan pengobatan. Berikut sejumlah fakta menarik tentang jamu di dalam negeri yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Variasi Produk yang Luas
Berbeda dengan minuman teh dan kopi, produk minuman yang disebut dengan jamu sangat luas. Jika minuman teh merujuk terhadap penggunaan daun teh dan kopi kepada biji kopi yang digunakannya, tidak dengan jamu.Dalam bahasa Jawa Kuno, jamu berasal dari kata jampi usada. Jampi memiliki arti doa. Sementara itu, usada adalah kesehatan. Jadi, jamu adalah apa saja yang dimasukkan ke dalam tubuh, secara rutin, dan dikukuhkan dengan doa untuk kesehatan. Dari namanya, jamu mengandung harapan kesehatan dari sisi mental, fisik, dan spiritual bagi siapapun yang mengonsumsinya.
2. Eksis Sejak Ribuan Tahun
Asal usul jamu dapat ditelusuri kembali hingga zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia, di mana pengetahuan tentang penggunaan tanaman obat dan rempah-rempah telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.Penggunaan jamu diyakini telah berlangsung selama berabad-abad, bahkan ribuan tahun, sejak masa pemerintahan kerajaan Hindu-Jawa. Dalam relief candi Borobudur yang dibuat pada 772 M di masa Kerajaan Hindu-Budha, tergambar tradisi meracik dan mengonsumsi jamu sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan. Catatan ini dapat ditemukan pada sejumlah temuan historis di situs arkeologi Liyangan dan di relief Karmawibhangga Candi Borobudur.
3. Belasan Ribu Racikan Jamu Terbaik
Ketua Tim Riset Gabungan Pengusaha Jamu Jony Yuwono mengungkapkan bahwa ada 15.773 resep jamu di Indonesia sampai dengan 2012 yang harus dilestarikan. Dari kumpulan resep ini, ada sejumlah racikan yang populer di kalangan masyarakat berkat khasiatnya. Antara lain jamu beras kencur yang berkhasiat untuk meningkatkan stamina, jamu kunyit asam untuk meredakan nyeri saat menstruasi, hingga jamu galian singset yang berkhasiat menurunkan berat badan.
4. Krisis Produsen
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa pembuat jamu tradisional di Indonesia masih didominasi oleh masyarakat lanjut usian. Beberapa tahun lalu, sebanyak 49,5 persen pembuat jamu sudah berusia lebih dari 50 tahun. Dari total itu, tidak banyak yang memiliki penerus. Kondisi ini mendesak adanya regenerasi pembuat jamu tradisional agar kelestariannya dapat terjaga.5. Kaya Khasiat
Fakta lain tentang jamu adalah memiliki khasiat yang tidak hanya ditujukan untuk kesehatan. Naskah-naskah kuno peninggalan nenek moyang mencatat bahwa bahan alam juga berguna untuk perawatan kecantikan. Generasi muda tidak perlu repot-repot dengan produk perawatan kulit dan kosmetik dari luar negeri lantaran bahan dari alam Indonesia lebih aman dan sesuai untuk orang Indonesia.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.