Kelas meracik jamu Djamoe Workshop (Sumber: instagram.com/djamoeworkshop/)

Unik, Kakak Beradik ini Bangun Bisnis Workshop Meracik Jamu

09 September 2023   |   04:49 WIB
Image
Siti Sarah Jauhari Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Indonesia merupakan negara dengan segudang warisan budaya, tidak terkecuali berbagai macam makanan dan minuman tradisional yang telah ada sejak dulu kala. Salah satunya adalah jamu, minuman dari campuran beragam herbal alami khas Indonesia yang dipercaya ampuh menjaga kesehatan tubuh.

Beberapa jenis jamu yang terkenal antara lain, beras kencur, kunyit asem, temulawak, brotowali atau pahitan, dan lainnya. Manfaatnya pun beragam, mulai dari mengatasi pegal-pegal, sumber antioksidan, hingga mencegah diabetes. 

Baca juga:  Mengenal Manfaat 5 Jamu Herbal Ala Ngramu Djamoe

Jamu acapkali dianggap sebagai minuman jadul yang identik dengan rasa pahit. Terpaan berbagai minuman kekinian, seperti boba tea dan kopi susu, membuat minuman jamu makin terasa jauh dari generasi muda. 

Namun hal itu tidak mencegah Claudia Ong dan Vanessa Ong untuk merintis bisnis lokakarya peracikan jamu bernama Djamoe Workshop. Kakak beradik ini merupakan keturunan generasi ke-4 dari sosok dibalik perusahaan jamu besar di Indonesia, Nyonya Meneer.

Jamu Jawa Asli Cap Potret Nyonya Meneer merupakan perusahaan jamu yang berdiri sejak 1919 di Semarang. Perusahaan ini cukup melegenda, bahkan pernah dibuatkan Museum Jamu Nyonya Meneer di Semarang.

Claudia dan Vanesa merintis Djamoe Workshop pada 2019. Sejak kecil, mereka telah dikenalkan dengan jamu, sehingga jamu menjadi  bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. Djamoe Workshop didirikan dengan harapan kelak jamu, terlebih resep autentik Nyonya Meneer, dapat lestari dan makin dikenal generasi muda di Indonesia. 

Pada kelas yang diselenggarakan Djamoe Workshop, peserta akan berkesempatan untuk mengolah jamu dari awal. Kelas berdurasi 1–2 jam ini akan mengajarkan resep jamu tradisional dan bagaimana mengolahnya dengan benar agar khasiat bahan herbal tetap terjaga. 
 

Proses peracikan jamu  (Sumber: instagram.com/djamoeworkshop/)

Proses peracikan jamu (Sumber: instagram.com/djamoeworkshop/)

Proses pengolahan antara lain mulai dari memotong-motong bahan herbal, menumbuk, hingga menyeduh dan merebus racikan, kemudian langsung dikonsumsi. Setelah itu, peserta akan berkesempatan untuk membuat resep spesial hasil inovasi Djamoe Workshop, salah satunya ice blended jamu. 

Saat ini, kelas Djamoe Workshop dapat didatangi di salah satu sanggraloka di kawasan Jimbaran, Bali. Workshop yang diselenggarakan di sana menawarkan pengalaman baru bagi peserta dengan konsep farm to table yang memberi kesempatan untuk memetik langsung bahan-bahan jamu dari kebun. Akan tetapi, Djamoe Workshop juga terbuka untuk tawaran mengisi berbagai acara privat.

Melihat adanya permintaan terhadap produk jamu siap minum, Claudia dan Vanesa pun berinovasi untuk memproduksi jamu bubuk sasetan dengan nama brand The Jamu BAR. Jenis bubuk dipilih keduanya agar jamu dapat lebih tahan lama, tetapi tetap terjaga khasiatnya. Produk The Jamu BAR bahkan memiliki masa simpan hingga 2 tahun.

Saat pandemi melanda, gerai The Jamu BAR di pusat perbelanjaan di Jakarta terpaksa tutup. Akan tetapi, penjualan daring produk jamu saset ini melejit seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat akan obat dan suplemen herbal tradisional. Saat ini, Claudia dan Vanessa fokus memasok produk jamu bubuk ke berbagai hotel dan kafe di Jakarta maupun Bali. 

Baca juga:  Pertama di Dunia, Australia Legalkan Jamur Psikedelik untuk Terapi Depresi

Editor : Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Eksklusif Profil Skateboarder Nyimas Bunga Cinta: Mematahkan Stigma dengan Prestasi Dunia

BERIKUTNYA

3 Resep Sup Rumput Laut Khas Korea, Biasa Disajikan saat Ulang Tahun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: