Salah satu karya patung pada pameran Art Jakarta Gardens 2022. (Sumber gambar: Art Jakarta Official Instagram)

Karya 5 Maestro Patung Bakal Hadir di Art Jakarta Gardens 2023, Cek Profilnya

27 January 2023   |   17:31 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Pameran seni Art Jakarta Gardens akan kembali digelar  pada 7-12 Februari 2023 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta. Mengusung pameran dengan konsep ruang terbuka, Art Jakarta Gardens 2023 akan  memamerkan sejumlah karya yang didominasi oleh patung dan seni instalasi dari 22 galeri.

Sejumlah galeri yang berpartisipasi di antaranya Andis Gallery, ArtSerpong Gallery, CAN'S Gallery, A+ Works of Art, Gudang Gambar, Museum of Toys, Nadi Gallery, Semarang Gallery, dan RUCI Art Space.

Baca juga:  Art Jakarta Gardens 2023 Siap Digelar, Begini Cara Beli Tiketnya

Art Jakarta Gardens tahun ini juga kembali memberikan ruang pamer bagi nama-nama seniman kenamaan Tanah Air seperti Nyoman Nuarta, Entang Wiharso, Sunaryo, G. Sidharta dan Yani Mariani. Mereka merupakan beberapa seniman yang karya-karyanya telah dikoleksi sekaligus diakui oleh kolektor dari berbagai kalangan.


1. Nyoman Nuarta

Seniman pemilik nama lengkap I Nyoman Nuarta ini dikenal sebagai salah satu pematung kenamaan Indonesia sekaligus pelopor Gerakan Seni Rupa Baru. Karya-karya dari seniman lulusan ju seni rupa di Institut Teknologi Bandung ini telah dikenal oleh masyarakat dan menghiasi ruang-ruang publik di berbagai daerah di Indonesia.

Sebut saja patung Fatmawati Soekarno dan Garuda Wisnu Kencana di Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, serta Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta. Maestro patung Indonesia ini juga dipercaya untuk merancang desain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN).

Hampir seluruh karyanya menggambarkan seni patung modern sampai gaya naturalistik, dan material yang digunakan dalam padatan patungnya adalah dari tembaga dan kuningan. Mahakaryanya pun telah ditampilkan di sejumlah pameran di berbagai negara seperti China, India, dan Amerika Serikat.


2. Entang Wiharso

Sebagai seniman, Entang dikenal produktif menciptakan karya-karya dengan berbagai eksplorasi medium dengan tema-tema yang mencakup persoalan politik, ekonomi, krisis identitas dan isu budaya, dengan ciri khas gaya visualnya yang lantang, grotesk dan teatrikal, mencampurkan berbagai elemen tradisi dengan pendekatan kontemporer.

Karya-karyanya meliputi lukisan, patung, instalasi dan performance art. Karyanya adalah bentangan dunia yang tanpa batas, saling lebur, penuh jukstaposisi masa lalu dan masa kini, dongeng dan keseharian, sejarah dan mitos, dengan sosok-sosok yang yang bergerak di antara realisme dan surrealisme.

Karya-karya seniman lulusan seni rupa ISI Yogyakarta ini juga telah dikoleksi di berbagai galeri dan institusi di dunia seperti Karya-karya Entang menjadi koleksi, antara lain, The Guy and Myriam Ullens Foundation, Swiss; Thomas Olbricht Collection, Berlin, Jerman; Mori Art Museum, Tokyo, Jepang; National Gallery of Victoria, Melbourne, Australia; dan OHD Museum of Modern & Contemporary.


3. Gregorius Sidharta Soegijo

Lebih dikenal dengan nama G. Sidharta, seniman satu ini disebut-sebut sebagai tokoh pembaruan seni patung di Indonesia. Sebagai pematung, dia tidak hanya sukses menggelar pameran tunggal di dalam dan luar negeri, tetapi karya-karyanya juga dipajang di ruang publik.

Misalnya, Patung Tonggak Samudra merupakan patung karya Gregorius Sidharta yang menjadi identitas Kota Jakarta. Patung yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini menggambarkan Kota Jakarta sebagai jantung perdagangan Indonesia.

Karya-karyanya juga telah ditampilkan di sejumlah pameran seni di berbagai negara seperti Singapura, Manila, Jepang, Korea Selatan, India, Polandia, dan Norwegia. Namanya semakin dikenal luas setelah menampilkan karya patungnya, Tangisan Dewi Betari, yang saat ini dikoleksi di Museum Jepang.


4. Sunaryo

Pendiri salah satu galeri seni ternama di Bandung, Selasar Sunaryo Artspace, ini dikenal berkat karya-karya patungnya yang mengungkapkan perenungan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam. Hal itu tercermin dalam penggunaan material utama karyanya dari batu, kayu, bambu hingga air, dalam wujud yang beragam.

Karya-karya Sunaryo juga berwujud monumen urban yang berdiri di beberapa kota di Indonesia, antara lain Monumen Bandung Lautan Api (Bandung), Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Bandung), Patung Soekarno-Hatta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta) dan Patung Jenderal Sudirman (Jakarta).

Sepanjang kariernya, dia telah memperoleh berbagai penghargaan dalam berbagai kompetisi seni di dalam maupun luar negeri, di antaranya “Lukisan Terbaik” dalam lomba lukis The Philip Morris Group of Companies Indonesian Art Awards (1994) dan Honourable Mention dalam The Philip Morris Group of Companies Asean Art Awards (1995), serta Chevalier dans l’ordre des arts et lettres dari Republik Perancis (2017).


5. Yani Mariani

Seniman pemilik nama lengkap Yani Mariani Sastranegara ini kerap menggunakan batu sebagai bahan utama dalam pahatannya. Dalam proses kreatifnya, dia berusaha menjaga keindahan alam bebatuan dengan tidak mengubahnya.

Perempuan lulusan Institut Kesenian Jakarta ini sering mengeksplorasi persoalan identitas individu, keindahan alam, dan masalah sosial dalam karya-karyanya. Terkadang, dia juga menggunakan potongan-potongan kayu dan akar untuk menambah eksplorasi material dalam karyanya.

Patung-patung ciptaannya cenderung bersifat abstrak dengan bentuk semi-figuratif yang masih memiliki semacam makna. Tak hanya di Indonesia, karya-karyanya juga telah dipamerkan di beberapa negara seperti Italia dan China.


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Loewe dan Studio Ghibli Luncurkan Koleksi Spesial Howl's Moving Castle

BERIKUTNYA

Mengenal Karakter Dewa & Manusia dalam Anime Record of Ragnarok 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: