ameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Membuka Lembaran Sejarah Jakarta lewat Pameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti

27 November 2023   |   16:21 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Sejumlah prasasti berukuran besar tertata rapi di area depan Museum Taman Prasasti, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ketika didekati, prasasti yang merupakan nisan kuno khas Eropa itu dilengkapi nama, keterangan identitas, dan lambang-lambang tertentu.

Terbuat dari batu alam, marmer, hingga perunggu, nisan-nisan kuno tersebut merupakan jejak-jejak orang asing yang pernah tinggal di Batavia. Prasasti tersebut juga menyimpan sejarah hubungan sosial-budaya antara orang Belanda dengan Indonesia selama 4 abad lamanya.

Baca juga: Ziarah Kekaryaan Oky Rey Montha dalam Pameran Tunggal Pilgrimage

Kini, jejak sejarah yang mengawal perjalanan dalam membentuk Kota Batavia hingga dewasa ini yang akan diperkenalkan kembali dalam pameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti yang digelar mulai 26 November sampai 9 Desember 2023.
 

ameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Pameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)



Pameran yang digelar oleh Museum Kesejarahan Jakarta bersama Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) DKI Jakarta ini menyuguhkan perjalanan Museum Prasasti yang awalnya berdiri sebagai sebuah pemakaman biasa pada 1775, hingga sekarang beralih fungsi menjadi museum.

Pameran ini menampilkan foto-foto bercerita tentang evolusi perjalanan museum dari masa ke masa. Lewat foto tersebut, gambaran garis waktu dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam periode tersebut juga terdeskripsi dengan baik.

Jejak memori yang dihadirkan juga termasuk tokoh-tokoh penting di Batavia yang dikuburkan di museum ini. Hingga saat ini, nisan kuno mereka masih ada di Museum Prasasti.

Salah satunya adalah Olivia Mariamne Raffles, istri pertama dari Thomas Stamford Raffles, yakni Letnan Jenderal Hindia Belanda era 1811-1816. Istri dari Raffles ini merupakan salah satu orang penting di balik lahirnya Kebun Raya Bogor.
 

ameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Pameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)


Ketika Olivia meninggal, Raffles membangun tugu kenangan untuk istrinya di hutan kota yang sekarang dikenal Kebun Raya Bogor. Raffles melakukan itu karena istrinya merupakan orang yang mencintai tumbuh-tumbuhan dan menjadi salah satu penggagas pembangunan Kebun Raya Bogor.

Tak hanya itu, makam salah satu tokoh penting dalam perkembangan ilmu kedokteran, yakni Hermanus Frederik Roll juga ada di kompleks Museum Prasasti. Frederik merupakan orang dengan gagasan besar yang selalu berkomitmen menguatkan kepribadian orang pribumi.

Dia adalah tokoh di balik lahirnya Skolah Tinggi Dokter Indonesia atau Stovia. Frederik sempat memberikan sumbangan dana besar dalam pembangunan sekolah yang diresmikan pada 1902 tersebut.

Dari Stovia ini, kemudian lahir perkumpulan pergerakan Budi Utomo yang menjadi awal perjuangan meraih kemerdekaan modern Indonesia. Selain itu, tokoh penting lain seperti Willem Frederik Sutterheim, Marius J. Hulswit, hingga Soe Hok Gie pun dimakamkan di tempat ini.
 

a

Pameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)


Kurator Kartun Setiawan mengatakan membuka lembaran sejarah tidak sekadar menengok ke belakang dan melihat gambaran masa lalu. Namun, proses ini juga merupakan perjalanan menelusuri, menggali, mendalami, dan mempelajari kehidupan dan nilai-nilai penting untuk dipakai dalam membangun masa depan.

Banyak catatan dan aset sejarah dari berbagai periode yang terbaikan bahkan hilang. Melalui pameran jejak Memori Evolusi Museum Prasasti ini, puing-puing yang terpencar tersebut diharapkan bisa menyatu kembali.
“Museum Prasasti adalah cermin hitam dan putih dari sejarah, menjadi tempat pembelajaran filosofi dan kebijakan hidup,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Esti Utami mengatakan bahwa pameran ini diharapkan bisa mengajak masyarakat lebih mengenal dan mengerti nilai dari sejarah, utamanya yang ada di museum ini.

Baca juga: Dinamika Warna dan Ruang dalam Lukisan Handrio di Pameran Dawai Art Agenda

Meskipun bekas tempat pemakaman, museum ini tetap dapat memebrikan informasi dan edukasi sejarah menarik. Terlebih, secara bangunan, Museum Prasasti merupakan salah satu museum yang unik karena berupa lahan terbuka yang luas di tengah kota.

Bagi yang tertarik menjelajahi sejarah, pameran Jejak Memori Evolusi Museum Prasasti masih akan digelar sampai 9 Desember 2023.

SEBELUMNYA

Jasa Raharja Rilis Buku Pedoman Penanganan Korban Kecelakaan Lalu Lintas

BERIKUTNYA

Hypereport: Kata Mereka untuk Jakarta Kala Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: