Ilustrasi madu- Adonyi Gábor (Dok. Pexels)

5 Jenis Madu yang Paling Banyak Dicari selama Pandemi

10 August 2021   |   19:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Selama pandemi, banyak masyarakat semakin peduli kesehatan dan giat mengonsumsi ragam vitamin/suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Produk olahan lebah seperti madu menjadi salah satu yang paling diburu karena berbagai manfaat yang dimilikinya, termasuk untuk meningkatkan imun serta meminimalisir dan menyembuhkan berbagai penyakit.
 
Menurut data dari produsen produk perlebahan asli Indonesia Kembang Joyo, secara umum terdapat empat produk perlebahan yang banyak diburu selama pandemi yaitu Madu, Bee Pollen, Propolis, dan Royal Jelly. Di antara empat produk tersebut, madu menempati urutan teratas.
 
Nah, di antara banyaknya jenis madu yang berada di pasaran, berikut ini 5 jenis madu yang paling banyak dicari selama pandemi.
 
1. Comb Honey

Comb honey atau madu sarang adalah madu yang disajikan bersama-sama sarang lebahnya. Penyajian madu dalam sarang bertujuan untuk memanjakan konsumen yang menyukai nilai estetik produk perlebahan dan menikmati sensasi mengambil madu langsung dari sarangnya. Sarang madu dibuat sendiri oleh lebah madu dari kelenjar malam di bawah perutnya dan dilapisi dengan propolis yang melindungi madu agar tetap terjaga kualitasnya. 

Manfaat mengunyah sarang berlapis propolis yang berisi madu ini adalah menambah imunitas tubuh, memberi energi ekstra, meringankan hidung tersumbat, pilek dan flu, sinusitis dan radang selaput hidung.
 
2. Madu Multiflora
Lebah menghasilkan madu multiflora dengan cara mengumpulkan nektar dari berbagai macam tanaman. Seperti diketahui, madu berasal dari cairan manis yang dikeluarkan tanaman yang disebut dengan nektar. Tanaman ini juga mengandung molekul bioaktif utama yaitu flavonoid dan polifenol yang menjadi faktor penanggung jawab utama madu sebagai antioksidan. Masing-masing tanaman menghasilkan nektar yang mengandung molekul bioaktif yang mempunyai keunikan tersendiri.

Madu multiflora sendiri berasal dari nektar banyak jenis tanaman sehingga tidak diragukan lagi jika mengandung berbagai macam flavonoid dan polifenol yang pada akhirnya memberikan manfaat antioksidan bagi tubuh dengan lebih baik.
 

Proses produksi madu (Dok. Kembang Joyo)

Proses produksi madu (Dok. Kembang Joyo)


3. Madu Kaliandra
Madu kaliandra diproduksi oleh lebah madu dengan cara mengumpulkan cairan manis (nektar) yang berasal dari bunga kaliandra merah (Calliandra calothyrsus). Tanaman kaliandra tumbuh subur di daerah pegunungan yang terpencil, jauh dari areal pertanian sehingga menghasilkan madu organik yang bebas dari pestisida.
 
 Madu kaliandra juga terkenal karena mempunyai antioksidan yang tinggi. Kadar senyawa fenolik dalam madu kaliandra sebesar 557,93±13,41 mg GAE/100 g dan total flavonoid sebesar 156,27±5,69 mg QE/100 g (Ustadi, 2017). Kandungan kedua senyawa ini lebih tinggi dibandingkan dengan madu randu dan madu karet. Seperti diketahui senyawa fenolik dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas. 
 
 
1
2


SEBELUMNYA

Pertama Kalinya, Met Gala 2021 akan Hidangkan Makanan Vegan

BERIKUTNYA

Ingin Jadi Reseller Daster Kekinian? Ini Dia Syaratnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: