Eko Londo Meninggal Dunia, Pelawak Legendaris yang Getol Ingin Masuk Srimulat
24 November 2023 |
21:00 WIB
Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Pelawak legendaris Eko Londo meninggal dunia pada hari ini, Jumat (24/11/2023). Pria yang juga dikenal dengan nama panggung Eko Tralala itu berpulang setelah dikabarkan menjalani perawatan hampir satu bulan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, akibat mengalami kecalakaan.
Berita duka itu disampaikan oleh pengamat film kawakan Yan Widjaya yang diunggah melalui akun X pribadinya. "RIP Eko Londo/Eko Tralala (Eko Untoro Kurniawan/Ong Lie Oen) (Surabaya 5/8/1957 - Surabaya 24/11/2023) komedian senior Srimulat. Indo Tionghoa-Belanda. Film-filmnya Ja(n)c(u)k, LaraAti, dan belum edar, Kartolo Numpak Terang Bulan. Kecelakaan jatuh dari motor, koma di RSUD Dr Soetomo," tulisnya.
Baca juga: Aktor General Hospital, Tyler Christopher Meninggal Dunia Usia 50 Tahun
Di dunia hiburan nasional, mungkin nama Eko Londo sayup-sayup terdengar. Namun, bagi masyarakat Jawa Timur, sang komedian adalah sosok legenda yang selama ini menghibur mereka dengan lawakan-lawakan khasnya. Tak ayal jika kepergian Eko Londo menjadi duka mendalam bagi mereka.
Tak sedikit orang yang mengungkapkan rasa berduka dan kehilangannya melalui cuitan di X. Mereka mengenang karya-karya Eko Londo semasa masih aktif sebagai pelawak dengan celetukan-celetukan jenaka khasnya. Bagi mereka, Eko Londo adalah sosok seniman legendaris dengan karya-karya yang terus melegenda.
"Londo, telah menjadi ikon komedi Surabaya yang tak tergantikan. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selamat jalan, Eko Londo," tulis akun X @lolameggga.
"Dalang, akan selalu dikenang sebagai salah satu komedian legendaris Indonesia. Selamat jalan, Eko Londo. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya," tulis akun X @Salmaputriiiiiii.
"Sugeng tindak Pak Eko Londo/Cak Albaroyo. Pertama kali tau beliau dari acara blakra'an. Terima kasih sudah menghibur selama ini," tulis akun X @dnfla_.
Melansir berbagai sumber, Eko Londo merupakan pelawak sekaligus aktor kelahiran Surabaya, Agustus 1957. Eko terlahir dengan nama asli Ong Lie Oen dari pasangan Ong Hwa Tjoe keturunan Tionghoa, serta Andreana Helena Kohen yang berdarah Belanda. Eko dikenal sebagai salah satu personel Srimulat.
Nama Londo disematkan padanya lantaran dia memiliki darah Belanda, yang diturunkan dari sang ibunda yang merupakan putri seorang tentara kolonial yang bertugas di Surabaya. Selain itu, dia juga dikenal dengan nama panggung Eko Tralala, lantaran kala itu orang-orang menganggap nama aslinya terlalu sulit untuk dilafalkan.
Sejak kecil, konon Eko telah tergila-gila dengan Srimulat dan seringkali meminta antar pada bapaknya untuk melihat pertunjukan grup lawak legendaris itu. Rasa sukanya itu berlanjut hingga dia dewasa.
Tahun 1980-an, Eko pun memberanikan diri melamar menjadi anggota Srimulat. Saat itu, Srimulat sudah mulai disebut-sebut sebagai grup lawak paling tenar, meskipun masih sebatas pentas di Surabaya dan Jawa Timur, dan belum melebarkan sayapnya ke Solo, Semarang, maupun Jakarta.
Namun, jalan Eko untuk bergabung dengan Srimulat tidak mulus. Kala itu, sang pendiri, Teguh Slamet Rahardjo, menolaknya dengan halus karena pada saat itu pelawak Srimulat terkenal dengan wajahnya yang kurang ganteng.
Akhirnya, Eko membentuk grup Ludruk bernama Gelora 10 November bersama dua temannya yakni Jalal dan Cak Tohir. Tapi, hal itu tidak mengurangi keinginannya untuk tetap bisa bergabung dengan Srimulat. Eko terus main Ludruk dari satu panggung ke panggung yang lain.
Selain di panggung, dia juga sering tampil untuk mengisi acara Agustusan di kampung-kampung, hingga ke restoran mewah maupun hotel atas inisiatif pengusaha maupun pejabat. Dari situlah, nama Eko mulai dikenal. Dia pun sedikit memberi embel-embel namanya dengan sebutan Eko Handai Taulan Hawai Five O John Aloha. Julukan itu muncul begitu saja. Khusus yang Aloha, karena dia sering diminta pentas di Restoran Aloha.
Namun lagi-lagi pria yang gemar mengenakan udheng itu belum puas, meski namanya sudah mulai dikenal. Eko tetap ingin gabung dengan Srimulat. Dia pun terus belajar dan mendekati para anggota Srimulat, sampai pada akhirnya pada 1984 dia diterima.
Begitu bergabung, ayah enam anak dan kakek empat cucu tersebut mendapat permintaan pentas yang terus mengalir bak air bah. Nyaris tak ada hari tanpa ada orang atau instansi yang mengundangnya. Karena mulai kebanjiran acara, Srimulat pun menggagas ekspansi gedung ke Solo, Semarang, dan Jakarta.
Dari situ, akhirnya Eko juga sering tampil untuk melawak di TVRI. Karena nama julukannya terlalu panjang, maka orang TVRI pun memberinya julukan baru yakni Eko Tralala. Selain menjadi komedian, Eko juga telah membintangi sejumlah judul film diantaranya Jack, Ja(n)c(u)k, Lara Ati, dan Kartolo Numpak Terang Bulan.
Baca juga: Profil Iqbal Pakula, Pemeran Mas Bram di Cinta Fitri yang Meninggal Dunia Hari Ini
Editor: Dika Irawan
E
Berita duka itu disampaikan oleh pengamat film kawakan Yan Widjaya yang diunggah melalui akun X pribadinya. "RIP Eko Londo/Eko Tralala (Eko Untoro Kurniawan/Ong Lie Oen) (Surabaya 5/8/1957 - Surabaya 24/11/2023) komedian senior Srimulat. Indo Tionghoa-Belanda. Film-filmnya Ja(n)c(u)k, LaraAti, dan belum edar, Kartolo Numpak Terang Bulan. Kecelakaan jatuh dari motor, koma di RSUD Dr Soetomo," tulisnya.
Baca juga: Aktor General Hospital, Tyler Christopher Meninggal Dunia Usia 50 Tahun
Di dunia hiburan nasional, mungkin nama Eko Londo sayup-sayup terdengar. Namun, bagi masyarakat Jawa Timur, sang komedian adalah sosok legenda yang selama ini menghibur mereka dengan lawakan-lawakan khasnya. Tak ayal jika kepergian Eko Londo menjadi duka mendalam bagi mereka.
Tak sedikit orang yang mengungkapkan rasa berduka dan kehilangannya melalui cuitan di X. Mereka mengenang karya-karya Eko Londo semasa masih aktif sebagai pelawak dengan celetukan-celetukan jenaka khasnya. Bagi mereka, Eko Londo adalah sosok seniman legendaris dengan karya-karya yang terus melegenda.
"Londo, telah menjadi ikon komedi Surabaya yang tak tergantikan. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selamat jalan, Eko Londo," tulis akun X @lolameggga.
"Dalang, akan selalu dikenang sebagai salah satu komedian legendaris Indonesia. Selamat jalan, Eko Londo. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya," tulis akun X @Salmaputriiiiiii.
"Sugeng tindak Pak Eko Londo/Cak Albaroyo. Pertama kali tau beliau dari acara blakra'an. Terima kasih sudah menghibur selama ini," tulis akun X @dnfla_.
