Mantan Pegawai Bank Ganti Profesi Hingga Sukses dengan Berjualan Madu
29 June 2022 |
18:08 WIB
Genhype tentu sudah tahu kan kalau madu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Misalnya saja untuk meningkatkan imunitas tubuh, meredakan batuk, hingga menjaga sistem pencernaan. Tidak heran kalau peluang bisnis penjualan madu ini cukup menggiurkan.
Apalagi selama masa pandemi banyak orang yang mengonsumsi madu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Kondisi ini rupanya menjadi peluang yang menarik loh, Genhype. Ini dibuktikan oleh Andoni Pridatama, pria asal Malang yang memilih keluar dari kantor lamanya dan memberanikan diri banting setir untuk membuka usaha bernama Sarang Maduku.
Pada mulanya, pria yang akrab disapa Doni ini berani menjalankan usaha karena ingin memberdayakan komunitas peternak lebah. Sebab, dia melihat banyak diantara mereka yang penghasilannya tidak menentu karena belum memiliki kerjasama dengan pelaku usaha.
Baca juga: 5 Jenis Madu yang Paling Banyak Dicari selama Pandemi
“Ketika saya ke peternakan lebah, saya bertemu peternak lebah dan mereka bercerita mengenai kendala mengembangkan produksi madu. Biasanya, hasil produksi madu mereka itu dikumpulkan dulu dari sesama peternak, lalu baru dijual. Melihat ada peluang bisnis yang baik sekaligus dapat membantu para peternak lebah, akhirnya saya tawari untuk kerja sama dengan saya,” ujarnya.
Saat memulai usahanya di tahun 2019, Doni memanfaatkan penjualan secara digital dengan masuk ke e-commerce atau marketplace. Mulanya mantan pegawai bank tersebut memesan madu sebanyak 25 kilogram untuk satu bulan kepada para peternak.
Keseriusannya dalam memaksimalkan penjualan online ini pun membuahkan hasil. Doni mulai menemukan ritme dan strategi penjualan yang tepat untuk Sarang Maduku.
Setahun berjalan, jumlah order terus meningkat. Di tahun 2020, Doni mulai kebanjiran order. Dia lalu meningkatkan permintaan madu kepada peternak lebah untuk menyediakan minimal tiga ton madu dalam satu bulan.
“Saat itu kebetulan pandemi datang. Berbagai informasi pentingnya menjaga imun tubuh dengan konsumsi madu cukup banyak disorot media dan berdampak positif pada penjualan yang meningkat drastis,” ungkap Doni.
Tak hanya mengutamakan strategi pemasaran pada toko online Sarang Maduku, Doni juga terus menjaga hubungan baik dengan mitra dan karyawan. Doni memberlakukan membeli madu dengan harga spesial untuk peternak lebah. Dia juga perlahan menambah jumlah karyawan.
“Dari hanya satu karyawan, sekarang sudah ada 13 karyawan yang merupakan warga sekitar,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan Doni dalam mengembangkan usaha Sarang Maduku memengaruhi penghasilan peternak lebah yang menjadi mitra Doni.
Seperti yang dialami oleh salah satu mitra peternak lebah Sarang Maduku, Eko Budiono. Eko mengatakan, kini sudah memiliki penghasilan tetap karena madunya terjual dengan stabil melalui Sarang Maduku.
“Saya bergabung dengan usahanya Mas Doni dan harga pasar yang dikasih mas Doni di atas harga peternak biasanya. Jadi lebih menguntungkan buat saya,” ungkap Eko.
Dia juga menjelaskan, biasanya penghasilan yang didapat tak menentu. Namun, setelah bermitra dengan Sarang Maduku, Eko memiliki pendapatan bulanan dengan angka yang stabil. Eko pun jadi dapat memutar modal untuk menambah ternak lebahnya. Dari yang awalnya hanya memiliki 30 kotak sarang lebah, menjadi 70 kotak.
“Alhamdulillah bisa seperti ini karena usaha online yang Mas Doni tekuni,” kata Eko.
Editor: Nirmala Aninda
Apalagi selama masa pandemi banyak orang yang mengonsumsi madu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Kondisi ini rupanya menjadi peluang yang menarik loh, Genhype. Ini dibuktikan oleh Andoni Pridatama, pria asal Malang yang memilih keluar dari kantor lamanya dan memberanikan diri banting setir untuk membuka usaha bernama Sarang Maduku.
Pada mulanya, pria yang akrab disapa Doni ini berani menjalankan usaha karena ingin memberdayakan komunitas peternak lebah. Sebab, dia melihat banyak diantara mereka yang penghasilannya tidak menentu karena belum memiliki kerjasama dengan pelaku usaha.
Baca juga: 5 Jenis Madu yang Paling Banyak Dicari selama Pandemi
“Ketika saya ke peternakan lebah, saya bertemu peternak lebah dan mereka bercerita mengenai kendala mengembangkan produksi madu. Biasanya, hasil produksi madu mereka itu dikumpulkan dulu dari sesama peternak, lalu baru dijual. Melihat ada peluang bisnis yang baik sekaligus dapat membantu para peternak lebah, akhirnya saya tawari untuk kerja sama dengan saya,” ujarnya.
Saat memulai usahanya di tahun 2019, Doni memanfaatkan penjualan secara digital dengan masuk ke e-commerce atau marketplace. Mulanya mantan pegawai bank tersebut memesan madu sebanyak 25 kilogram untuk satu bulan kepada para peternak.
Keseriusannya dalam memaksimalkan penjualan online ini pun membuahkan hasil. Doni mulai menemukan ritme dan strategi penjualan yang tepat untuk Sarang Maduku.
Setahun berjalan, jumlah order terus meningkat. Di tahun 2020, Doni mulai kebanjiran order. Dia lalu meningkatkan permintaan madu kepada peternak lebah untuk menyediakan minimal tiga ton madu dalam satu bulan.
“Saat itu kebetulan pandemi datang. Berbagai informasi pentingnya menjaga imun tubuh dengan konsumsi madu cukup banyak disorot media dan berdampak positif pada penjualan yang meningkat drastis,” ungkap Doni.
Tak hanya mengutamakan strategi pemasaran pada toko online Sarang Maduku, Doni juga terus menjaga hubungan baik dengan mitra dan karyawan. Doni memberlakukan membeli madu dengan harga spesial untuk peternak lebah. Dia juga perlahan menambah jumlah karyawan.
“Dari hanya satu karyawan, sekarang sudah ada 13 karyawan yang merupakan warga sekitar,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan Doni dalam mengembangkan usaha Sarang Maduku memengaruhi penghasilan peternak lebah yang menjadi mitra Doni.
Seperti yang dialami oleh salah satu mitra peternak lebah Sarang Maduku, Eko Budiono. Eko mengatakan, kini sudah memiliki penghasilan tetap karena madunya terjual dengan stabil melalui Sarang Maduku.
“Saya bergabung dengan usahanya Mas Doni dan harga pasar yang dikasih mas Doni di atas harga peternak biasanya. Jadi lebih menguntungkan buat saya,” ungkap Eko.
Dia juga menjelaskan, biasanya penghasilan yang didapat tak menentu. Namun, setelah bermitra dengan Sarang Maduku, Eko memiliki pendapatan bulanan dengan angka yang stabil. Eko pun jadi dapat memutar modal untuk menambah ternak lebahnya. Dari yang awalnya hanya memiliki 30 kotak sarang lebah, menjadi 70 kotak.
“Alhamdulillah bisa seperti ini karena usaha online yang Mas Doni tekuni,” kata Eko.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.