RIP Eko Londo/Eko Tralala (Eko Untoro Kurniawan/Ong Lie Oen) (Surabaya 5/8/1957 - Surabaya 24/11/2023) komedian senior Srimulat. Indo Tionghoa-Belanda. Film2nya #Ja(n)c(u)k, #LaraAti, n (belum edar) #KartoloNumpakTerangBulan. Kecelakaan jatuh dr motor, koma di RSUD Dr Soetomo pic.twitter.com/kM5fB3tWcq
— Yan widjaya (@yan_widjaya) November 24, 2023
Melansir berbagai sumber, Eko Londo merupakan pelawak sekaligus aktor kelahiran Surabaya, Agustus 1957. Eko terlahir dengan nama asli Ong Lie Oen dari pasangan Ong Hwa Tjoe keturunan Tionghoa, serta Andreana Helena Kohen yang berdarah Belanda. Eko dikenal sebagai salah satu personel Srimulat.
Nama Londo disematkan padanya lantaran dia memiliki darah Belanda, yang diturunkan dari sang ibunda yang merupakan putri seorang tentara kolonial yang bertugas di Surabaya. Selain itu, dia juga dikenal dengan nama panggung Eko Tralala, lantaran kala itu orang-orang menganggap nama aslinya terlalu sulit untuk dilafalkan.
Sejak kecil, konon Eko telah tergila-gila dengan Srimulat dan seringkali meminta antar pada bapaknya untuk melihat pertunjukan grup lawak legendaris itu. Rasa sukanya itu berlanjut hingga dia dewasa.
Tahun 1980-an, Eko pun memberanikan diri melamar menjadi anggota Srimulat. Saat itu, Srimulat sudah mulai disebut-sebut sebagai grup lawak paling tenar, meskipun masih sebatas pentas di Surabaya dan Jawa Timur, dan belum melebarkan sayapnya ke Solo, Semarang, maupun Jakarta.
Namun, jalan Eko untuk bergabung dengan Srimulat tidak mulus. Kala itu, sang pendiri, Teguh Slamet Rahardjo, menolaknya dengan halus karena pada saat itu pelawak Srimulat terkenal dengan wajahnya yang kurang ganteng.
Akhirnya, Eko membentuk grup Ludruk bernama Gelora 10 November bersama dua temannya yakni Jalal dan Cak Tohir. Tapi, hal itu tidak mengurangi keinginannya untuk tetap bisa bergabung dengan Srimulat. Eko terus main Ludruk dari satu panggung ke panggung yang lain.
Selain di panggung, dia juga sering tampil untuk mengisi acara Agustusan di kampung-kampung, hingga ke restoran mewah maupun hotel atas inisiatif pengusaha maupun pejabat. Dari situlah, nama Eko mulai dikenal. Dia pun sedikit memberi embel-embel namanya dengan sebutan Eko Handai Taulan Hawai Five O John Aloha. Julukan itu muncul begitu saja. Khusus yang Aloha, karena dia sering diminta pentas di Restoran Aloha.
Namun lagi-lagi pria yang gemar mengenakan udheng itu belum puas, meski namanya sudah mulai dikenal. Eko tetap ingin gabung dengan Srimulat. Dia pun terus belajar dan mendekati para anggota Srimulat, sampai pada akhirnya pada 1984 dia diterima.
Begitu bergabung, ayah enam anak dan kakek empat cucu tersebut mendapat permintaan pentas yang terus mengalir bak air bah. Nyaris tak ada hari tanpa ada orang atau instansi yang mengundangnya. Karena mulai kebanjiran acara, Srimulat pun menggagas ekspansi gedung ke Solo, Semarang, dan Jakarta.
Dari situ, akhirnya Eko juga sering tampil untuk melawak di TVRI. Karena nama julukannya terlalu panjang, maka orang TVRI pun memberinya julukan baru yakni Eko Tralala. Selain menjadi komedian, Eko juga telah membintangi sejumlah judul film diantaranya Jack, Ja(n)c(u)k, Lara Ati, dan Kartolo Numpak Terang Bulan.
Baca juga: Profil Iqbal Pakula, Pemeran Mas Bram di Cinta Fitri yang Meninggal Dunia Hari Ini
Editor: Dika Irawan
E
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.